Halo, jangan lupa votes dan tinggalkan komentar setelah membaca.Love you guys!!
Aurora, dan Dinda sedang sibuk menelusuri pasar tradisional,yang nyata nya sekarang sudah lebih modern. belanja sayur mayur dan kebutuhan lain nya yang di pesan ibunya.
Tangan mereka masing masing telah membawa kantung belanjaan.
"mbak Dinda, gak malu belanja di pasar?"
Dinda tertawa. "ngapain mesti malu? Lagian disini gue gak terkenal kan. Kalo di Melbourne mungkin bakal banyak yang ngeh. Udah ayo, udah semua belum?"
Aurora memeriksa catatan belanja nya.
"udah kayanya, ayo pulang,si mas Dimas dimana? Udah jalan?"
Dinda menggeleng, "bentar, coba pegang ini, gue chat dia dulu"
Dinda menyerahkan satu kantong nya pada Aurora, karena tangan nya digunakam untuk mengechat Dimas.
"oke, udah dichat, ayo tunggu di luar ajalah, kok mendung ya?"
"yaudah ayo buruan mbak, nanti hujan"
Saat Aurora dan Dinda keluar, mereka melihat ada anak perempuan terlihat kebingungan, bahkan hampir menangis.
"Amanda?"
Anak perempuan itu menoleh.
"Ibu guru cantik!" Dia langsung berlari memeluk Aurora.
"Kamu ngapain disini?"
"Aku kepisah sama tante aku bu...."
Aurora menyamakan posisi nya dengan Amanda.
"Tante kamu lagi belanja disini?"
Amanda mengangguk. Ah iya, Amanda itu adik dari putri - salah satu murid les nya di jakarta.
"kamu disini tinggal dirumah siapa?"
"Om Rian"
Rian? Bukan Rian Ardianto kan?
Aurora menggeleng, yang bernama Rian bukan hanya satu.
"Gini deh ibu temenin disini ya, eh ngga, kita ke pusat informasi buat nyari tante kamu"
Amanda mengangguk setuju. Aurora menatap Dinda meminta persetujuan.
Dinda mengangguk. "yaudah urusin dulu aja, tapi aku pulang duluan ya Ra, gatahan gerah pengen mandi,belum mandi soalnya. pulang sendiri gapapa kan?"
Aurora mengangguk. "iya mbak, ini belanjaan aku taro sini aja yak"
Aurora menggandeng Amanda ke pusat informasi.
10 menit kemudian datang seorang ibu muda menggendong anak dan terlihat panik, rasa nya Aurora pernah melihat nya. Tapi dimana ya?
"Ya Allah Manda, maapin tante ya sayang, tante ga nyadar kamu ketinggalan"
"gapapa tante, aku ditolong ibu guru cantik kok"
Tante nya Amanda menatap Aurora. "Makasih ya mbak nya mau nolong ponakan saya"
"sama sama mbak, gapapa kok, kebetulan kakak dia itu murid saya"
"Tante, belanja nya udah?"
Tante nya menggeleng. "oh iya, nama saya Nophia"
"saya Aurora mbak"
Sungguh Aurora pernah melihat mbak Nophia ini, tapi entah dimana.
"tante hp bunyi tuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Love | Rian Ardianto √
FanfictionPerihal mencintai mungkin terdengar sangat mudah, beda lagi dalam urusan melupakan. Ketika mencintai kita diajarkan untuk bisa menerima takdir, antara balas dicintai atau tidak mendapat balasan sama sekali. Ketika melupakan rasa nya sulit. Lebih...