Halloo jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini.Waktu terus berlalu, tidak terasa Rian akan menginjak usia 25 dalam beberapa hari lagi.
Hubungan Rian dengan Aurora berjalan lancar dan baik. Walaupun terpisah jarak, mereka percaya satu sama lain.
Walaupun status mereka belum jelas, tapi baik Rian dan Aurora pun saling mengerti, mereka saling menyayangi satu sama lain. Karena bagi Rian dan Aurora status tidak lah penting yang penting mereka tau bahwa di hati mereka masing masing ada satu nama dan mereka menjaga hati nya untuk nama tersebut.
Rian untuk Aurora,
Dan Aurora untuk Rian.Dan soal Fajar. Sekarang Fajar dan Rian sudah kembali seperti semula, tidak ada lagi rasa canggung diantara mereka. Mereka layaknya sahabat seperti dulu kala.
Fajar pun sudah move on dari Aurora dan kembali menjalin hubungan dengan Renata, malah mereka sudah berniat ke jenjang yang lebih serius.
Bicara soal keseriusan, Rian pun sudah menunjukkan keseriusan nya, tanpa sepengetahuan Aurora, Rian datang ke Jogja meminta ijin pada orangtua juga kakek nenek Aurora untuk melamar Aurora ketika dia selesai kuliah beberapa bulan lagi.
Bahkan orang tua Rian dan Aurora sudah sibuk mencari tanggal. Padahal Rian belum bicara apa apa pada Aurora.
"Jom, bengong aja" ujar Fajar pada Rian yang terlihat melamun dari tadi
"eh, nggak, lagi mikir sesuatu aja, lo gimana lamaran kemarin Jar, lancar?"
"alhamdulillah Jom, bulan juni kan rada sepi turnamen ya, dan ada tanggal bagus juga, nanti lo jadi best man ya" ujar Fajar
Rian turut senang mendengar nya, satu persatu teman temannya melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan pasangan nya.
Tahun lalu, Berry dan pasangan nya, sekarang Fajar, dan Rian harus sedikit sabar menunggu Aurora pulang.
"alhamdulillah kalo gitu, tanggal berapa Jar, bulan juni Aurora juga kan graduate tuh, takut bentrok"
"oh, tanggal 12. Aurora kapan?"
"bagus deh, dia tanggal 5 graduate nya. Gue mau kesana soalnya Jar"
"Trus dia baliknya kapan?"
"beberapa hari setelah wisuda nya dia balik kok"
"bagusss bisa ke nikahan gue dong"
"doain aja ya"
"Whoaaaa, triplets datang......!"
Rian dan Fajar mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu masuk, ada Kevin dan Jingga serta satu baby sitter mereka. Yang masing masing menggendong satu triplets.
Anak anak Kevin langsung menggeliat dan minta diturunkan untuk segera bermain di lapangan, umur mereka baru 11 bulan namun mereka anak yang sangat aktif untuk bergerak kesana kemari.
Setelah turun mereka langsung diserbu dan diajak main oleh penghuni pelatnas.
Ah. Namun si bungsu tak diturunkan, si putri bungsu tetap dalam gendongan Kevin.Kevin duduk disamping Rian dan Fajar.
"Aduh, makin cantik aja Letta ya..." ujar Rian
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Love | Rian Ardianto √
FanfictionPerihal mencintai mungkin terdengar sangat mudah, beda lagi dalam urusan melupakan. Ketika mencintai kita diajarkan untuk bisa menerima takdir, antara balas dicintai atau tidak mendapat balasan sama sekali. Ketika melupakan rasa nya sulit. Lebih...