19 - More Lies

2K 245 4
                                    

"Jungkook-ah.. ada yang merindukanmu." cetusku.

Ia berbalik menghadapku dan tersenyum, "Siapa? kau?"

"Itu yang sekarang sedang menunggu balasan pesan darimu."

Dengan cepat ia beranjak, berlari menuju tempatku duduk lalu mengambil handphonenya. "Chaeyoung-ah aku bisa jelaskan.."

Amarahku sudah tidak tertahankan lagi, rasanya aku ingin meledak. Mengeluarkan semua kata-kata menjengkelkan yang sudah aku rangkai untuknya.

"Siapa dia? Yeri?"

"Iya yeri, aku bisa jelaskan semuanya."

Sontak aku membentaknya dan menahan air mataku yang sebentar lagi jatuh, "Apa lagi yang kau sembunyikan dariku Jungkook-ah?!"

Ia meraih kedua tanganku, "Tidak, tidak ada. Dengarkan dulu ceritaku."

Aku terdiam, mencoba mendengar penjelasannya.

"Jadi, minggu lalu yeri datang untuk shooting iklan itu. Ia meminta maaf atas semua perbuatan yang ia lakukan dulu. Dan ia mencoba menciumku di fitting room. " ucapnya menjelaskan.

Sudah tidak bisa tertahankan, air mataku jatuh tanpa aba-aba.

Menyakitkan. Ia tidak menceritakan apapun tentang masalah itu padaku. Bahkan di telfon pun ia berlagak seperti tidak terjadi apa-apa.

Aku menyeka air mataku, "Apa lagi yang kau sembunyikan?"

"Chaeyoung-ah aku mohon padamu, maafkan aku. Aku tidak punya keberanian untuk menceritakan masalah ini padamu." ujarnya.

Ia menghela nafas, mempersiapkan kata-katanya.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku dan Yeri pernah tidur bersama.. aku tidak ingat apapun malam itu karena saat itu aku sedang mabuk. Mabuk berat. Aku mohon maafkan aku, Chaeyoung-ah.."

Sakit. Sungguh nyawaku seperti sedang dicabut oleh malaikat pencabut nyawa.

Tubuhku limbung dan sekujur tubuhku ini tiba-tiba tidak dapat merasakan apapun.

Air mataku jatuh lagi dan lagi.

"Kau, benar benar hebat. Menyakitiku seperti aku adalah mainan bagimu. Hebat kau, Jeon Jungkook."

Ia memohon dan berlutut padaku, seakan aku akan memaafkannya. "Kumohon maaf kan aku, Chaeyoung-ah."

Aku hanya diam, menghapus lagi air mataku yang jatuh lagi dan lagi.

"Sebaiknya kau pulang saja ke Korea. Jungkook-ah."

. . .

*flashback malam dimana Jungkook dan Yeri bertemu*

Malam itu ia tidak sengaja membaca hate comments di SNS tentang betapa buruknya BTS saat itu, itu membuatnya sangat frustasi.

Loading more comments..

hyena90: "boyband tidak jelas, aku yakin mereka akan disband sebentar lagi.."
13Kimyeri: "ㅋㅋㅋ benar, ini sangat menyebalkan. Mereka tidak tidak akan berhasil."
gohyes009: "Jeon Jungkook sama sekali tidak seperti idol ㅋㅋ"
sarang45: "Liriknya tidak jelas, apakah itu yang disebut rap?"

Setelah Jungkook membaca semua hate comments itu, ia berpikir untuk pergi dari dorm. Menghirup dan mencari udara segar malam hari.

Memendam diri di kamar tidak membuatnya menjadi lebih baik.

Lalu ia putuskan untuk pergi ke sebuah mini market, membeli 5 botol soju.

Iya untuk dirinya sendiri.

Saat ia sedang berjalan menuju kasir, ia menabrak seorang wanita. Jungkook sama sekali tidak tau menau siapa wanita itu karena dulu wanita ini masih seorang trainee.

Iya, wanita itu adalah Yeri. Seorang trainee dari agensi dengan sebutan SM.

Mereka pun berkenalan dan mengobrol cukup lama, sampai Jungkook tidak jadi membeli 5 botol soju tersebut.

Jungkook pun mengajaknya minum di salah satu pojangmacha di daerah myeong-dong.

Karena sedang sangat frustasi saat itu, ia sangat membutuhkan teman untuk berbicara.

Mereka berbicara dan bercerita cukup lama, sampai Jungkook tidak sadar bahwa ia sudah meminum soju cukup banyak.

Alhasil ia tidak sadarkan diri dan karena yeri saat itu baru mengenal Jungkook. Ia memutuskan untuk membawanya ke Hotel.

Sampai di suatu pagi, Jungkook terbangun dengan Yeri disebelahnya yang sudah bangun dan masih memakai bathrobe.

Jungkook pun terkejut dan tidak tahu harus bagaimana.

Ia putuskan untuk menelfon manajer hyung nya dan menjemputnya di hotel.

Sampai saat ini, rahasia itu terpendam rapat-rapat sampai Jungkook bertemu dengan Chaeyoung.

Chaeyoung memang wanita pertama yang Jungkook cintai dengan sepenuh hati.

. . .

-BighitEnt Building, South Korea.-

Hubunganku dan Jungkook sudah diambang kematian. Entahlah aku tidak tau harus percaya padanya atau tidak.

Karena aku harus professional dalam pekerjaanku, aku putuskan untuk kembali ke Korea bekerja di agensi ini.

Lagipula walaupun di kantor, aku jarang sekali bertemu dengannya.

Dan sudah seminggu kami tidak saling bicara. Aku juga tidak ingin membalas pesannya atau telfonnya.

Setiap hari setiap menit ia selalu mengirimkanku pesan. Tiada henti.

Aku tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak peduli. Ia pembohong yang menyebalkan.

Lakukanlah apapun sesukamu tanpa diriku, Jeon Jungkook.

Kau sudah membuat hatiku hancur berkeping.

Saatnya aku yang melakukan pembalasan untukmu.

Tunggulah.

StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang