48 - Thankyou

1.6K 221 7
                                        

Matahari sudah menyinari beberapa sudut kamarku, tidak kusangka aku berada dikamar ini lagi. Rumah nenek memang tempat yang paling nyaman.

Belum juga aku beranjak dari tempat tidurku, handphone-ku berbunyi. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook yang menelfonku pagi-pagi begini.

"Ada apa? Masih pagi, Jungkook-ah."

"Chaeyoung-ah.. kemarilah. Aku di dorm."

"Jemput aku."

"Baiklah tuan putri."

30 menit kemudian, Jungkook sudah berada di depan rumah dengan mobil sport hitamnya. Wajahnya tertutupi oleh bucket hat hitam kesukaannya.

Tanpa basa-basi akupun langsung masuk ke dalam mobil dan ia menyapaku dengan senyuman.

Ia mencoba meraih tanganku dan menguncinya disela-sela jarinya, "Sudah sarapan kan?"

"Sudah, eomma selalu membuatkanku sarapan."

Kami terdiam, saling memperhatikan jalan.

"Ngomong-ngomong, aku akan mengumumkan berita ini dengan member BTS yang lainnya. Siapkan mentalmu." ujarnya.

"A-APA?! SECEPAT ITU?"

"Atur tempermu! Iya lalu kapan lagi? Tidak ada waktu lagi selain hari ini, Jin hyeong dan Suga hyeong sedang pulang ke dorm."

Aku hanya mengangguk, "Baiklah."

Sesampainya di dorm, perasaanku mulai aneh dan tak karuan. Jantungku sangat berdegup kencang. Kami takkan bersembunyi lagi dari dunia.

Aku juga sangat senang, kami akan melangsungkan pernikahan itu. Sungguh aku tak bisa membohongi hatiku lagi.

Jungkook adalah orang yang selalu berada di hatiku. Entah sampai kapanpun hanya ia yang akan selalu dihatiku.

Kini kami tepat berada di depan pintu dorm mereka, sungguh aku merindukan tempat ini. Perlahan kakiku berjalan memasuki dorm mereka, kakiku semakin dingin.

"C-Chaeyoung? Park Chaeyoung? Itu kau?" tanya seseorang dari ujung lorong kamar.

Aku menoleh dan melihat pria kecil dengan rambut hitam dengan pipi chubby-nya. "Jimin sunbae?"

Jimin sunbae tiba-tiba berlari memelukku, akupun terkejut dengan tindakannya. "Eoh?"

"Kau kemana? Aku mencarimu selama ini. Kami merindukanmu." ucap Jimin sunbae.

"EKHM!"

Ia melepaskan pelukannya dan menoleh kearah suara batuk itu. "Kau?"

"Iya aku yang membawanya kesini, hyeong." ujar Jungkook.

Tiba-tiba suara hentakan kaki berjalan keluar dari salah satu kamar di lorong itu, "Chaeyoung-ssi?"

Ternyata itu Jin sunbae, ia masih memakai baju militernya. "Kau kembali lagi dengan Jungkook?"

"Eoh hyeong." jawab Jungkook.

"Aku akan panggilkan yang lain. Ada pengumuman yang harus aku sampaikan." ucap Jin sunbae.

Lalu kamipun duduk bersama diruang tamu mereka, aku sangat bingung dan tidak tau apa yang harus aku lakukan. Jungkook tiba-tiba berdiri dan menarik tanganku untuk mengikutinya berdiri.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu.. begini.. Aku dan Chaeyoung.. akan menikah bulan depan."

Aku hanya menunduk dan mengangguk.

"APA?!" teriak mereka semua.

"Jungkook kau tidak menghamilinya kan?" tanya Yoongi sunbae.

"Kenapa sih semua orang bertanya seperti itu.. jelas saja tidak. Apa kau lihat perutnya tidak besar?" jawab Jungkook sambil memegang perutku.

"Lalu?" tanya Namjoon sunbae.

"Kami dijodohkan.."

"Tunggu aku tidak mengerti.. kalian dijodohkan?" tanya Jimin sunbae.

"Iya, ternyata orang tua kami ternyata saling kenal sejak kami kecil." jawabku.

"Jadi kalian itu teman kecil.. oh iya begini aku juga punya pengumuman, aku dan yoongi resmi selesai wajib militer besok." ucap Jin sunbae.

"Ah hyeong! aku sangat bahagia akhirnya kau dan suga hyeong selesai wajib militer juga." ucap Taehyung sunbae.

"Jadi? Kapan kalian akan menikah?" tanya Yoongi sunbae.

Jungkook menggelengkan kepalanya, "Itu rahasia!"

"Jungkook kau tidak seru! Tidak asik!" ujar Taehyung sunbae.

Jimin sunbae yang tadinya ia hanya terdiam terpaku tiba-tiba memegang lenganku.

"Chaeyoung-ah benarkah? Kalian akan menikah?" bisik Jimin sunbae padaku.

"Iya.. memangnya kenapa?"

"Aku ingin bicara, Jungkook tidak boleh ikut. Nanti sore ia akan ada jadwal latihan vokal. Kau ikut aku." bisiknya.

Aku mulai takut dan mengalihkan pandanganku pada Jungkook yang sedang tertawa bersama Jin sunbae.

Sungguh aku tak tau apa yang ingin Jimin sunbae bicarakan tapi aku pikir aku harus mendengarnya.

Tiba-tiba, Namjoon sunbae duduk disebelahku. "Hei, tak kusangka kalian akan benar-benar menikah. Aku pikir ia bercanda soal itu."

Aku tersenyum, "Eoh, benar. Aku juga tidak percaya dengan semua yang ada di hidupku. Dulu aku sangat membenci kalian, lalu sekarang aku malah menikahi salah satu di antara kalian. Dunia ini memang tak bisa aku mengerti."

"Jungkook memang jodohmu, Chaeyoung-ah."

Aku mengangguk, "Mungkin." Jawabku.

"Lihat saja, ia sangat bahagia sekarang. Dikelilingi oleh orang-orang yang ia sayangi. Kau tau? 3 tahun lalu ia sangat berantakan, kami membuatnya bangkit selama kurang lebih 1 tahun. Tapi ia tidak pernah berubah seperti dulu saat itu. Dan kau lihat lah sekarang.. berkat kau ia kembali seperti dulu. Terimakasih banyak ya."

Aku dan Namjoon sunbae sama sama tersenyum.

Melihat Jungkook tersenyum seperti itu rasanya hatiku ingin meledak karena terlalu senang.

Sungguh aku sangat bahagia.

StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang