34 - Surprise

1.6K 232 6
                                    

Jungkook tak ada kabar sejak 2 bulan lalu, aku sudah menelfonnya berkali-kali tapi tak ada jawaban. Aku merasa seperti di bohongi, lagi dan lagi.

Ia memang sedang sibuk dengan Comebacknya dan jadwalnya yang sangat padat, tapi tak bisakah ia menyisihkan 1 menitnya untukku.

Aku bingung sekali.

Dan sekarang di Canada sudah sangat dingin, ini menunjukan bahwa Canada akan ditutup salju sebentar lagi.

Aku tak menyangka 2 bulan berlalu begitu cepat, dan sekarang aku sedang sibuk mengurus pendidikan magisterku di Hankook University tahun depan.

Iya benar, aku ingin mengambil pendidikan magister karena aku tak tahan jika terus membuang waktuku seperti ini.

Aku bukan orang yang suka membuang-buang waktu terlalu lama untuk hal-hal yang tidak penting, jika aku memiliki banyak waktu, aku akan menghabiskannya untuk hal-hal yang menurutku penting.

Sebagai contoh, selama dua bulan, pekerjaanku hanya bermain, bermain dan bermain dengan Claire.

Aku berbeda jauh dengan Claire, ia menyukai berbelanja, menonton film, dan hal-hal semacam itu. Sedangkan aku, aku hanya menyukai buku-bukuku.

Ini menyiksaku. Sungguh menyiksaku perlahan lahan.

Jika ditanya mengapa kau mengambil magister di Korea, ini karena dia. Jeon Jungkook.

Pria itu membuatku kembali lagi ke Korea tahun depan.

Jika ia belum juga mengabariku, aku yang akan bertanya padanya secara langsung. Mengapa ia menghilang lagi tanpa kabar dan dilihat dari apa yang ia lakukan padaku di hari konsernya itu. Itu sangat kejam.

Sekarang ia menghilang begitu saja.

Hingga suatu tengah malam, handphone-ku berbunyi dan membangunkan tidurku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga suatu tengah malam, handphone-ku berbunyi dan membangunkan tidurku.

"Ah siapa sih? menyebalkan.." ujarku sambil mencoba membuka mataku, "Jungkook?"

Jantungku berpacu saat melihat namanya, tanganku gemetar bukan main.

Perlahan aku mengangkat telfon itu.

"Chaeyoung-ah.."

Aku hanya diam, speechless.

Suara ini, aku merindukannya.

"Chaeyoung-ah? Kau disana?"

"Iya aku disini."

"Kau kenapa?"

Saat pertanyaan itu muncul, emosiku memuncak.

"Kemana saja kau, Jungkook-ah? aku menelfonmu berkali-kali setelah aku pikir kau sudah sampai Korea. Tapi kau tak menjawab satupun dari telfonku."

StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang