Perjalanan menuju Jeju yang sangat tiba-tiba ini membuat Chaeyoung tidak bersemangat sepanjang perjalanan. Dia hanya diam membelakangi Jungkook yang menyetir untuk menuju ke Incheon Airport.
Jungkook sudah mempersiapkan segala keperluan mulai dari tiket dan baju-baju Chaeyoung berkat bantuan Claire. Suasana hati Jungkook sudah dipenuhi rasa kekhawatiran apakah trip ke Jeju yang sangat mendadak ini membuat Chaeyoung luluh atau bisa sebaliknya.
Dan sepanjang jalan Chaeyoung hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan apapun. Sikapnya membuat Jungkook kesal dan memilih untuk diam selama perjalanan, bahkan saat dipesawat mereka hanya diam menikmati pemandangan awan melintasi langit biru di jendela pesawat.
"Mau terus diam seperti ini sampai kapan?" ucap jungkook yang sedang mencoba untuk membuka pembicaraan dan sudah tidak tahan dengan kesunyian diantara mereka.
Chaeyoung yang posisinya sedang membelakangi jungkook lalu berbalik menghadapnya dan menjawab, "Sampai trip ini selesai."
"Apa salahku?" ucap Jungkook bingung.
"Pikiran saja sendiri." Ucap Chaeyoung ketus dan berbalik membelakangi Jungkook lagi.
"Maafkan aku, aku tidak tau kau akan seperti ini. Ku kira kau akan menyukainya." Ujar Jungkook sambil mencoba untuk membujuk Chaeyoung.
Chaeyoung hanya diam dan akhirnya dia memutuskan untuk tidur sebentar.
Jungkook yang sedang memutar otak memikirkan bagaimana caranya untuk membuat mood Chaeyoung kembali seperti semula.
Sesampainya di Jeju, Jungkook memutuskan untuk diam sepanjang perjalanan dan menjalakan misi nya di Hotel tempat mereka menginap.
. . .
Chaeyoung dan Jungkook menginap di salah satu hotel yang ada didekat pantai dan jauh dari pusat kota karena akan sangat mencurigakan untuk pihak management BigHit dan paparazzi. Jungkook memesan kamar yang cukup besar di dalamnya terdiri dari 2 kamar tidur utama.
Jungkook yang menggunakan masker dan topi cap hitam dengan menggunakan turtle neck hitam dan jaket kulitnya segera memasuki hotel dan diikuti Chaeyoung yang berjalan tepat di belakangnya.
Chaeyoung yang sedang kesal saat itu langsung masuk ke kamar nya tanpa berbicara apapun dengan Jungkook. Dan saat itulah misi Jungkook dimulai.
Selama dipesawat, ia sudah menyusun rencana untuk membuat Chaeyoung tidak bisa tidur dan lalu mengajaknya ngobrol di ruang tamu. Jungkook menelfon Claire apakah ada hal hal yang membuatnya takut sehingga tidak bisa tidur. Dan Chaeyoung sangat takut dengan kegelapan. Claire menjelaskan pada Jungkook bahwa Chaeyoung takut gelap dan dia hanya bisa tidur jika lampunya terang.
Saat malam tiba, Jungkook membuat kamar hotelnya itu mati dan bekerja sama dengan pihak hotel untuk menjalankan misinya tersebut.
Jungkook akan membuat lampunya nya padam sehingga Chaeyoung akan keluar dari kamar dan mencarinya.
. . .
"Jungkook? Apakah kau dikamar? Jungkook tolong buka pintunya, aku takut." Ucap Chaeyoung dibalik pintu dengan tersedu-sedu.
"Chaeyoung-ssi, kenapa? Lampunya mati ya.."
Chaeyoung yang hampir menangis berlari memasuki kamar jungkook dengan senter kamera handphone di tangan nya dan memeluk lengan Jungkook. "Aku takut, Jungkook"
Jungkook kaget dan mencoba untuk menenangkan perasaan Chaeyoung, "Tidak apa-apa, akan ku coba telfon resepsionis nya."
"Ternyata gadis galak ini bisa juga manis seperti ini" ucapnya dalam hati.
Lalu dengan segera Jungkook meraih telfon yang ada dikamarnya dan menelfon ke resepsionis yang merangkap manager hotel untuk menyalakan lampu di kamarnya.
Chaeyoung hanya memandangi jungkook, "Bagaimana?"
"I-itu, katanya hanya konslet jangan khawatir akan nyala sebentar lagi." Ucap Jungkook.
"Baiklah aku akan ke ruang tamu dan mencari lilin" Ucap Chaeyoung sambil berjalan keluar dari kamar Jungkook.
"Mau ku temani?" tanya Jungkook.
"Iya baiklah, setidaknya aku tidak sendirian." Jungkook pun mengikuti Chaeyoung berjalan ke ruang tamu.
Kemudian Jungkook langsung duduk tepat di depan TV dan Chaeyoung menemukan sebuah lilin di laci ruang tamu. Kebetulan hotel mereka menyediakan lilin untuk tamu mereka dan setelah Chaeyoung menyalakan lilin, ia segera duduk tepat disebelah Jungkook. Ia hanya duduk dengan tenang disebelah Jungkook, tenang tanpa suara.
"Chaeyoung-ssi.." panggil Jungkook pelan.
"Kenapa?" tanyanya dengan nada halus.
"Kau masih marah? Aku tidak bermaksud untuk membuatmu marah seperti ini, aku hanya ingin keluar dari kehidupanku sebagai idol, dan aku belum pernah pergi dengan wanita hanya berdua seperti ini." ucap Jungkook yang mencoba untuk menjelaskan.
"Tidak, pada awalnya memang aku marah denganmu. Tapi kenapa wanita itu harus aku? Aku tidak suka hal-hal mendadak seperti ini."
"Aku juga sebenarnya tidak tau, tapi aku hanya ingin ditemani olehmu." Ucap Jungkook sambil menatap Chaeyoung dan mata mereka bertemu.
Dengan cepat Chaeyoung segera memalingkan matanya dan menatap kea rah lain asalkan tidak menatapnya.
"Kenapa lama sekali sih lampunya menyala? Ini sudah jam 2 pagi." Ucap Chaeyoung kesal.
Jungkook lupa memberitahu manager hotelnya itu untuk menyalakan lampunya, dan ia pun segera meraih ponselnya untuk mengirim pesan bahwa untuk menyalakan lampunya.
"Manager-nim tolong nyalakan lampunya."
10 menit kemudian lampu kamar mereka semuanya menyala. "Aku akan ke kamar sekarang, terimakasih sudah menemaniku Jungkook-ssi." Ucap Chaeyoung.
"Tidak masalah. Jalja." (Selamat Tidur)
. . .
HAI! Maaf banget udah lama menghilang dari perwattpad-an ini..
Oya cover Starstuck baru niiih, bagus gak? Bagus dong..
Hope u like it, jangan lupa feedbacknyaaaa! Luv
KAMU SEDANG MEMBACA
StarStruck
Fanfiction[COMPLETED] Park Chae-Young (Roséanne Park), gadis blasteran Canada-Korea mengharapkan perjalanan liburan musim panas yang tenang dan normal ke Korea. Setelah suatu hari hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan member boygroup terkenal dunia. Jeon...