10 - First Day of Work

2.4K 292 2
                                    


*2 jam lalu di hotel sebelum kami pergi makan*

Jungkook menerima panggilan kalau dia harus kembali ke Seoul, karena besok ia harus menghadiri sebuah press conference untuk album baru mereka.

Pintu kamarnya terbuka sedikit sehingga aku pun tidak sengaja mendengarnya saat ingin pergi ke dapur karena aku sangat haus setelah mandi.

Karena penasaran, aku pun mengetuk pintu kamarnya. "Jungkook-ssi, kita harus pulang ya?"

"Chaeyoung-ssi! jangan masuk aku hanya memakai handuk!" Teriaknya.

Sialnya pintu sudah terlanjur terbuka, apa yang sudah aku lihat..
Mataku sudah ternodai oleh badan kekar dan perut roti sobek miliknya. Spontan aku menutup mataku rapat-rapat. "YAA! Tutup badanmu itu! Mataku ternodai!

Jungkook melihatku, "Kan sudah aku bilang jangan masuk, salah sendiri." sambil tertawa kecil, "Iya, kita makan dulu. Flight nya jam 4 sore. Sejin hyung akan menjemput kita di Incheon." Ujarnya melanjutkan.

Setelah siap-siap, aku dan Jungkook pergi menaiki mobil untuk pergi ke tempat makan karena jaraknya yang agak jauh. Saat sudah setengah jalan, handphone-ku berbunyi. Dan nomor itu adalah nomor yang tak aku kenal.

Akupun melihat ke arah Jungkook, "Ini nomor siapa?" sambil memperlihatkan layar handphone-ku padanya.

"I-itu Jimin hyung.." jawabnya dengan bola matanyanya langsung membesar.

"Kau memberikan nomor telfonku padanya?" Tanyaku.

"Tidak, ia memang meminta nomer telfon dan id kkt-mu tapi tak pernah ku berikan."

"Jangan di angkat!" ujarnya menambahkan.

Aku tidak menghiraukan ucapannya dan memilih mengangkat telfon dari Jimin.

"Yeoboseyo.."

"Oh Jimin-ssi, Kabarku baik, Kamu dapat nomor telfonku dari mana?"

"Makan malam? Untuk apa?"

"Nanti akan kuhubungi lagi. Ne.."

Jungkook melihat ke arahku, "YAA! Sudah kubilang jangan di angkat." Ucapnya dengan nada sedikit keras.

"Memangnya kenapa?"

"Yaa nanti dia bertanya yang macam-macam , aku tidak suka."

"Apa urusanmu? Kamu tidak bisa memerintahku seenaknya."

Setelah itu, kami tidak saling bicara. Bahkan ditempat makan pun kami hanya bicara seperlunya. Sifat Jungkook berubah, dia terlihat sedih dan anehnya aku masih tidak mengerti dia kenapa. Dan setelah selesai makan, kami memutuskan untuk segera pulang ke hotel.

Dijalan pun kami hanya diam, aku tidak ingin memulai pembicaraan. Sesampainya di depan hotel aku hanya turun dan langsung menuju ke pantai, menghabiskan waktu sebelum pulang ke Seoul.

"Kau mau main di pantai?" tanyanya.

"Iya, mau ikut?"

"Baiklah."

. . .

"Kau tidak memiliki perasaan apapun padaku, h-huh? Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku. Apapun caranya."

Kata-kata itu terus menerus terngiang di kepalaku. Membuatku tidak bisa berpikir jernih. Apa maksud dari perkataanya? Sepertinya dia sudah gila. Ya aku yakin otaknya itu terbentur sesuatu.

Setelah kejadian di pantai itu, aku hanya menjadi ekor Jungkook. Berjalan di belakangnya, aku tidak ingin mendekatinya. Bahkan di dalam pesawat pun aku tidak berani menatap matanya, tidak berani berkata apapun. Dia juga hanya bicara seperlunya saat di bandara.

StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang