25 - A Rough Day

1.8K 241 12
                                    

"Jungkook-ah ada Yeri, eotteoke?" cetus Hoseok sunbae.

Member BTS memang sudah familiar dengan Yeri, jelas saja karena berita ia dengan Jungkook dihotel itu.

"Bilang aku sedang istirahat."

Manajer Sejin pun membukakan pintu, "Ah! Jungkook oppa! kenapa kamu bisa seperti ini? Aku menangis tadi setelah mendengar kau masuk rumah sakit." teriak Yeri sambil memeluk Jungkook yang sedang berpura-pura tidur.

Aku hanya bisa memperhatikan gerak geriknya, wanita ini memang terlihat menyebalkan. Sungguh aku akui.

"Yeri-ssi, mianhaeyo.. Jungkook sedang istirahat." Ujar Namjoon sunbae.

"Benar, biarkan dia istirahat." ucap Jin sunbae menambahkan.

Yeri kemudian melihat kesekelilingnya, dan pandangannya sekarang tertuju padaku.

"Kau!" teriak Yeri.

Aku menunjuk diriku sendiri, "Aku? Kenapa?"

"Kau yang tadi sore melihat kami berciuman bukan?"

Aku memejamkan mata dan menghela nafas panjang, menahan seluruh amarah dan emosiku agar tidak menjadi-jadi. "Kita bicarakan saja diluar." Jawabku

"Baiklah."

Kami berdua keluar dari ruang inap Jungkook dan memutuskan untuk berbicara di lorong yang tidak jauh dari kamar inap Jungkook.

"Aku ingin kau keluar dari kehidupan Jungkook, kau itu tidak selevel dengannya. Oops! Maaf kalau aku sedikit lancang." cetusnya.

"Memang benar, aku tidak selevel dengannya. Tapi aku lebih pantas untuknya saat ini. Jadi tolong jangan ganggu dia."

Yeri melayangkan tangan kanan nya yang ingin menampar pipiku, "Beraninya kau?! Dasar wanita tidak tau malu!"

Dan Jungkook datang entah sejak kapan, dengan cepat ia menahan tangan Yeri dan mencoba menghentikannya.

"Tolong pergi, sebelum aku memanggil security." cetus Jungkook.

"Oppa.." eluh Yeri.

"Pergilah sebelum aku kehabisan kesabaranku."

Aku hanya bisa menatap laki-laki itu, tatapannya terlihat tajam penuh emosi. Sebelum adanya perdebatan yang lebih panjang, Jimin sunbae datang menghampiri kami. "Jangan seperti ini Jungkook-ah, bagaimana jika ada yang melihat, huh?"

Yeri memasang wajah kesal dan ia memilih pergi meninggalkan kami bertiga.

Setelah ia pergi, tatapan Jungkook berubah menjadi anjing kecil yang menggemaskan lagi. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya sambil memegang kedua pipiku.

Aku mengangguk pelan, "Tidak, tidak apa-apa. Bagaimana kau bisa berjalan kesini?"

"Hanya tanganku yang berdarah, bagian tubuh yang lain tidak apa-apa."

"Ayo masuk.. nanti saja kita bicarakan di dalam." cetus Jimin sunbae.

Kemudian kami berjalan kembali ke kamar inap milik Jungkook. Sampai di depan pintu, kami di hujani pertanyaan-pertanyaan oleh member-member BTS lainnya.

"Bagaimana? Ia sudah pergi?" tanya Jin Sunbae.

"Chaeyoung-ssi kau tidak apa-apa kan?" tanya Taehyung Sunbae.

"Jungkook dan Chaeyoung sebenarnya ada hubungan apa di antara kalian?" tanya Hoseok sunbae.

"Sstt! sabar hyeong satu-satu kalau mau bertanya." ujar Jungkook.

Aku terdiam dibelakang jungkook dan hanya bisa kebingungan mendengar pertanyaan-pertanyaan mereka.

"Iya kalian ini gimana sih, kasian liat Chaeyoung sampai kebingungan begitu." ujar Namjoon sunbae.

Jungkook menoleh kebelakang dan menatapku. Semua mata yang ada diruangan itu menatapku. Sontak aku memegang kedua pipiku yang sudah memerah dan memanas.

"Liat dia hyeong, menggemaskan sekali bukan?" ujar Jungkook sambil menunjukku.

Aku menepuk pelan tangan Jungkook, "Ah sakit chaeng!" teriak Jungkook.

"Ah maaf, aku terlalu keras ya?" tanyaku sambil mengusap tangannya.

Jungkook tersenyum, "Bercanda sayang."

Semua mata tertuju pada kami berdua, mereka terlihat sangat terkejut, "APA? SAYANG?!" teriak Hoseok sunbae.

"Sayang? apa aku tidak salah dengar?" tanya Namjoon sunbae.

"Sudah kuduga, kalian pacaran kan?" tanya Jin sunbae.

"Jangan lupa traktir aku lamb skewer, Jungkook-ah." ujar Yoongi sunbae.

Tamat sudah riwayatku, karirku di bighit dan seluruh hidupku telah tamat. Aku tidak mau mereka mengetahui hubungan kami.

Tapi laki-laki bermulut besar di depanku ini sudah terlanjur membongkarnya.

"Iya dia pacarku."

"Ah jangan dengarkan dia.." ucapku mengelak.

"Mulai sekarang, kita panggil dia Chaeng! bagaimana?" ujar Jin sunbae.

"Ah.. kalian.."

"Setuju, karena Chaeng sudah disini menemani Jungkook. Lebih baik kita pulang." cetus Yoongi sunbae.

Setelah itu mereka meninggalkan kami berdua, iya hanya berdua. Mereka juga membuat managernya menjaga Jungkook jauh dari kamar inap Jungkook.

Ntahlah aku harus berterimakasih atau mengutuk mereka.

"Sudah malam, lebih baik kau tidak usah pulang."

Mataku membulat, "Menemanimu disini? Berdua?" tanyaku.

"Iya, kau tidak sedih pacarmu ini dirawat disini?"

"Iya sedih tentu saja, tapi kau kan ada managermu."

"Mereka tidak akan ikut campur urusan pribadi kami."

"Baiklah aku akan tidur di sofa. Kau istirahat saja."

"Aku sebenarnya tidak apa-apa hanya berdarah sedikit, tapi mereka sampai mengirimku ke rumah sakit sebesar ini. Aku tak habis pikir."

"Itu tandanya mereka menyayangimu."

Lalu aku bersiap untuk tidur, memikirkan bahwa hari ini adalah hari yang sangat panjang. Tubuhku seakan melemah dan energiku sudah terkuras habis hanya untuk hari ini.

Aku pikir Yeri tidak akan tinggal diam, perbuatan Jungkook tadi mungkin akan berdampak juga padaku.

"Jungkook-ah, aku penasaran." cetusku.

"Kenapa?"

"Apakah kau dulu pernah memiliki perasaan padanya?"

Ia menoleh kearahku dan mata kami bertemu, "Tidak, aku hanya menganggapnya seorang teman. Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Dia sepertinya sangat menyukaimu."

Jungkook menghela nafas, "Jangan dipikirkan, kau takkan tergantikan. Sini tidur disebelahku." ujarnya sambil menepuk-nepuk tempat tidurnya.

Aku menghampirinya, dan mencoba tidur sebelahnya.

Ia memelukku sangat erat dan mengecup dahiku. 

"Jangan pergi lagi ya."


To Be Continued..

StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang