Aku membuka mataku perlahan, awalnya terasa gelap dan kabur. Dan semakin jelas aku membuka mataku, orang pertama yang aku lihat adalah Jungkook.
"Kau tidak apa-apa?" tanyanya sambil mengusap pelan jari jemariku.
Aku terus menegangi kepalaku karena terasa sangat berat, "Tidak apa-apa. Aku dimana?"
"Kau dikamarku, tadi kau pingsan. Kami semua terkejut, jadi kami membiarkanmu istirahat setelah dokter pribadiku datang memeriksamu."
Aku baru ingat, kalau eomma dan appa seharusnya masih ada dirumah ini bersamaku. "Eomma? Appa?"
"Ada, mereka diluar. Mereka bilang kau dan aku harus menginap di hotel yang sudah dipesan oleh eomma dan appa-mu."
"Kau gila? Aku baru bertemu denganmu, mereka sudah menyuruhku menginap di hotel bersamamu??" teriakku.
"Jangan salahkan aku, ini hanya perintah mereka."
Aku menutup mataku sambil menyilakan tanganku, "Tidak, tidak mau. Aku mau ke Seoul saja."
"Oh kau mau hotel yang di Seoul saja? Baiklah akan ku sampaikan pada mereka." ujar Jungkook sambil berdiri.
Aku menahan tangannya, "Kau mau kemana? Bukan begitu.. ah merepotkan saja."
"Tempermu masih sama seperti dulu.." jawab Jungkook sambil memegang tanganku.
"Aku sedikit kesal, kau tau? Kenapa seperti ini.." jawabku.
Jungkook memandangiku, seperti ia telah melihat seseorang yang ia sayangi telah dibangkitkan dari kematian. "Kenapa?" Tanyaku.
"Kau tau? Setiap hari aku berdoa hari ini akan terjadi, setahun.. dua tahun.. aku mencari kabarmu.. hingga hari ini datang."
"Maksudmu? Kenapa?"
"Iya, dulu aku sempat mengikutimu, sebut saja aku stalkermu, tapi itu tidak berlangsung lama. Aku tidak bisa terus pulang pergi Korea Kanada setiap bulan karena jadwalku."
Aku sangat terkejut mendengar pernyataan dari Jungkook, "Bagaimana bisa? Aku tak menyadari keberadaanmu."
"Itulah yang aku mau, aku hanya mau melihatmu dari jauh. Karena itu sudah membuat hatiku lega melihatmu bahagia dan baik baik saja."
Disitulah aku, terdiam seperti patung. Bagaimana bisa aku tidak tau dan tidak menyadari keberadaan Jungkook.
"Sungguh aku sangat bingung.." ucapku.
"Jangan dipikirkan, pikirkan saja masa depan kita." jawab Jungkook dengan senyumannya.
"Ah.. aku malu. Jangan di bahas nanti saja. Ngomong-ngomong kau kapan pulang ke Seoul?"
"Lusa, mungkin.."
"Cepat sekali.."
"Iya aku masih ada latihan, minggu depan aku harus ke Sydney karena tourku."
Aku menundukkan kepalaku sedikit, menghindari kontak mata dengannya. "Eoh.. baiklah."
"Kau ikut saja bersamaku dan member yang lain ke Sydney, kau bilang pekerjaanmu banyak kan?" tanya Jungkook sambil memegang tanganku.
Sontak aku terkejut karena ia tiba-tiba memegang tanganku.
"Arraseo.." jawabku.
Tiba tiba Jungkook bertanya, "Kau mau ke hotel sekarang?"
"Pertanyaan apa itu?"
"Iya aku akan mengantarmu kalau kau mau.", aku terdiam tak bisa menjawab, sejujurnya aku ingin pulang saja ke rumah nenek. Tapi aku juga masih ingin bersama Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
StarStruck
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Park Chae-Young (Roséanne Park), gadis blasteran Canada-Korea mengharapkan perjalanan liburan musim panas yang tenang dan normal ke Korea. Setelah suatu hari hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan member boygroup terkenal dunia. Jeon...