39 - Snowy Day

1.5K 223 8
                                        

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jungkook

"Aku hanya ingin sendiri."

Iya benar, sudah 2 hari ini aku tak ingin di ganggu oleh siapapun. Semenjak kejadian itu, pikiranku terus di ganggu oleh memori malam itu.

Aku tidak bisa tidur, makan bahkan aku tak ingin melakukan kegiatan yang biasanya aku lakukan.

Jungkook selalu merasa bersalah karena ia membiarkan aku pergi bersama laki-laki itu.

Ia selalu ingin disampingku, tapi aku selalu menolak dan mengusirnya pergi.

Aku sadar jika aku seperti ini, aku bisa gila.

"Kau mau makan?" tanya Jungkook saat melihatku menuruni tangga.

Ia sedang asik menonton tv sendirian.

"Iya, aku lapar. Kau sedang menonton apa?"

Jungkook menghampiriku dan menatapku, "Mau kubuatkan makanan?"

"Aku bisa sendiri."

Ia menarik tanganku dan menyuruhku untuk duduk manis diruang tv, "Duduk disini, akan aku buatkan makanan yang lezat. Nonton lah dulu agar kau tidak bosan." ujarnya dengan senyuman.

Manis sekali.

Alih-alih ia sibuk memasak, aku terus memperhatikannya.

He's so attractive.

Akhirnya aku tertangkap basah karena terus melihatnya.

"Jangan melihatku terus."

Aku membalikkan badan dan kembali menonton, "Tidak, siapa yang melihatmu?"

Setelah semuanya matang, ia mengantarkan makanannya ke ruang tv menggunakan meja kecil yang biasa ibu gunakan jika aku sakit dan harus makan di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semuanya matang, ia mengantarkan makanannya ke ruang tv menggunakan meja kecil yang biasa ibu gunakan jika aku sakit dan harus makan di kamar.

"Makanlah yang banyak." ucapnya sambil mengelus rambutku.

"Baiklah, ngomong-ngomong wanginya enak sekali.."

Ia hanya tersenyum dan terus menatapku bahkan saat aku mulai makan.

"Chaeyoung-ah?"

"Hm?"

"Mianhaeyo. Karena tak becus menjagamu." jawabnya sambil menatapku.

"Untuk apa minta maaf? Aku juga salah."

"Tapi..aku"

Tanpa aba-aba aku pun menutup mulut Jungkook dengan jari telunjukku, "Tidak ada tapi, kau sudah menjagaku dengan baik. Kali ini aku yang salah."

"Aku tak pantas untukmu."

"Aniya, kau pria baik Jungkook-ah."

Ia melemparkan senyumannya itu padaku. "Jangan habiskan makanannya, sisakan untukku." cetusnya mengalihkan pembicaraan.

"Nanti abs-mu hilang, bagaimana?"

"Tidak akan! Selagi aku masih olahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak akan! Selagi aku masih olahraga."

Jujur saja hari itu aku seperti merasa diriku kembali pulih seperti biasanya. Jungkook membuatku merasa nyaman berada didekatnya seharian.

Kita bahkan cuddling sambil menonton tv. Ia sering mengusap rambutku dan mengecup keningku.

Kini aku takut dunia akan mengambilnya dariku. Di saat-saat seperti ini aku sering merasa egois dan aku ingin ia hanya milikku.

Tapi Jungkook milik semua fans nya di dunia ini yang menyukai atau mensupport Bangtan sejak debut.

"Jungkook?"

"Hm? Ada apa?"

"Bagaimana jika nanti kita tak bisa bersama?"

"Ya... paksakan saja agar bisa bersama."

Aku memukul pelan lengannya, "Ish! Aku serius."

Jungkook hanya tersenyum, "Jika nanti mereka akan memisahkan kita berdua, aku harap kau mau menungguku untuk kembali padamu."

Kita berdua saling menatap dan tersenyum, dan ia memelukku sangat erat.

"Sudah jangan menatapku terus, nanti kau makin suka. Bagaimana? Aku tak mau tanggung jawab." Ujar Jungkook.

"Aish! Kau itu." jawabku menggerutu.

Dan ternyata disaat yang tak di sangka-sangka, salju pertama turun. Aku pikir itu akan turun lusa, "Jungkook! Lihat! Salju pertama.." teriakku.

"Wah benar! Kita harus bergegas membeli pohon natal dan beberapa dekorasi."

"Baiklah ayo pergi sekarang."

Kemudian aku dan Jungkook bergegas menuju supermarket dan membeli beberapa barang yang kami butuhkan selama musim dingin.

Canada sangat dingin jika sudah memasuki musim dingin, suhunya berbeda beda setiap tahunnya.

Dan mungkin akan lebih dingin beberapa hari kedepan.

Jungkook terus memelukku karena ia sangat kedinginan, "Tetaplah didekatku." ujarnya.

Setelah kami selesai membeli semua yang kami butuhkan, kami langsung pulang karena tidak kuat terus-terusan berada di luar.

"Chaeyoung-ah ayo mendekorasi pohon natal." cetusnya.

"Aku menyusul, mungkin aku ingin istirahat dulu."

Aku duduk di sofa ruang tamu dan menyalakan tv sambil meminum coklat panas.

Saat tv itu menyala, berita yang tak ingin aku dengar akhirnya muncul di media.

Saat tv itu menyala, berita yang tak ingin aku dengar akhirnya muncul di media

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang