15 - Rivals

2.2K 256 1
                                    

Jungkook's POV

Sejak adanya rumor datingku, kebersamaan aku dan Chaeyoung masih harus dirahasiakan demi beberapa pihak apa lagi dari fansku.

Lihat saja bagaimana mereka menentang aku untuk berhubungan dengan wanita yang kucintai.

Dan tentunya aku masih harus merahasiakan hubungan ini dari hyung-hyungku. Bisa gawat juga kalau mereka tau. Apalagi Jimin Hyung.

Tapi BTS memang selalu bebas dari rumor seperti ini padahal mereka juga sering memiliki hubungan dengan wanita-wanita, sekarang malah aku yang mendapat rumor dating itu.

Aku juga tidak mau dan tidak akan bisa membiarkan Chaeyoung terluka karena banyak sekali artikel yang memberikan berita palsu. Itu sangat jahat.

Dan ia juga masih bekerja sebagai staff musim panas di kantorku. Selama ia masih bekerja di BigHit, ia harus dijauhkan dari rumor itu.

Aku yakin sebentar lagi rumor aku dan Chaeyoung itu akan sampai ke telinga bosku. Iya Bang Sihyuk PDnim.

Jika itu terjadi, tamatlah sudah hubunganku.

Mungkin ia akan mengirim Chaeng kembali Canada.

Itu tidak bisa dibiarkan. Dan aku adalah orang yang pertama kali mencegah itu terjadi.

Chaeyoung sudah menjadi salah satu orang yang terpenting bagi hidupku. Ia menyadarkan ku bahwa kami sebagai BTS belum tentu disukai oleh semua orang.

Ia adalah anugrah terbaik yang diberikan Tuhan untukku.

Aku sangat berterimakasih pada-Nya telah mempertemukan aku dengan Chaeng di Hongdae saat itu.  Kalau bukan dia yang membantuku keluar dari kekacauan itu, mungkin aku sudah habis dikejar-kejar oleh army.

Ia juga memberiku semangat setiap hari untuk bekerja, latihan dan membuat musik.

. . .

"Jungkook-ah!" sapa Jimin hyung dari ujung lorong studio musik, tempat dimana aku dan hyungku mengerjakan musik.

"Ne hyung? ada apa?"

"Aku sudah melihat artikelnya, bagaimana Chaeyoung? dia baik-baik saja? aku belum sempat menelfonnya."

"Iya dia baik-baik saja. Sebaiknya jangan menelfonnya hyung."

"Tidak. Tidak. Aku harus menelfonnya, ia mungkin membutuhkan seseorang disampingnya saat ini. Kau lihat tidak komentar-komentar knet yang sangat kejam, ia pasti tidak bisa menghadapinya sendirian." ucap jimin sambil sibuk bermain handphone nya bermaksud untuk mengirim Chaeyoung pesan.

"HYUNG!"

Jimin hyung terkejut dan langsung menatapku. "Wae irae?" (kenapa sih?)

"Jangan mendekatinya lagi!" teriakku.

Dan seperti orang bodoh aku langsung berlari masuk ke studioku.

Hal pertama yang aku lakukan adalah mengambil handphone dan menelfon pacarku, Chaeng.

Ttuut.. ttuutt..

"Jungkook-ah, wae? aku sedang bekerja. Jadwalmu harus aku revisi."

"Masa bodoh dengan jadwalku, jimin hyung tadi menelfonmu tidak?"

"Iya, dia menelfonku. Hanya menanyakan kabar, kau ini kenapa?"

"Jangan lagi menerima telfon atau sms dari laki-laki lain! termasuk hyungku!"

"H-Huh? Kenap..-"

Kuputuskan untuk mengakhiri panggilannya, jika aku teruskan itu akan menggangguku.

StarStruckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang