Kenzie berjalan melewati lorong sekolah, dengan tangan yang dia masukan kedalam saku celana, tas yang hanya di slempangkan sebelah kiri, Rambut yang panjang serta bibir yang pink dan tipis menambah aura ketampananya.
"Kenzie!" Teriak seorang gadis dari arah belakang, membuat cowok itu seketika membalikan badan.
Raut wajahnya masih datar melihat gadis itu berlari mendekat.
Elsa Maurin Nindya, adalah kekasih dari seorang cowok yang bernama Kenzie Damian Axelle anak dari pengusaha kaya, bahkan sekolah yang ia tempati saat ini akan di beli oleh Mamanya."Ken gue kangen!" Elsa memeluk Kenzie secara tiba tiba.
"Nggak usah lebay!" cibir Kenzie.
"Ck..gue kan kangen sama lo! Emang nggak boleh?" Elsa mengerucutkan bibirnya.
Kenzie memutar bola matanya malas,
Lalu kembali berjalan menuju kelasnya, Elsa masih setia menggandeng tangan cowok itu.****
"Gue kemaren liat lo sama cewek? Siapa?" Tanya Leo pada Alvaro dengan mulut yang masih mengunyah rotinya.
" sama Kiran!" Balas Alvaro.
"Tumben lo sama dia?" Tanyanya lagi.
"Lo tau kan, gue tentangganya si Kiran? Kemaren Kiran keujanan, gue kan kasian sama dia, yaudah mau nggak mau gue boncengin!" Jelasnya.
"Awas loh! Ntar lo suka!" Leo terkekeh geli.
"Idih najis!"
Suara langkah kaki Kenzie dan Elsa terdengar saat memasuki kelasnya.
Sorotan mata Leo dan Alvaro seketika menuju dua orang tersebut."Etdah! Pagi pagi gini udah nempel aja lo! Kayak cicak lagi kawin!" Ucap Leo sambil tertawa kecil.
Alvaro ikut tertawa.
"Brisik lo! Pagi pagi udah bac*t!" Dumel Elsa.
"Idih galak banget si lo!" Cibir Alvaro.
Mereka berdua duduk di kursi paling belakang, tepatnya di belakang tempat duduk Leo dan Alvaro.
"Eh kalo kalian duduknya di belakang! Kalian mah bukan belajar sama guru! Tapi belajar sama setan!" Cibir Leo.
"Tu mulut bisa diem nggak sih? Mau gue tampol hah!!" Mata Elsa seketika melotot.
"Sok sokan melotot lo! Bola mata keluar baru tau rasa!" Dumel Leo.
"Biarin wlee!" Elsa menjulurkan lidahnya keluar.
"Cih! Bau bacin!" Lirih Leo tapi masih bisa didengar oleh Elsa dan Kenzie.
"ihh!" Elsa reflek menjambak rambut Leo.
Kenzie dan Alvaro yang menatapnya pun seketika tertawa."Rasain lo! Makanya jangan ganggu monyet yang lagi tidur!" Cibir Alvaro.
"Singa bukan monyet!" Cerca Leo, sambil mengelus elus kepalanya.
"Maksud gue itu!"
Leo memutar bola matanya malas.
"Beb, kamu kenapa tadi nggak jemput aku shh?" Tanya Elsa pada Kenzie.
"Gue nggak sempet!" Jawabnya tanpa menoleh kearah Elsa.
Elsa membuang nafasnya kasar.
"Mabar yok! Bosen gue diem gini! Berasa kaya penjaga pintu singa gitu!" Dumel Leo.
"Eh lo nyindir gue!" Cerca Elsa.
"Dih! Lo ngrasa? Emang lo singa?" Jawab Leo.
"Eh kalian kalo lagi bareng tuh, nggak bisa apa kalo nggak berantem!" Cibir Alvaro.
"Nggak!" Jawab Leo dan Elsa bersamaan.
"Ih apaan si lo! Ikut ikut aja!" Celetuk Elsa.
"Lo yang ikut ikutan!" Balas Leo.
"Awas ntar jodoh!" Kata Alvaro lalu melirik Kenzie sekilas, tak ada reaksi apapun, cowok itu masih fokus dengan ponselnya.
"Idih naaajiisss!" Lirih Leo.
"Eh lo kira gue juga mau sama lo? Bukan tipe gue kali!" Elsa memutar bola matanya.
Alvaro hanya geleng geleng kepala melihat mereka berdua terus bertengkar, apapun topiknya pasti ada juga yang dipermasalahkan, entah apa yang mereka berdua masalahkan, apapun itu setiap mereka ketemu nggak pernah akur.
A/R
Hehehe jangan lupa tinggalin jejak yaa..
Kasih vote dan komentarnya
Amanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie[COMPLETED]
Novela Juvenil[12-02-2019] suatu perjalanan yang tidak pernah sia sia bagi Caramel. Sebuah akhir kisah cintanya yang ia tunggu tunggu. Bahkan perjalananya yang penuh lika liku itu akhirnya mendapatkan hasil. Gimana mau tau ceritanya baca yuk!)