Caramel masih setia mengeluarkan air matanya.
Matanya sudah membengkak, bahkan sudah memerah akibat terlalu banyak mengeluarkan air mata.Keadaanya masih Kacau, bahkan pikiranya pun sama.
Dia baru tau kalau Tania menderita penyakit yang sangat berbahaya, bagaimana dirinya sangat egois? Dia selalu ingin Kenzie bersamanya, menemaninya dan memperhatikanya tanpa adanya seorang Tania.Tapi sekarang Caramel sadar, bahwa ada yang lebih membutuhkan perhatian Kenzie penuh selain dirinya yaitu Tania.
Dia berhak bahagia."Maafin gue Tan!" Umpat Caramel.
*****
Pagi ini Caramel berangkat bersama kedua orang tuanya, mereka sangat Khawatir dengan keadaan putrinya karna melihatnya sangat kacau.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mengantar Caramel sambil menuju kantornya."Mah, Pah, Cara masuk dulu yah!" Ucap Caramel saat sudah sampai didepan Gerbang.
"Iya, jangan telat makan ya!" Ucap sang Mama.
"Jaga kesehatan kamu nak, Papah besok bakal pergi keBandung bersama Mama!" Ucap Tio.
Caramel mengangguk dan langsung pergi.
Namun baru saja sampai di gerbang, pemandangan menyakitkan muncul.
Disana terdapat Tania dan Kenzie yang sedang berjalan bersama, sambil bergandengan tangan.Kali ini Caramel harus benar benar kuat untuk melihat mereka bersama.
Kembali lagi. Netra coklat milik Caramel mulai berkaca kaca, tapi Tidak, dia tidak boleh menangis, lagian dia sendiri yang memutuskan ini semua, jadi dia harus kuat, cewek itu tersenyum miris.Caramel berjalan meninggalkan pemandangan itu, hingga Kenzie pun menyadari adanya Caramel.
*****
"Caramel!!" Panggil Erlan.
Cewek itu menoleh, dan menemukan Erlan yang tengah berjalan mendekatinya."Car, gue--"
"Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue, kalo Tania itu adik lo!" Potong Caramel cepat, dia dibohongi oleh Erlan. Dia tidak pernah bercerita soal ini kepada dirinya. Bahkan semenjak Tania dekat dengan Kenzie pun Erlan hanya diam.
"Car gue--"
"Tujuan lo itu apa nyembunyiin ini semua dari gue? Lo biarin adik lo deket deket Kenzie sedangkan gue udah jadi pacar dia. Lo punya hati kan? Kalo emang lo punya hati, seharusnya lo mikirin gue. Mikirin hati gue yang selalu sakit ngliat adik lo terus terusan ngejar Kenzie! Lo harusnya tau keadaan gue, tapi lo? Lo malah biarin itu semua terjadi. Seakan akan cuma adik lo aja yang boleh bahagia! Lo udah nyakitin gue kedua kalinya Erlan. Lo bohongin gue. Kenapa? Kenapa harus bohong?" Caramel kembali menitihkan air mata.
"Iya. Mungkin dia bahagia, tapi. Dia bahagia diatas penderitaan orang, dan itu gue! Gue ngrasainya sendiri, cuma sendiri"
"Tapi sekarang gue udah tau semuanya. Iya, adik lo berhak bahagia, sekalipun bahagianya sama orang yang gue sayang!"
"Car, maafin gue. Gue nggak bermaksud kaya gitu" ucapnya penuh penyesalan.
Cewek itu mengangguk."Gue udah maafin lo kok. Gue pergi dulu!" Dia melangkah meninggalkan Erlan, yang baru 2 langkah pergelangan tanganya langsung di cekal oleh Erlan.
"Car--"
" go!, leave me alone!" Ucapnya penuh penekanan.
Perlahan cowok itu melepas genggamanya. Hingga setelah merasa pergelangnya sudah dilepas Caramel berjalan cepat meninggalkanya.
Lagi lagi dia menangis.
Cewek itu melangkah menuju Roftoop.
Namun lagi, saat didepan perpustakaan dia bertemu dengan Kenzie dan Tania lagi.
Cowok itu, dia tengah mengecup puncak kepala Tania, sangat lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/178478422-288-k160841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie[COMPLETED]
Teen Fiction[12-02-2019] suatu perjalanan yang tidak pernah sia sia bagi Caramel. Sebuah akhir kisah cintanya yang ia tunggu tunggu. Bahkan perjalananya yang penuh lika liku itu akhirnya mendapatkan hasil. Gimana mau tau ceritanya baca yuk!)