38 sebuah pesan

2.1K 54 0
                                    

Caramel masih duduk diam di dalam Tenda Keshatan, seseorang yang sedari tadi ia tunggu tak kunjung datang, apa dia marah?

"Kok Kenzie nggak kesini lagi ya buat jenguk gue? Masa iya dia marah sih?" Gumamnya, detik selanjutnya pun Erlan datang bersama Kaisar di sebelahnya.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Kaisar.

"Emm, udah mendingan kok!" Jawab Caramel.

"Kok lo bisa kesasar sih Car? Terus gimana ceritanya sampe kaki lo gini?" Kini giliran Erlan bertanya.

"Panjang ceritanya! Soal kaki itu gara gara kegores ranting pohon!" Balas Caramel.

"Masih sakit?" Erlan mencoba memegang betis Caramel yang terluka.

"Sedikit sih" Caramel.

"Udah sih! Nggak usah pegang pegang segala! Ntar nambah sakit lagi!" Murka Kaisar.

"Dih, kok lo sewot, Caramel juga mau kok gue pegang!" Balas Erlan jutek.

Kaisar hanya mendengus kesal.

*****

Kenzie kini sedang berjalan kearah Tenda yang tadi Caramel diobati, ditanganya dia membawa sebungkus roti dan sebotol air mineral.
Namun langkahnya terhenti beberapa meter dari sana, karna Kenzie bisa melihat 2 cowok yang tengah bersama Caramel.

Kenzie tersenyum miris, niatnya yang ingin memberikan makanan kepada Caramel pun ia urungkan kembali.
Tiba tiba hatinya merasakan ada yang berbeda saat melihat Caramel tersenyum.

"Gue kira lo nunggu gue buat dateng lagi? Ternyata dugaan gue salah!" Desis Kenzie yang kemudian berbalik meninggalkan Caramel, tak lupa pula makanan yang dia beli tadi ia taruh di meja dekat tenda itu.

*****

Cewek itu masih clingak clinguk mencari seseorang yang sedari tadi ia tunggu.

"Lo nyari apa sih?" Tanya Kaisar pada Caramel.

"Nyari Kenzie, kok dia nggak kesini lagi ya? Kalian liat nggak?" Tanya Caramel.

"Oh Kenzie, tadi sih sempet gue liat tu anak lagi beli roti sama minuman di warjok!" Balas Erlan.

"Buat lo kali Car!" Kiasar.

"Masa sih? Tapi kok dia nggak dateng dateng ya?" Lagi lagi Caramel mencari sesosok Kenzie.

"Bantu gue dong buat keluar!" Ucap Caramel dan diangguki oleh Kaisar.
Cowok itu kemudian mengalungkan tanganya di pinggang Caramel, sedangkan Erlan menggenggam sebelah tangan Caramel, akhirnya mereka pun keluar.

"CARAMEL!! LO NGGAK PAPA KAN!" teriak seseorang yang tengah berlari mendekati Caramel.

"Brisik tau nggak!" Ketus Caramel, Amanda hanya nyengir kuda.

"Gue tinggal ya Car! Lo duduk sini aja!" Ucap Kaisar yang kemudian mendudukan Caramel di sebuah Kursi disana.

"Makasih yah!" Ucap Caramel dan diangguki oleh Kaisar dan Erlan yang kemudian pergi meninggalkanya.

"Lo kenapa bisa gini sih Car!" Amanda.

"Biasa ini mah!" Caramel.

"Oh iya! Lo liat Kenzie nggak?" Tanya Caramel.

"Lah bukanya tadi kesini, katanya sih mau ngasih makanan ke elo, tapi kok gue liat dia malah balik lagi? Emang belum ketemu?" Jelas Amanda.

"Hah? Dia tadi kesini? Kok gue nggak liat ya? Apa jangan jangan gara gara ada Erlan sama Kaisar tadi?" Caramel.

"Hayo loh! Kenzie cemburu!" Ledek Amanda, tatapan Amanda kemudian menatap sebuah sebungkus roti dan sebotol air mineral yang terletak di meja depan Caramel.

"Loh ini bukanya roti yang Kenzie bawa ya?" Tanya Amanda, Caramel pun beralih menatap makanan itu.

"Oh gue tau, tadi niat Kenzie mau ngasih ini ke elo, tapi gara gara liat lo udah sama tu dua cowok dia balik lagi , terus naro makananya disini deh, mungkin nggak mau ganggu kali!" Ucap Amanda.

"Yah, nanti Kenzie malah salah paham nih! Gimana ya jelasinya?!! Dia marah nggak ya?" Celoteh Caramel.

"Yaudah nanti kalo ketemu lo jelasin aja langsung!" Amanda.

#####

Hingga hari berganti pagi pun cowok itu tak kunjung datang menemui Caramel membuat cewek itu ketakutan sendiri.

Semua murid tengah bersiap siap untuk pulang kerumah masing masing.
Caramel pun sekarang sudah bisa berjalan walaupun agak sedikit pincang.

"Gimana Car? Udah ketemu?" Tanya Amanda yang tengah membereskan pakaianya.

"Belum nih, gimana ya? Kayaknya dia beneran marah deh? Aduhhh gimana nih Nda! Lo tolongin gue dong!" Dumel Caramel.

"Lah kok gue? Gue nggak mau yah ikut campur sama hubungan kalian berdua!" Balas Amanda membuat Caramel mengerucutkan bibirnya.

"Kok lo gitu sih? Jahat amat sama temen sendiri!" Caramel.

"Bodoamat!"

Caramel membuang nafasnya kasar.

*****

Kenzie, Leo, dan Alvaro pun tengah berjalan menuju bus mereka.
Dari kemarin pun Kedua teman Kenzie merasa ada yang berbeda dengan sikap Kenzie.

"Ken! Lo kenapa sih? Diem diem bae!" Celetuk Leo.

"Iya nih! Kalo ada masalah bagi bagi cerita ngapa! Kali aja bisa bantu!" Alvaro.

"Nggak kok, gue nggak papa!" Balas Kenzie dingin.

"Nggak papa apanya, jangan kayak cewek deh lo, ada masalah dikit, nggak mau cerita, tapi tiba tiba berubah! Nggak asik ah!" Alvaro.

"Bacod lo!" Tegas Kenzie yang kemudian berjalan mendahului mereka.
Alvaro dan Leo pun saling tatap, yang kemudian mengangkat bahunya kompak.

Saat Kenzie baru memasuki bus nya, ponsel yang ada di saku celananya pun bergetar mendakan pesan masuk.
Cowok itu kemudian meraih ponselnya dan membuka pesan dari nomor tak dikenal itu.

0822XXXXXXXX
Nanti malam saya ingin bertemu kamu di caffe dekat rumah kamu, jam 8 malam.

Kenzie pun mengernyitkan dahinya, pesan dari siapa itu?

Siapa yah kira kira yang ngirim pesan?

Baca terus ceritanya ya jan lupa vote and komen

Kenzie[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang