30 Mulai akur?

2.1K 49 1
                                    

Semua kelas XII di kumpulkan menjadi satu didalam aula sekolah, semua siswa siswi berbondong bondong pergi menuju aula, termasuk Caramel dan Kenzie disana.

"Eh kita mau di apain ya, kok disuruh kumpul semua?" Tanya Leo yang sedang berjalan disebelah Alvaro.

"Katanya guru mau ngumumin kalo lo mau di bunuh, terus daging lo disate buat pesta sekolah nanti!" Jawab Alvaro asal yang kemudian terkekeh sejenak.

Tangan Leo pun bergerak menjitak kepala Alvaro.
"Enak aja lo! Kalo ngomong mah suka ngasal lo! Gue aja belum dapet jodoh udah di bunuh aja!! Gimana nasib emak sama bapak gue ntar yang udah nunggu cucu dari gue!" Balas Leo.

"Lo mau gue kasih jodoh? Noh banyak di kebun binatang, yang gede item! Lo tinggal pilih aja yang sexi ples montok, ntar tinggal lo kawinin, dapet cucu deh!"

"Sekate kate lo! Maksud lo apa? Gorila?" Tajam Leo.

Alvaro tertawa," nah nah itu tau tuh!".

"Iya tuh Le, cocok sama lo!! Ntar kan hasil kawinya lo berdua jadi imut gimana gitu!" Kenzie pun ikut angkat bicara dan kemudian tertawa.

Leo mendengus kesal.

Dilain sisi pun Caramel tengah berjalan bersama Kaisar, Amanda, Caca, dan di belakang mereka terdapat Erlan dan Putra, namun cewek itu hanya cuek saja, atau lebih tepatnya anggap saja Erlan tidak ada.

"Eh kira kira kita mau ngapain ya?" Tanya Caramel.

"Katanya sih, semua kelas XII mau muncak!" Jawab Kaisar.

"Wah bener lo? Kalo iya, asik dong!! Udah lama nih nggak muncak, terakhir muncak aja waktu kelas XI kan?" Balas Amanda.

"Iya nih, apalagi sekarang ada Caramel?" Kaisar melirik sejenak kearah Caramel, yang kemudian dibalas senyuman oleh cewek itu.

"Elah, lo dari tadi pagi diem aja kenapa sih?" Tanya Amanda.

"Masa semelam Kenzie nggak ngechat gue?" Ucap Caramel.

"Sibuk mungkin?" Balas Kaisar, dan kemudian Caramel hanya membuang nafasnya kasar.

*****

Semua kelas XII kini sudah berada didalam aula, setelah semua kumpul Osis dan guru guru pun mulai membicarakan kalau kelas XII akan pergi kepuncak selama 3 hari lamanya, seketika semua murid ricuh, hingga menimbulkan suara yang nyaring.

Satu persatu guru menjelaskan kegiatan disana, barang yang wajib dibawa dll, 1 jam berlalu, akhirnya pembicaraan tentang pergi kepuncak pun selesai.

"Aduhh gue nggak sabar nih buat muncak minggu depan!" Ucap Amanda.

"CARAMEL!!" Tiba tiba seseorang memanggil nama itu, Caramel pun menghentikan langkahnya dan menemukan Erlan disana.

"Apa?" Juteknya.

"Ntar kan kita satu bis? Lo duduk sama gue ya?" Ajak Erlan.

"Gue? Duduk sama lo? Mimpi lo ketinggian!" Ketusnya.

"Udahlah Car, jangan marah marah terus sama gue, udah berapa kali gue minta maaf nggak pernah lo maafin, Allah aja maha pemaaf masa umatnya nggak bisa maafin sih?"

Caramel diam.

"Ayolah Car, maafin gue yah?" Erlan menarik salah satu tangan Caramel.

Hingga tak sadar seseorang yang sedang menatap mereka dari arah samping pun wajahnya sudah memerah, rahangnya mengeras, tanganya mengepal kuat, dan langsung berjalan mendekati mereka.

"Gue..?" Gugup Caramel, ya tentu saja gugup, Cowok itu kini sedang menggenggam salah satu tangan Caramel, yang cowok itu yakin, Caramel rindu akan segalanya.

"Gue apa?"

"Gue.."

Bugh!

Dari arah samping Kenzie datang dan langsung memukul pelipis Erlan sangat Keras, hingga membuat Caramel terlonjak kaget.

"Udah berapa kali gue bilang?!! Jangan deketin Caramel!! Lo ngerti nggak sih!!" Nafasnya terengah engah.

Kemudian Alvaro dan Leo pun langsung berlari mendekati temanya untuk meleraikan mereka berdua.

"Heh lo itu siapa ngalarang nglarang gue hah!!" Teriak Erlan.

Erlan membalasnya dan meninju di bagian pipi kanan milik Kenzie.
Karna geram Kenzie kembali memukul rahang Erlan hingga cowok itu tersungkur ke bawah.

"Eh mata lo buta apa gimana!!! Gue pacarnya!" Balas Kenzie.

Caramel berniat meleraikan mereka berdua tapi rasa takut menguasai dirinya.

"Ken! Udah udah! Ini disekolah bego! Lo bisa kena BK kalo ada guru liat!" Teriak Alvaro.

Kenzie menarik kerah baju Erlan.
"Inget ya! Urusan kita belum selesai!" Lantas Kenzie langsung membanting tubuh cowok itu, dan berbalik badan, tepat Kenzie berhadapan dengan Caramel.

Pandangan mereka bertemu sekilas, Kenzie bisa melihat mata Caramel bahwa cewek itu sangat ketakutan, hatinya sangat ingin memeluk dan menenangkan Caramel, namun rasa gengsi masih menguasainya hingga cowok itu langsung bergegas pergi.

Caramel hanya menatap kepergian cowok itu sekilas dan berbalik menatap Erlan yang masih tepar di lapangan, cewek itu mendekat dan membantu Erlan berdiri lalu membawanya Ke UKS.

*****

Saat mereka sampai di UKS tiba tiba Caramel mengehentikan langkahnya, membuat Erlan menoleh.

"Kenapa?" Tanya Erlan bingung.

"Masih sakit nggak kak?" Tanya seorang cewek yang berada didalam UKS.

"Udah mendingan kok" balas cowok itu.

Mata Caramel mulai memanas melihat itu semua, didalam UKS terdapat Kenzie dan Tania, dengan posisi tangan Tania sedang mengompres pipi Kenzie, jarak wajah mereka berdua bisa dibilang cukup dekat.

Hingga air mata Caramel mulai mengalir melihat Kenzie tengah menghentikan aktifitas Tania dengan menggenggam tangan cewek itu.

"Udah, makasih yah" ucap Kenzie sangat lembut, bahkan Caramel tidak pernah mendapatkan ucapan Kenzie yang seperti itu.

Sedangkan Erlan masih saja menatap Caramel tanpa mengalihkan pandanganya menatap apa yang Caramel lihat.

"Car lo kenapa?" Tanya Erlan.

"Mending kita pergi dari sini!" Caramel menarik tubuh Erlan berbalik arah, Caramel tidak ingin merasakan sakit hati yang lebih saat melihat Kenzie.

Saat Erlan ingin melihat kedalam UKS langsung Caramel menarik dagu milik Erlan untuk menghadapnya.

"Kitta pergii darii sini!" Ucapnya penuh penekanan, kemudian mereka pun melangkah pergi menjauh dari UKS, sesekali Caramel menghapus air matanya.

"Car lo kenapa sih? Kenapa lo nangis?" Tanya Erlan lagi, namun Caramel hanya diam.

Hingga tak sadar kini mereka sudah sampai di kelasnya, semua sorotan murid di kelas Caramel menatapnya sinis.

"Duduk dulu Lan, biar gue ambil air sama tisu dulu" ucap Caramel dan langsung berbalik badan, namun saat cewek itu akan melangkahkan kakinya dengan cepat Erlan menarik lengan Caramel membuat cewek itu berbalik dan duduk di kursi sebelah Erlan.

"Nggak perlu! Yang gue butuh sekarang adalah maaf dari lo" ucapnya membuat Caramel menelan ludahnya sendiri, tangannya masih di genggam oleh Erlan, kemudian Caramel melirik kemeja Amanda dan ya, cewek itu sedang menatap dirinya.
Dengan cepat Caramel melepaskan tangan Erlan.

"Oke, gue maafin!" Ucap Caramel. Seulas senyum mengembang dibibir Erlan.

"Jadi lo kasih kesempatan buat gue?"

"Kalo itu, gue nggak bisa. Karna sekarang gue udah punya Kenzie. Gue pergi dulu. Pulang sekolah lebih baik luka lo dikompres." Caramel pun langsung bangkit dari duduknya dan menuju bangkunya sendiri.

Jangan lupa vote yahhh

Kenzie[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang