"Caramel!!!" Teriak seseorang yang sedang berlari mengejar Caramel di lorong karidor.
Caramel yang merasa namanya dipanggil pun membalikan badan."Jazztin?"
"Nih buat lo" Jazztin menyodorkan sebuket bunga kepada Caramel.
"Emm, tumben lo ngasih ginian, kenapa?" Tanya Caramel.
"Lo terima ini yah, jangan di buang apalagi dikasih orang, anggep aja ini kenang kenangan dari gue karna kita udah sempet kenal" ucap Jazztin tersenyum.
"Emm maksudnya gimana?"
"Heheh, jadi gini nih, sebenernya gue diajak papah buat ikut dia ke Jerman, lah dari pada gue sendiri disini, mending gue ikut bonyok dong, terus lanjut sekolah disana deh" jelas Jazztin.
"Hah?!" Caramel sedikit terkejut.
"Udah biasa aja, nih!"
"Ohhh iya iya, Yaudah gue terima, makasih yah" ucap Caramel.
"Sama sama!"
"Ngomong ngomong lo berangkat kapan?"
"Besok Car"
"Wah cepet bangett, yaudah deh kalo gitu lo hati hati ya besok, jangan lupain gue loh" Caramel terkekeh sejenak.
"Gue nggak mungkin lupain lo Car, paling juga lo yang nglupain gue" Batinya.
"Yaudah gue masuk kelas dulu yah, bye!" Caramel melambaikan tanganya, seakan akan ini adalah pertemuan terakhir mereka.
Jazztin tersenyum dan berjalan kembali kekelas.
*****
Kenzie kini sedang menatap Caramel yang tengah berjalan bersebelahan dengan Kaisar dan Amanda.
Kenapa harus Kaisar yang ada disebelah Caramel bukan Amanda.Ada yang lain dihati Kenzie saat melihat itu, Caramel terlihat sangat bahagia dengan mereka, Kaisar bisa membuatnya tertawa, sedangkan dirinya?
"Woy Ken!!" Teriak Alvaro disebelahnya.
"Lo liatin apa sih? Serius banget tu muka!" Alvaro pun mengikuti arah mata Kenzie dan menemukan Caramel, Kaisar, serta Amanda disana.
"Aduhhhh!! Kayaknya ada yang cemburu nihhh!" Celetuk Alvaro.
"Siapa Al? Siapa yang cemburu kesiapa?" Sahut Leo.
"Tuh liat aja!" Alvaro menunjuk dengan dagunya kearah Caramel yang tengah tertawa.
"Lo suka Ken, sama tu cewek?" Tanya Leo antusias.
"Nggak! Ngapain juga gue suka! Lagian tu cewek itu sering nyusahin gue!" Ketusnya.
"Eh Ken,, jangan kayak gitu,ntar ujung ujungnya lo suka lagi sama dia, kayaknya juga si Caramel suka sama lo, buktinya dia sering ngejar2 lo!" Balas Leo.
"Hooh Ken, dia suka kali sama lo!" Alvaro.
"Gue nggak peduli!" Juteknya.
"Ken, Ken, sekarang mending lo mulai buka hati lo, jangan ditutup terus, kesian kan kalo ada cewek cewek yang ngejar2 lo terus tapi lo diemin!" Alvaro.
"Iya tuh, kasian nasib ceweknya, apalagi waktu itu, siapa namanya? Si Tania!" Leo.
Kenzie langsung menatap Leo tajam.
"Kasian dia, waktu itu dimalu maluin sama lo didepan umum!" Leo.
"Hai Ken!!" Sapa Caramel yang tiba tiba berdiri didepan Kenzie.
"Ke kantin yuk!" Ajaknya.
Kenzie menautkan kedua alisnya, bukanya menjawab pertanyaan Caramel Kenzie malah berlenggang pergi meninggalkan kedua temanya dan Caramel.
"KENZIE! LO MAU KEMANA!" teriak Caramel dan langsung berlari menghampiri Kenzie.
"KEN!!!" Teriaknya lagi, karna Kakinya tidak bisa mensejajarkan langkahnya dengan langkah Kenzie, cowok itu sangat cepat berjalan, membuat Caramel kwalahan mengejarnya.
"KENZIE!!" panggilnya lagi.
Saat sudah dekat dengan tubuh Kenzie Caramel langsung menarik seragam cowok itu kasar.
"Ih Ken, kalo ada orang manggil tu dijawab!" Kesalnya.
"Apaan si lo! Pergi sana!!" Usirnya.
"Kekantin yuk sama gue?" Ajaknya lagi.
"Eh lo budeg apa gimana sih?! Gue udah bilang, PERGI! kalo lo punya telinga tuh dipasang, bukan buat disimpen!" Bentaknya, hingga membuat Caramel terkejut.
"Tapi gue mau kekantin sama lo"
Tak sadar kini mereka sedang menjadi pusat perhatian siswa siswi disekitarnya.
"Gue bilang pergi ya pergi!!" Tegasnya.
"Nggak! Gue nggak akan pergi!"
Tiba tiba seseorang menarik paksa lengan Caramel.
"Apaan si lepas!!" Caramel memberontak saat mengetahui siapa yang menarik lenganya tadi.
"ERLAN LEPAS!!" teriaknya.
"Ikut gue!" Pintahnya.
"Nggak!" Ketusnya.
"Ikut gue Caramel!" Tegasnya, dan kembali menarik Lengan Caramel secara paksa membuat cewek itu kehabisan tenaga untuk memberontak.
Sedangkan Kenzie masih setia menatap kepergian Caramel dengan Erlan, sesekali tersenyum licik.
"Dasar cewek murahan! Sana sini di embat!" Batinya dan langsung meninggalkan kerumunan itu.
*****
"ERLAN LO APA APAAN SIH!" teriaknya saat mereka sampai di taman belakang sekolah.
"Lo yang apa apaan Caramel, lo nggak malu diliatin banyak murid tadi?!"
"Kok lo yang sewot? Gue yang diliatin aja biasa kok! Bukan urusan lo!" Berontaknya.
"Lo mikir dong Car, cara lo itu terlalu rendah buat julukan cewek! Lo terlalu ngejar ngejar cowok, sedangkan cowok yang lo kejar udah bisa diliat dari matanya kalo dia benci sama lo!"
Caramel tersenyum miring,"kalo Kenzie benci sama gue, udah dari kemaren dia nghindarin gue, nyatanya? Kenzie sering nolongin gue!"
Erlan bungkam.
"Makanya jadi cowok nggak usah sok tau, sok sok an ngurusin hidup orang, hidupnya sendiri aja belum bener kok!" Ketusnya dan langsung berlenggang pergi meninggalkan Erlan sendiri.
"Gue tau lo benci sama gue Car!! Tapi gue nggak akan pernah nyerah buat ndapetin maaf dari lo!!!!" Teriaknya, namun cewek itu tak menggubrisnya, dia masih tetap berjalan meninggalkan Erlan.
Sekarang ada dua pilihan, dan aku tidak tau harus memilih yang mana?
Kembali ke masa lalu? Atau buka lembaran baru?_Caramel Grizella_
![](https://img.wattpad.com/cover/178478422-288-k160841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie[COMPLETED]
Teen Fiction[12-02-2019] suatu perjalanan yang tidak pernah sia sia bagi Caramel. Sebuah akhir kisah cintanya yang ia tunggu tunggu. Bahkan perjalananya yang penuh lika liku itu akhirnya mendapatkan hasil. Gimana mau tau ceritanya baca yuk!)