32 Papah?

2.2K 63 0
                                    

Kenzie kini sedang dalam perjalanan menuju rumahnya, sedari tadi cowok itu hanya senyum senyum tak jelas sepanjang perjalanan.
Ada apa? Apa mungkin gara gara perlakuan Caramel tadi? Ah tidak. Cowok itu masih berisi keras agar tidak menyukai cewek itu, namun apa? Kenzie malah sudah memiliki perasaan tersendiri dihatinya.

Hingga tak sadar kini cowok itu sudah sampai didepan rumahnya,namun

Cittt!!

Suara rem motor milik Kenzie. Cowok itu tiba tiba merem mendadak motornya karna sempat melihat sebuah mobil yang sudah tidak ia lihat selama 5 bulan terakhir.

"Shit!! Dia? Kesini?" Gumamnya, dan kemudian kembali melajukan motornya memasuki halaman rumahnya, memastikan apa benar itu mobil pria itu?

Langkah Kenzie memelan saat memasuki ambang pintu, bisa dilihat ada Mama, Adik, dan? Papanya.

Rahang Kenzie mengeras, tanganya mengepal kuat, urat urat dilehernya mulai terlihat, dengan langkah cepat Kenzie memasuki rumah tanpa mengucapnkan salam.

Brak!

Kenzie membanting tas nya kelantai hingga membuat tiga orang itu menoleh.

"Kak Ken?" Ucap Rere lirih.

"Kenzie?" Ucap Sinta.

"Kenzie?" Ucap pria paruh baya yang tengah duduk di sebelah Sinta.

"Sedang apa anda kesini?!!" Tanyanya yang mulai emosi.

"Kenzie, papah kangen sama kamu" ucap pria itu yang bisa di panggil Gibran Axellio Papah dari Rere dan Kenzie.

"Anda bukan papa saya!" Ucapnya lantang.

"Kenzie kenapa kamu berbicara seperti itu?" Tanyanya, kemudian pria itu melangkah mendekati Kenzie.

"Pergi!" Teriaknya.

Rere dan Sinta pun sempat terkejut mendengar ucapan Kenzie.

"Maafin papa Kenzie, papa bisa jelasin semuanya sama Kamu" ucap Gibran.

"Saya tidak butuh maaf dari Anda!" Jawabnya ketus.

"Tapi Kenzie, papa mohon dengarkan dulu penjelasan dari papah!" Mohonya.

"Saya tidak butuh penjelasan dari Anda, semuanya sudah jelas, kalau anda. SELINGKUH!!" lantangnya.

Pria itu menunduk, sedangkan Sinta kini sudah meneteskan air matanya.

"Lebih baik Anda pergi dari sini. Urusi saja keluarga barumu itu, kami sudah bahagia tanpa adanya Anda di hidup kami!" Ucapnya lagi.

"Kenzie papa tidak pernah selingkuh" ucapnya.

"Anda tidak selingkuh? Jelas jelas Anda yang berbicara sendiri dihadapan kita semua. Apa anda lupa? Perlu saya jelaskan lagi ucapan Anda dulu?"

Pria itu diam.

"Baik kalau itu mau Anda saya akan jelaskan. Malam itu saat kami semua menunggu kehadiran anda dirumah untuk merayakan ulang tahun Rere, anda datang dengan menggandeng satu wanita bukan? Anda datang tanpa rasa bersalah yang kemudian berbicara, kalau anda akan menikah lagi dan pergi jauh dari kami semua. Apa anda lupa? Ana sudah meninggalkan kami selama 5 bulan lamanya dan sekarang anda datang lagi untuk meminta maaf?" Kenzie terkekeh sejenak.

"Dimana perasaan anda hah!! Apa anda tidak merasakan rasa sakitnya jadi kami? Anda Bodoh!!" Teriaknya.

"KENZIE CUKUP!!" teriak Sinta dari belakang Gibran dengan air mata yang sangat deras.

"Cukup Kenzie cukup, kamu dengarkan dulu penjelasan dari papahmu" ucapnya parau, sedangkan Rere terus mengelus elus punggung Sinta mencoba memberi kekuatan.

Kenzie[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang