Pagi ini Caramel tengah bersiap siap untuk berangkat kesekolah, saat kemarin Caramel baru pulang, cewek itu sudah di semprot banyak pertanyaan dari kedua orang tuanya saat melihat anak kesayanganya berjalan pincang.
Tiba tiba ponselnya bergetar, sebuah telfon masuk.
Caramel langsung membuka ponselnya dan terpampang nama Kenzie disana.
Cewek itu tersenyum."Hallo?"
"Car, gue kayaknya nggak bisa berangkat bareng lo deh!" Ucap Kenzie dari sebrang.
Wajah Caramel pun berubah sedikit kecewa, "kenapa?"
"Gue udah sama Tania, lo berangkat sendiri ya! Bye!" Kenzie memutuskan sambungan secara sepihak.
"Dia lebih milih Tania dari pada gue?" Gumamnya, mata Caramel berkaca kaca, namun dia langsung mendongakan kepalanya keatas mencegah agar air matanya agar tidak turun.
Moodnya hancur seketika, tadinya yang niatnya ingin sarapan dengan kedua orang tuanya pun tidak jadi.
"Mah, Pah, Caramel berangkat langsung yah?" Ucapnya sambil menuruni anak tangga.
"Loh? Nggak sarapan dulu Car?" Tawar Tio Papah Caramel.
"Nggak Pah, takut kesiangan!" Caramel meyalami kedua orang tuanya dan langsung berlenggang pergi.
"Hati hati Cara!" Teriak Renata.
*****
Cewek itu tengah berjalan melewati Karidor. Sendiri. Wajahnya masih menampakan raut kekesalanya.
Hingga tak sengaja tatapanya menemukan Kenzie yang tengah berjalan beriringan dengan Tania di sampingnya.Hatinya seperti hancur melihat pemandangan itu, kenapa Kenzie memilih untuk menjemput Tania dari pada dirinya? Padahal kan Caramel pacarnya, bukan Tania.
Hingga tak sadar tatapan Caramel dan Kenzie bertemu, namun Kenzie langsung memutuskan kontak mata diantara mereka dan memilih untuk melanjutkan jalanya menuju kelas Tania.
"Caramel!" Suara seseorang mengejutkan Caramel tiba tiba.
"Erlan?"
"Kenapa masih disini? Udah mau bel loh!" Tanyanya.
"Oh, tadi gue mbenerin tali sepatu yang lepas!" Bohongnya yang kemudian mencoba tersenyum walaupun sangat sulit dilakukan.
"Gue duluan!" Caramel langsung berlari meninggalakan Erlan yang masih diam ditempat.
Cewek itu tidak ingin Kenzie melihatnya saat bersama Erlan, takut marah katanya.Saat sampai di pintu kelas, Caramel berpapasan dengan Kenzie disana.
"Pagi Ken!" Sapa Caramel sambil cengengesan.
"Hemm!" Kenzie hanya berdehem yang kemudian mendahului masuk kekelas.
Caramel membuang nafasnya kasar, cewek itu kini mulai terbiasa akan sikap cowok itu terhadapnya.Cewek itu pun memasuki kelasnya, sekilas melirik kearah Kenzie yang tengah berbincang dengan kedua temanya, dan kemudian melanjutkan jalanya.
"Kenapa lo Car? Masuk masuk kok muka ditekuk?" Tanya Amanda.
Caramel langsung duduk disebelah Amanda dengan lesu, "lo tau nggak nda? Masa tadi Kenzie mbatalin berangkatnya sama gue, terus lebih milih berangkat sama Tania" ucapnya lirih.
"Hah? Kok gitu? Lo kan pacarnya, gimana sih! Nggak mikir apa perasaan lo gimana?! Bener bener tu cowok nggak punya otak!" Kesalnya yang kemudian bangkit dari duduknya.
"Eh Nda! Mau kemana?!" Tanya Caramel.
"Mau nyamperin cowok brengsek!" Ucapnya sambil berjalan mendekati Kenzie, sedangkan Caramel hanya menatapnya bingung harus apa.
Brak!
Amanda menggebrak meja Kenzie cukup keras hingga membuat sesisi kelas menatapnya termasuk Erlan yang baru datang.
"Apaan si lo!" Tegas Kenzie.
"Lo yang apaan!"
"Kok gue?" Tanya Kenzie polos.
"Lo itu goblok apa gimana sih? Lo lebih milih berangkat sama Tania dibanding sama pacar lo sendiri Caramel? Lo emang nggak pernah mikir sedikit perasaan cewek lo?!!!" Amarahnya.
"Caramel aja biasa aja kok, nggak marah, lah lo? Siapa siapa bukan marah marah!" Jawabnya santai.
Amanda bertambah emosi.
"Ya iyalah! Dia kayak gitu, dia itu takut sama lo, takut lo marah kalo dia nglarang lo! Lah lo? Kalo emang lo punya hati, lo itu harusnya mikir dikit dong perasaan Caramel gimana!" Teriaknya hingga membuat nafasnya terengah engah.Dari arah belakang Erlan datang yang kemudian merangkul bahu Amanda dan mencoba membawanya pergi menjauhi Kenzie.
" udah Nda, ntar kalo ada guru masuk gimana?" Ucap Erlan.
"Tapi Lan, gue belum selesai ngomong sama dia" ucapnya mulai tenang sambil menunjuk wajah Kenzie.
Kenzie memutar bola matanya malas.
"Pergi aja sana! Sama cowok lo itu, nggak ada faedah faedahnya lo ngebacot panjang lebar!" Ucap Kenzie membuat Amanda kembali menoleh."Heh lo itu bener bener cowok brengsek yah! Sukanya nyakitin hati pacar sendiri, nggak pernah tuh, gue liat lo ngasih kebahagiaan buat Caramel! Lo itu cuma ngasih dia kekecewaan! Mending lo lepas deh Caramelnya, kasih buat orang yang lebih bisa bikin dia bahagia! Nggak kaya lo, cowok brengsek yang cuma bisa nyakitin hati orang! Tersiksa sendiri gue liatnya temen gue lo gituin!"
"Inget! Caramel bukan boneka yang bisa lo mainin sesuka hati lo! Dia punya hati!!" Tajamnya yang kemudian kembali ketempat duduknya.
"Nda lo apa apaan si!" Ucap Caramel.
"Lo nggak liat? Gue habis mbela lo tadi! Nggak tega liat temen sendiri terus disakitin!"
"Gue nggak sakit kok Nda, gue bahagia kalo Kenzie bahagia!"
Amanda menatap kearah Caramel, jari telunjuknya bergerak menyentuh dada Cewek itu.
"Iya secara fisik lo nggak sakit, tapi hati lo nggak bisa dibohongin Car! Inget lo punya hati yang bisa rapuh saat lo terus terusan disakiti sama orang yang lo sayang!" Tajamnya.
Caramel terdiam, hingga dia mencerna setiap perkataan Amanda.*****
"Kenzie?" Panggil Caramel saat baru saja bangkit dari duduknya.
"Hm!" Kenzie hanya berdehem sambil menggendong tasnya untuk pulang.
"Lo, lo marah ya sama gue? Gara gara Amanda ngomong gitu sama lo?" Tanya Caramel.
"Gue nggak cemburu kok Ken, lo jangan marah ya sama gue, gue seneng malah kalo liat lo seneng!" Ucap Caramel sambil tersenyum.
Namun Kenzie hanya diam sambil menatap lekat dwi manik milik Caramel, yang ia tau ada sebuah kebohongan didalamnya."Ken, gue minta maaf ya, jangan marah dong!"
Namun tiba tiba.
"Kak Kenzie!" Teriak seseorang yang sedang berjalan dibelakang bersama Rere."Eh, ada kak Caramel?" Ucap Rere.
"Hai kak!" Sapa Tania, ya cewek yang baru saja memanggil Kenzie adalah Tania.
"Em, yaudah deh, Tania pulang bareng Rere aja, kan udah ada kak Caramel!" Ucap Tania.
Caramel tersenyum.
"Nggak, kita pulang bareng aja!" Ucap Kenzie.Seketika Caramel langsung menatap cowok itu.
"Tapi Ken--""Lo balik sama Kaisar, dia di belakang lo tuh!" Ucap Kenzie yang kemudian menarik lengan Tania dan Rere secara bersamaan meninggalkan Caramel.
"Loh, Kak, kasian loh kak Caramel, diakan pacar Kakak!" Ucap Rere.
"Biarin aja"
Di belakang Caramel masih menatap kepergian mereka dengan pandangan yang mulai memburam, begitu sakit melihatnya.
Halluu, balek lage nehhh.
Gimana cerita Kenzie?
Bagus nggak?Jangan lupa vote and komen yak:v
![](https://img.wattpad.com/cover/178478422-288-k160841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie[COMPLETED]
Teen Fiction[12-02-2019] suatu perjalanan yang tidak pernah sia sia bagi Caramel. Sebuah akhir kisah cintanya yang ia tunggu tunggu. Bahkan perjalananya yang penuh lika liku itu akhirnya mendapatkan hasil. Gimana mau tau ceritanya baca yuk!)