23 Strong!

2.4K 67 0
                                        

Amanda dan Caramel tengah duduk diarea kantin, mereka sedang memakan bakso yang baru di pesanya.

"Car, menurut lo, kalo gue jadian sama si Erlan gimana?" Tanya Amanda tiba tiba, membuat cewek yang ada disamping tersedak kuah bakso karna kaget.

Uhuk! Uhuk!

"Eh, lo ngga papa kan?" Tanya Amanda Khawatir.

"Ekhemmm! Nggak, nggak papa" Caramel langsung menyruput es teh manis yang ada disebelahnya.

"Kenapa lo tiba tiba tanya gitu? Lo suka?" Tanya Caramel balik.

"Eh Curut! Pertanyaan gue tadi aja belum dijawab, malah balik nanya!"

"Emmm, ya terserah lo"

Percuma bertanya soal ini dengan Caramel, malah membuat dirinya tambah bingung.

"Kok terserah sih? Gue kan butuh pendapat lo dugong!"

"Emmm gimana ya? Kalo gue sih, cocok cocok aja"

Amanda hanya mendengus kesal.

*****

"CARAMEL!" Panggil seseorang dari belakang, Caramel baru saja dari Wc bersama Amanda disebelahnya.

Cewek itu menoleh bersama dengan Amanda, dahinya seketika berkerut, wajahnya berubah jadi datar setelah melihat orang yang baru saja memanggil namanya.

"Apa!" Ketus Caramel sembari melipat tanganya di dada.

"Elah, jangan ketus gitu mbaknya!" Balas Erlan.

"Gue nggak ada waktu buat ngladenin lo!" Ketusnya lagi.

"Gue mau ngomong sama lo bentar" kini wajah Erlan berubah menjadi serius, matanya pun beralih menatap Amanda.

Merasa dirinya ditatap sang pujaan hati pun membuat Amanda salting.

"Gue pinjem temen lo bentaran ya Nda?" Ucap Erlan.

"Gue bukan barang!" Ketusnya.

Erlan hanya melirik sekilas kearah Caramel.

"O--oh boleh kok" Amanda gugup, pipinya memanas, lantas dia langsung pergi dari hadapan mereka berdua sambil memegangi dadanya.

*****

Kini Caramel dan Erlan berada di Rooftop sekolah, hanya berdua.

"Mau ngomong apa!" Tanya Caramel judes.

Cowok itu kemudian mendekati Caramel, menatap tajam dwi manik milik cewek itu.

"Gue mau minta maaf" ucapnya lembut, Caramel menegang ditempat, suara lembut yang cowok itu miliki, membuat dirinya seperti kembali dimasa lalu, saat pertama tama mereka bertemu.

"Gue nggak ada waktu buat ngladenin lo!" Jawabnya yang lantas meninggalkan cowok itu, namun baru satu langkah, tangan Caramel sudah di cekal oleh cowok itu.

"Gue belum selesai ngomong sama lo" ucapnya.

Caramel menghela nafas, dia harus benar benar kuat meladeni cowok ini, matanya mulai memanas, rasanya dia ingin menangis, tapi dia harus menahanya.

"Strong Car" batinya.

"Gue udah bilang sama lo! Jangan temuin gue lagi! Gue udah muak sama lo!" Tegas Caramel.

"Car, dengerin gue dulu, gue bisa jelasin semuanya"

Cewek itu membalikan badan, dan menepis tangan cowok itu dengan kasar.

"Lo nggak perlu jelasin, itu udah masa lalu, nggak usah diungkit ungkit lagi, gue udah nglupain semua itu, termasuk lo!" Ucap Caramel penuh penekanan.

Kenzie[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang