49 baikan

2.9K 54 4
                                    

Suasana canggung menyelimuti diri Caramel saat masuk kedalam kelas.
Sekilas tatapanya melirik kearah Erlan yang sama sekali tak melihat kearahnya.

Dengan langkah pelan Caramel mendekati Erlan dan duduk dihadapanya.
Jantung seperti tidak bisa diajak kompromi, selalu berdetak tak karuan didalam sana.

Caramel menelan salavinanya pelan sebelum mengangkat suara.

"Lan?" Panggilnya.
Belum ada respon dari cowok itu, dia malah masih asik dengan ponselnya sendiri.

"Lan gue mau--"

"Put, kantin yuk!" Potong Erlan cepat. Cowok itu mengalihkan pembicaraan Caramel pada Putra yang ada disebelahnya.

Rasanya Erlan masih tidak terima saat dua mahkluk itu mempermainkan adik kesayanganya.
Apakah itu pantas? Tidak bukan.
Bagaimana rasanya saat posisi kalian ada pada Tania? Menerima sebuah kasih sayang dan cinta palsu dari orang yang kita sukai, percayai, bahkan kita perjuangi. Dan pada kenyataanya semua hanya fikitif belakang yang mereka rencanakan untuk membuatmu bahagia lantas dia jatuhkan kembali rasa bahagia itu jadi kekecewaan? Bagaimana.

Cowok itu mengangkat dagunya. Memberi aba aba kepada Putra agar cepat pergi dari sana.

"Lan!" Panggil Caramel lagi.
Namun kali ini berhasil, Erlan menoleh. Dan apa? Dia tersenyum.
Caramel ikut menyunggingkan senyumnya pada cowok itu.

"Kenapa? Mau bikin skenario baru buat nyakitin hati adik gue? Gue nggak nglarang kok!" Erlan menyeringai jahat kepada Caramel.
Caramel menunduk. Apakah selama ini dia begitu jahat pada Tania?

"Cabut put!!" Ucapnya, lantas meninggalkan Caramel disana.

*****

"Lo kenapa?" Tanya Kenzie saat mereka tengah berjalan menuju kantin, diikuti Alvaro,Amanda, dan Leo dibelakangnya yang tengah berbincang sendiri.

Caramel menggeleng pelan dan tersenyum.
Ini belum saatnya Kenzie tau. Caramel takut akan menjadi masalah antara Kenzie dan Erlan. Lagi.

"Nggak papa. Cuma sedikit nggak enak badan aja kok" bohongnya.

"Terus kalo nggak enak badan ngapain berangkat? Tambah sakit baru tau rasa lo!"

"Gue cewek strong!" Balasnya kemudian terkekeh.

*****

Malam ini Caramel tengah berjalan di tengah tengah pengunjung Caffe bersama Kenzie disebelahnya.
Tatapanya mengitari keseluruh sudut Caffe.
Sampai akhirnya berhenti di satu titik.

Dia menyipitkan matanya. Berusaha mengenali sosok cewek yang sedang duduk di kursi pojok.

"Amanda?" Gumamnya.
Caramel menoleh kearah Kenzie.

"Ken, lo cari tempat duduk dulu gih. Gue mau ke toilet sebentar" ucapnya.

Cowok itu mengangguk dan berjalan meninggalkan Caramel disana.
Lantas cewek itu berjalan mendekati cewek yang ia tebak adalah temanya Amanda.

"Gue takut dia nggak maafin gue!" Sekilas Caramel bisa mendengar ucapan seorang cewek yang duduk dihadapan Amanda dengan posisi membelakangi dirinya.

Caramel terus melangkah mendekati mereka berdua.
"Amanda!" Sapa Caramel.

Cewek yang dipanggil menoleh, kemudian membulatkan matanya saat terkejut melihat Caramel disana.

"Ca--caramel" Amanda tersenyum kikuk, sudut matanya melirik sekilas kearah cewek yang ada didepanya.

"Lo sama siapa kesini?" Tanya Caramel.

"Gu--gue sama---" belum selesai mengucapkan kalimatnya. Cewek yang berhadapan dengan Amanda membalikan badan.

"Elsa?" Ucap Caramel terkejut.

"Hai?" Sapanya diiringi rasa ragunya.

"Amanda? Kok lo bisa sama dia?" Tanyanya dengan tatapan penuh curiga.

"Gue sepupunya dia!" Bukan Amanda yang menjawab. Melainkan Elsa.

"Hah?!!! Sep--sepupu?" Caramel menatap Elsa.

"Bener Nda?" Tanya Caramel memastikan.

Caramel sangat tidak percaya dengan kenyataan ini.
Bagaimana mereka bisa bersepupu, sedangkan Amanda selalu bertengkar dengan sosok Elsa saat mereka masih satu sekolah.

Amanda mengangguk pelan.
"Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue?" Sambungnya.

"Amanda malu ngakuin gue sebagai sepupu gue, begitu juga sebaliknya!" Balas Elsa.

Amanda langsung menatap Elsa dengan ekspresi bingung.
Sedangkan Caramel diam disana.

"Gue kakak tirinya Amanda. Bokap gue nikah dua kali. Dan kebetulan istri keduanya nyokap Amanda. Dan mau nggak mau, kita berdua pun jadi kakak adik. Akhirnya kita memutuskan buat ngrahasiain ini semua sama semua orang." Jelas Elsa.
Dia nampak peka dengan raut wajah Caramel yang kebingungan. Akhirnya dia pun mengungkapkan semuanya.

Tiba tiba sebuah tarikan membawa Caramel duduk di antara mereka berdua.

"Gue juga minta maaf sama kelakuan gue sama lo Mel. Gue bener bener cewek paling jahat sama lo" Elsa menundukan kepala. Merasa malu karna perbuatanya dulu terhadap Caramel.

Bagaimana tidak? Berapa kali Elsa menampar wajah cantik milik Caramel. Berapa kali dia memukul Caramel hingga berdarah. Sangat kejam.

Caramel masih diam disana. Mencerna semua kalimat Elsa dari awal hingga akhir. Dia merasa semuanya seperti mimpi. Sebuah kenyataan yang baru ia ketahui. Permintaam maaf dari mulut Elsa sendiri.

Tiba tiba sebuah pelukan hangat memenuhi tubuhnya, Elsa memeluk Caramel dengan lembut.
Dia benar benar menyesal telah melukai cewek baik baik yang dihadapanya.

"Mel maafin gue ya, gue tau gue salah, gue nyesel. Maafin gue" ucapnya Lirih.

Caramel termenung yang kemudian mengangguk pelan, bisa dirasakan dibahunya Elsa tersenyum disana.

"Makasih ya, gue nggak tau harus minta maaf dengan cara apalagi, sedangkan kesalahan gue banyak banget sama lo"

"Tenang aja, nggak usah berlebihan, ini juga udah cukup asalkan lo beneran mau berubah" Caramel tersenyum saat melihat Elsa menganggukan kepalanya dengan yakin.

"Lo kesini sama siapa?" Tanya Amanda.

"Sama Ken--zie" Caramel melirik kearah Elsa.

"Tenang aja Mel, nggak usah takut gitu, lagian gue juga udah tunangan"

"Hah?? Lo udah tunangan? Terus sekolah lo?" Tanya Caramel terkejut.

"Itu bukan masalah kali, gue masih tetep sekolah, lagian nikahnya juga tunggu gue lulus dulu" Elsa meneguk juz Mangga yang ia pesan.

Tiba tiba seseorang berdehem dibelakang mereka, akhirnya ketiganya menoleh.

"Kenzie?" Lirih Elsa.

Hallo author baru update nih, sorry ya kalo baru update dari sekian lamanya.

Oh iya author cuma mau promosi cerita baru author, baca ya jangan sampe nggak baca wkwkwkw

Author butuh tanggapan kalian semua loh:)

'THE CRUEL GIRL'

BACA YA:v

Kenzie[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang