Bukanya pergi kekelas namun cowok itu malah pergi menuju Rooftop, rasanya cowok itu sangat malas untuk mengikuti pelajaran hari ini.
Kepalanya merasa sangat pusing, suhu badan pun tidak teratur, cowok itu akui dia sakit.
Saat sampai di Rooftop dia pun langsung memasuki ruangan itu, gelap hanya sorotan sinar matahari saja yang meneranginya.
Kenzie mendudukan bokongnya di sofa panjang yang sudah tak terpakai, tapi masih bersih dan empuk, membuat cowok itu nyaman untuk mendudukinya.
Dia menarik nafas panjang, kemudian menselonjorkan kakinya di atas sofa, lalu tubuhnya ia tidurkan, tanganya digunakan untuk dijadikan bantal.
Pikiranya melayang memikirkan kejadian kemarin saat pulang bersama Caramel, saat cewek itu memeluk erat tubuh Kenzie, ya dia baru merasakan di peluk oleh seorang wanita selain Rere adiknya dan Sinta ibundanya.
Entah apa yang Kenzie rasakan, perasaanya sangat berbeda saat Caramel memeluknya,rasanya dia ingin mengulanginya lagi.
Kenzie terus melamun memikirkan hal itu, sedangkan dilain sisi ada seseorang yang sedang menatapnya diam diam dari arah pintu, sudut bibirnya sedikit terangkat, seketika orang itu meraih ponsel dan langsung memotret Kenzie dari kejauhan, hingga beberapa jepretan.
Orang yang sedang ditatapnya pun tak menyadari jika dirinya tengah di foto oleh seseorang, setelah mendapatkan beberapa gambar Kenzie orang itu segera kembali kekelas.
Semilir angin mengusap wajah tampan Kenzie hingga tak sadar cowok itu memejamkan matanya dan terlelap.
*****
"Eh nda lo tau nggak Kenzie dimana?" Tanya Caramel pada Amanda.
"Lah, mana gue tau"
"Ya kali lo liat gitu, tadi sih gue sempet liat Kenzie pergi sama Elsa, terus juga kayaknya Kenzie sakit deh, soalnya muka dia tuh pucet banget"
"Oh" singkat padat dan jelas.
"Tapi tadi waktu gue ke UKS nggak ada, kemana ya?"
"Penting banget ya emang?" Amanda menutup layar ponselnya dan beralih menatap Caramel.
"Iya lahh, gue khawatir sama dia" balas Caramel.
"Mungkin di rooftop?"
"Lah ngapain dia kesana?" Tanya Caramel antusias.
Amanda mengangkat kedua bahunya,"disana tu sepi, jarang jarang ada orang kesana, palingan cuman murid yang mau bolos atau nenangin pikiranya disana" jelas Amanda kemudian kembali menyalakan layar ponselnya.
"Yaudah gue kesana dulu" Caramel langsung bangkit dari duduknya dan berlari menuju Rooftop.
Saat gadis itu sampai di pintu Rooftop, disana sangat sunyi, hanya terdengar suara kicauan burung yang begitu jelas.
Pelan pelan cewek itu melangkah masuk, dan menemukan seseorang yang tengah tertidur.
"Kenzie?" Lirih Caramel, cewek itu mendekat dan sampai di sebelah Kenzie.
Wajah cowok itu sangat pucat, seketika rasa khawatir tumbuh di hati Caramel.
Cewel itu terus menatap lekat Kenzie, dia ingin membangunkanya dan bertanya apakah dia sakit, namun pertanyaan itu dikuburnya dalam dalam, karna cewek itu tidak tega untuk membangunkan Kenzie, lantas dia hanya bisa menatap Kenzie yang tengah tertidur.
"Ngapain lo kesini?" Suara itu terucap dari mulut Kenzie, hingga membuat Caramel kaget, ternyata Kenzie hanya pura pura tidur dari tadi.
Caramel sangat malu, cewek itu bingung harus menjawab apa, kemudian Kenzie membuka matanya dan mendudukan bokongnya.
"Kok diem?" Tajam Kenzie.
"Em, anu gu--gue" Caramel sangat gugup saat ini.
"Pergi lo!" Usir Kenzie.
"Nggak mau, gue tadi kesini buat tanya sama lo" balas Caramel cepat.
"Apa?"
"Lo sakit ya?" Tanya Caramel.
"Nggak!"
"Muka lo pucet, mending lo tidurnya di UKS aja deh, jangan disini"
"Nggak usah sok peduli lo!"
Caramel meneguk salavinanya susah payah, entah kenapa, perkataan Kenzie itu selalu menusuk di hatinya, begitu singkat namun sangat menyakitkan.
" lo sakit pasti gara gara kemaren nganter gue ya? Maaf ya udah ngrepotin?"
"Bukan salah lo! Ini semua itu salah gue karna gue udah ngajak lo balik bareng!"
Jleb!
" ternyata lo nggak berniat buat nganter gue?" Tanya Caramel, kali ini ucapanya begitu lirih, namun masih bisa didengar oleh Kenzie, cewek itu menundukan kepalanya.
"Nggak, kemaren tuh gue cuma kasihan sama lo"
"Maaf ya, tapi makasih lo udah mau nganter gue walaupan terpaksa,,,oh iya jaket lo masih di gue kan, itu gue bawa"
"Ntar gue ambil" kemudian cowok itu berjalan menuju balkon yang ada di Rooftop, semilir angin terus mengusap wajah tampan milik cowok itu.
"Ken?" Panggil Caramel yang sedang berjalan mendekat kearah Kenzie.
"Ngapain lo masih disini?" Ketus Kenzie.
"Gue pengin nemenin lo aja! Oh iya, lo ngapain Kesini? Bukanya kalo orang sakit tuh enakan tidur di Ranjang UKS ya?"
"Bukan urusan lo!"
Caramel mendengus kesal.
"Em ken, gue mau nanya?""Apaan lagi sih!"
" emm, lo--lo balikan ya sama Elsa?" Tanya Caramel gugup.
Seketika Kenzie memutar badanya berhadapan dengan Caramel.
"Maksud lo?"
"Ta--tadi bukanya lo deket ya sama si Elsa? Sampe rangkulan gitu?"
"Nggak!"
"Nggak apa?"
"Gue nggak balikan!"
Caramel manggut manggut, kemudian beralih menatap langit, seulas senyum mengembang di bibirnya.
"Lo tau definisi langit?" Tanya Caramel.
"Lo nanya gue?" Kemudian diangguki oleh Caramel.
"Lo tau apa yang bikin langit itu indah?"
Kenzie mengangkat kedua bahunya.
"Karna langit itu terdapat awan yang melengkapinya, tanpa adanya awan langit itu cuma tampil polos dan itu nggak terlalu enak diliat, sama hal nya seperti kertas yang masih kosong, tidak menarik jika tidak ada coretan yang melengkapinya" ucap Caramel panjang lebar kali tinggi.
Kenzie yang menatapnya pun hanya memincingkan matanya bingung.
"Gue nggak paham" balas Kenzie.
Caramel hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala.
Nih buat kalian yang pen tau pemeran Caramel
Kasih bonusss

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie[COMPLETED]
Teen Fiction[12-02-2019] suatu perjalanan yang tidak pernah sia sia bagi Caramel. Sebuah akhir kisah cintanya yang ia tunggu tunggu. Bahkan perjalananya yang penuh lika liku itu akhirnya mendapatkan hasil. Gimana mau tau ceritanya baca yuk!)