10 cuek!

3.3K 77 0
                                    

Caramel tengah duduk di kursi panjang yang terletak di depan kelasnya, senyumanya tak pernah memudar sedikitpun setelah mengingat semalam dia bisa chatan dengan Kenzie, walaupun hanya di balas satu kali.

Caramel sengaja duduk di depan kelas untuk menanti kedatangan Kenzie dan Amanda.
Sesekali murid berlalu lalang melewatinya dan di balas senyuman oleh Caramel.

Belum lama Caramel menunggu,akhirnya yang sejak tadi dinanti nanti datang juga.
Caramel dengan cepat beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Kenzie.

"Pagi Ken!" Sapanya di tambah dengan seulas senyum.

Cowok itu tak merewes, dia kembali berjalan melewati Caramel.
Tapi dengan cepat Caramel menutup jalan yang menuju kedalam kelas dengan merentangkan kedua tangannya.

"Jawab dulu sapaan gue." Ucapnya.

"Lo bisa minggir nggak?" Tegas Kenzie.

Caramel diam tak bersuara.
"Lo denger gue kan?!" Ucapnya lagi.

Caramel meneguk salavinanya bulat bulat,lalu membukakan jalan untuk Kenzie.

"Galak amat tu cowok!" Batinya.
Kemudian menyusul Kenzie dari belakang dan duduk tepat disamping Kenzie.

"Ken!" Panggilnya.

Kenzie tak merespon, dia masih fokus dengan ponselnya.

"Gue mau nanya.." ucapnya lirih.

Drrt

Ponsel Kenzie bergetar menandakan notifikasi masuk.

'1 pesan dari Elsa'

Kemudia Kenzie membuka chat dari Elsa

Elsandy_
Sayang,hari ini gue nggak masuk.

Caramel dapat membaca Chat dari Elsa yang dikirim kepada Kenzie, entah apa yang dirasakan oleh Caramel saat ini bahagia atau iba?

                                                Kenziedmn_
                                                                 Ya
Kenzie yang baru mengingat keberadaan Caramel pun seketika langsung menatap tajam gadis itu.

"Ngapain lo masih disini? Pergi!" Ucapnya dengan nada sedikit tinggi.

"Em--maaf Ken, gue udah ganggu lo, yaudah gue ke bangku gue dulu ya." lirihnya lalu beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi menuju bangkunya sendiri meninggalkan Kenzie.

"Tenang Car, lo harus sabar ngadepin sifat Kenzie!" Lirihnya sambil mengusap dadanya.

"Hai Car!" Sapa Amanda yang baru memasuki kelasnya.

Caramel tersenyum, "yoi!" Balasnya.
Kemudian Amanda mendudukan bokongnya disebelah Caramel.

"Kenapa lo senyum senyum sendiri?" Tanya Amanda yang dapat melihat ekspresi Caramel yang menurutnya sangat bahagia saat ini.

"Lo tau nggak? Semalem gue chatingan sama Kenzie!" Lirihnya namun berteriak dalam hati.

"Nih, nih liat!" Caramel menyodorkan ponselnya kepada Amanda berniat menunjukan Chatinganya dengan Kenzie semalam.

Alis Amanda sedikit terangkat.
"Car, ini Kenzie cuman mbales chat lo 1 kata aja lo udah sebahagia ini? Dan dari sekian banyak nya chat dari lo dia cuma mbales satu kali aja?"

Caramel mengangguk semangat.

"Aduh Car, otak lo dimana sih? Lo tau kenapa dia cuma mbales 1 kalimat?" Tanya Amanda.

Caramel menggelengkan kepalanya.
"Dia tuh nggak suka di chat sama lo! Pemikiram tu cowok itu lo bagaikan pengganggu buat dia!" Balas Amanda.

"Nggak nda! Gue tau waktu itu tuh Kenzie lagi sibuk jadi dia nggak sempet bales chat dari gue." Ucapnya penuh keyakinan.

"Haduhhh! Terserah lo deh! Nih!" Amanda memberikan ponselnya kembali ke pada Caramel.

*****

"Ayo cepet nda jalanya! Kenzie udah sampe tuh dikantin!" Caramel terus menarik narik tangan Amanda hingga membuat gadis itu sedikit meringis.

"Awww! Sakit Car jangan tarik tarik dong!" Cerca Amanda.

"Lo kalo jalan kaya siput yah, lelet banget!"

"Yaudah sana gih! Lo duluan!" Usir Amanda, lalu dibalas anggukan oleh Caramel.
Kemudian gadis itu cepat cepat berlari menyusul Kenzie.

Saat sampai didalam kantin, dia bisa menemukan Kenzie disana yang sedang duduk bersama kedua temanya.

Caramel berjalan mendekati Kenzie, lalu mendudukan dirinya berhadapan dengan cowok itu.

"Hai Ken!" Sapanya.
Seketika Kenzie mendongakan wajahnya dan menatap Caramel.

"Boleh ikut duduk? Soalnya kursi udah penuh semua!" Katanya diiringi senyuman manis.

"Oh boleh boleh, boleh banget malah Car!" Jawab Alvaro yang tiba tiba muncul sambil membawa nampan yang berisi makanan.

Caramel semakin melebarkan senyumnya, tapi tidak dengan Kenzie cowok itu berbalik menatap Alvaro dengan tatapan tajam, Kenzie merasa risih dengan adanya Caramel, apalagi akhir akhir ini selalu mendekatinya.

"Amanda!!" Teriak Caramel saat menemukan Amanda yang sedang berdiri di pintu kantin yang dia yakin Amanda sedang mencari dirinya.

Amanda mendekati Caramel dengan senyumnya, tapi seketika senyumnya memudar saat melihat adanya Alvaro di sebelah Kenzie.

"Sini duduk!" Caramel menepuk nepuk tempat duduk yang kosong di sebelahnya, tepatnya berhadapan dengan ALVARO.

"Em gue pesen bakso dulu ya! Lo bakso kan sama es teh?" Tanya Amanda dan di angguki oleh Caramel.

Lalu Caramel kembali menatap Kenzie yang sedang menyedot es teh miliknya.

"Kok cirengnya nggak dimakan Ken?" Tanya Caramel.

"Nggak nafsu!" Balasnya.

"Makan dong, ntar lo sakit gimana?"

"Sini biar gue suapin!" Sambungnya.

"Lo bisa diem nggak!" Sentak Kenzie.

Hingga membuat kedua temanya menatap Kenzie sambil geleng geleng kepala, bukan hanya Kedua temanya tapi seisi Kantin pun menatapnya.

"Em--maaf!" Lirih Caramel.

Detik berikutnya Amanda datang dengan membawa nampan berisi pesanan mereka berdua.

"Nih makan!" Pintah Amanda sambil mendudukan bokongnya di sebelah Caramel.

Kemudia Caramel menuangkan saus dan sambal di mangkok bakso miliknya, dan langsung menyantap baksonya dengan lahap.

"Ngapain lo liatin gue gitu!" Ucap Amanda tiba tiba yang sedari tadi merasa risih karena Alvaro terus menatapnya

"Pede banget si lo! Gue lagi liat cewek yang ada di belakang lo tuh!" Tunjuk Alvaro dengan dagunya.

Uhuk uhuk!

Tiba tiba Caramel tersedak kuah bakso miliknya, niatnya gadis itu ingin menertawakan Amanda, tapi malah tersedak kuah bakso. KARMA!

"Eh kenapa lo Car?" Tanya Leo tiba tiba yang berada di sebelah Kenzie.

"Ehmm, gue nggak papa kok!" Ucapnya sambil meminum es teh miliknya, dan menatap Kenzie yang sama sekali tak peduli dengan Caramel.

"Car, lo nggak papa?" Tanya Amanda yang dapat membaca pemikiran gadis itu, sebenarnya Caramel ingin Kenzie khawatir dengan Caramel seperti Leo,
Tapi dugaanya salah.

Amanda tersenyum miris, menatap Kenzie, "gue udah selesai makan Car, yok kekelas!" Ajak Amanda, lalu segera menarik lengan Caramel cepat.

Cinta itu 11:12 sama jailangkung,
Datang tak diundang,pergi bawa sakit hati.

_Caramel_







Maaf ya kalo banyak typo..
Baru belajar soalnya..

Heheh bantu vote dan komen yah

Kenzie[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang