MSM 33

8.1K 446 21
                                    

Author pov

Pak Reihan terus menatap Ghio kekasih putrinya, mereka kini tengah duduk di sofa ruang rawat inap Ara. Keduanya sejak tadi saling bungkam hanya beberapa kali saling menatap satu sama lain tanpa berbicara sepatah katapun. Keanehan hal ini dapat di lihat oleh Ibu Riana yang masih berada dikursi samping putrinya karena tangannya terus digenggam oleh putrinya.

Ibu Riana tau laki-laki yang sejak tadi duduk berhadapan dengan mantan suaminya itu adalah kekasih putrinya Ara, dia sudah mengetahui semuanya bahkan dia sudah mencari tau bagaimana latar belakang dan kehidupan laki-laki itu.

Ketika dia mengetahui kehidupannya, banyak hal yang membuatnya ragu untuk menyetujui hubungannya dengan putrinya. Sejak awal dia memang tidak setuju putrinya berdekatan dengan laki-laki itu karena setaunya laki-laki itu adalah tipe laki-laki tempramen membuatnya sedikit takut jika putrinya kenapa-kenapa, tetapi selama dalam pengawasannya laki-laki itu memperlakukan putrinya dengan baik sehingga dia masih diam.

Ibu Riana kembali mengamati kedua laki-laki itu, entah kenapa beliau melihat ada yang aneh dengan mantan suaminya itu. Dimana mantan suaminya menatap tajam ke arah Ghio, membuatnya bertanya-tanya, apa telah terjadi sesuatu tadi diluar karena dia sempat mendengar sedikit keributan diluar tadi.

Saat keributan itu berlangsung Ibu Riana tidak bisa melihatnya karena putrinya terus menggenggamnya sejak tadi hanya mantan suaminya yang keluar untuk melihat dan mantan suaminya itu tidak membicarakan apa-apa lagi setelah masuk kembali.

Dan iya kini dia teringat kemana laki-laki yang telah membopong putrinya tadi, apakah sudah pulang atau bagaimana. Kalau sudah pulang dia menyesal karena belum sempat mengucapkan terima kasih kepadanya.

Ibu Riana merasakan ada pergerakan ditangannya dan itu berasal dari putrinya. "Ra" panggilnya saat mata itu mulai terbuka.

"Kenapa sayang haus" Ara yang tubuhnya sangat lemas hanya menganggukkan kepalanya. Dengan cepat Ibu Riana segera mengambilkan air digelas. Dan saat itu juga Pak Reihan dan Ghio menghampiri mereka dan berdiri didekat ranjang Ara.

"Kenapa sayang apa yang dirasakan?" tanya Pak Reihan kepada putrinya. Sedangkan Ara menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

"Ara makan dulu ya mama suapin, kan Ara belum makan dari kemarin" Ibu Riana segera mengambilkan nampan yang berisikan sebuah makanan yang disiapkan oleh pihak rumah sakit setelah Ara menyetujuinya.

Ghio memperhatikan interaksi ibu dan anak yang sedang menyuap makanan itu, dia baru tau jika Ara masih memiliki ibu karena memang baru bertemu pertama kalinya disini.

Ara melihat kearah Ghio, dimana dia baru tau sejak tadi mas Ghio ada disini. "Mas" panggilnya lirih.

Rasanya mereka sudah lama tidak bertemu karena hampir dua mingguan lamanya, terlebih beberapa hari ini mas Ghio sangat sulit dia hubungi dan baru hari ini mereka bertemu.

"Makan yang banyak ya" ucap Ghio kepada Ara dengan mengusap punggung tangan kekasihnya.

Ara mengangguk dan kembali melanjutkan makannya dengan disuapi oleh mamanya yang sangat telaten hingga tanpa terasa makanan rumah sakit itu hampir habis dan menyisakan sedikit saja karena Ara sudah kenyang.

"Ra, setelah ini kita ke lab buat ngecek kondisi kamu ya" Pak Reihan memberitau putrinya, semuanya sudah disiapkan tinggal menunggu Ara bangun dan makan.

"Biar saya yang panggilkan suster om" tawar Ghio dan setelahnya dia segera berlalu meninggalkan ruangan kekasihnya untuk memanggilkan suster.

Dia masih merasa bersalah atas kejadian tadi bahkan dia merasa menjadi orang terbodoh karena telah membuat Om Reihan papanya Ara kecewa padanya. Dia begitu menyesalkan, sifat tempramennya sangat mudah tersulut hingga melakukan hal itu kepada pak menteri didepan papanya Ara seharusnya tadi dia tidak melakukannya, seharusnya dia harus mengontrolnya dulu tapi semua itu sudah terjadi dan saat ini dia harus mencoba memperbaiki semuanya.

MY SEXY MINISTER(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang