Author Pov
"Om Reihan, Ara" panggil seseorang dari sebrang sana lalu menghampiri mereka.
Panggilan itu membuat langkah Ara dan Reihan terhenti, dimana didepan mereka sudah ada sosok laki-laki yang juga pernah membantu mereka waktu itu, dia adalah Aro.
Yah Aro memang berencana malam ini akan menginap di apartemen miliknya karena hari ini dia sangat kelelahan jika harus pulang ke rumah dinas yang sangat jauh tempatnya itu dari sini sehingga dia memutuskan untuk pulang ke apartemennya saja yang jarak tempuhnya lebih dekat.
Selesai acara siang tadi, Aro masih harus mengerjakan beberapa pekerjaannya yang belum terselesaikan dikantornya. Saat karyawan yang lainnya sudah pulang dia masih berada disana untuk menyelesaikan pekerjaannya dan saat inilah pukul 10 malam dia baru pulang dari kantor lalu langsung menuju ke apartemennya.
Saat langkahnya baru keluar dari lift dan akan menuju ke unit apartemen miliknya tiba-tiba ada dua orang yang dia kenal berada di jarak sekitar 2 meter darinya, mereka membawa barang banyak seperti akan pindahan namun yang menjadi perhatiannya adalah kondisi karyawan magangnya yang bisa di bilang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja dimana matanya terlihat sembab, baju sudah mulai kusut berbeda saat terakhir yang dia lihat saat penutupan acara di Kemensos sore tadi.
Aro mempercepat langkahnya menuju ke kedua orang yang sangat dikenalnya itu. "Om, Ra ini mau kemana?" tanyanya dengan melihat ke barang bawaan yang dibawa oleh om Reihan dan Ara.
"Kita mau pindah nak" jawab Reihan karena Ara masih saja terdiam dan menundukkan kepalanya.
"Pindah? Ini sudah malam loh om" ingatkan Aro kepada keduanya.
Reihan juga sangat setuju dengan apa yang diucapkan nak Aro tapi mau bagaimana lagi ini adalah permintaan dari putrinya.
"Gapapa pak, saya sudah siapkan semuanya tinggal pindah saja" Aro semakin mengerutkan keningnya ketika dia mengamati keadaan kacau wanita yang ada dihadapannya ini. "Ra, tanganmu luka itu" Aro begitu kaget melihat luka ditelapak tangan Ara darah masih terus mengalir hingga tak jarang menetes di lantai.
"Ah gapapa kok pak ini hanya luka kecil saja" kilah Ara, dia mencoba sebiasa mungkin yah walaupun dirinya menahan perih yang teramat sakit saat ini karena dia tidak mau membuat papa dan juga atasannya ini tau.
Aro memegang pergelangan tangan Ara "Luka seperti ini kamu bilang kecil, ini akan menjadi parah jika tidak segera diobati" ucapnya dan kini menatap ke wajah sembab Ara yang meringis kesakitan karena ada luka yang terpegang oleh Aro. "Ayo biar saya obati dulu"
Reihan begitu terkesima dengan perhatian yang Aro berikan kepada putrinya, bahkan Aro ini orang yang terbilang baru di hidup mereka tapi dia begitu baik kepada dirinya dan Ara.
"Benar kata nak Aro Ra, lukamu harus segera diobati, lebih baik kita obati terlebih dahulu" ingatkan Reihan lagi, tadi putrinya begitu keras kepala saat dia menawarkan akan mengobati luka itu tetapi kini dengan adanya Aro akan lebih menyakinkan putrinya lagi untuk mau diobati dulu.
"Baiklah Ara mau" putus Ara membuat Reihan dan Aro dapat bernafas lega karena dia mau diobati.
"Ayo mari masuk apartemen saya dulu" Aro berjalan membuka apartemen miliknya dengan sandi, setelah terbuka dia membantu Ara dan om Reihan untuk memasukkan barang-barang mereka ke dalam lalu mempersilahkan keduanya masuk.
Reihan masuk ke apartemen tetangganya ini, dan ini adalah pertama kalinya dia menginjakkan kakinya disini karena dia tidak pernah main kesini hanya Aro lah yang bermain ketempat mereka.
Ara adalah orang terakhir yang hendak masuk ke apartemen itu, namun saat dia melangkahkan kakinya untuk masuk tapi teriakan dari seseorang membuatnya menghentikan langkah kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY MINISTER(Tamat)
RomanceClavaro Putra Aldikiano adalah Menteri termuda yang menggemparkan publik dengan lulusan S2 di Oxford dan mendapatkan gelar yaitu lulusan terbaik sehingga dirinya mendapatkan kepercayaaan Presiden untuk membantunya dalam menjalankan Kabinet Kerjanya...