Author Pov
"Ra" panggil seseorang yang ada diranjang pasien. Orang itu masih terbaring lemah disana. Beberapa bagian ditubuhnya masih ada yang berbalut perban, seperti dikepala dan juga kakinya.
"Iya mas ada apa?" Ara mendudukkan dirinya dikursi, awalnya dia akan pulang selesai menjenguk mas Ghio bersama dengan Kaila tadi. Tapi harus tertunda karena Kaila sekarang masih berada dikamar mandi.
"Saya setelah ini akan pulang bersama Kai dan orangtua mas akan kesini mungkin sebentar lagi" jelasnya kepada orang yang ada disebelahnya.
Seperti inilah keseharian Ara, setelah dia pulang bekerja maka akan menyempatkan waktunya untuk mendatangi mas Ghio bersama putrinya. Sebenarnya Ara merasa tidak enak karena harus terus menerus pergi kerumah sakit untuk menjenguk mantan kekasihnya ini tapi apa daya Kaila masih tinggal bersamanya membuatnya mau tidak mau harus kesini untuk mengantarkannya bertemu dengan papanya.
Ghio menatap wanita yang ada disamping, betapa mulianya hati wanita ini padahal dia telah menyakitinya bahkan dia hampir melecehkannya tetapi wanita ini masih mau menemuinya bahkan menjenguknya seperti ini.
Ghio menggenggam tangan kiri Ara dan dia merasakan ada sesuatu dijari manis itu, dimana dia melihatnya ada sebuah cincin yang melingkar disana.
"Ma...maaf mas" Ara menjauhkan tangannya dari genggaman itu, dia tidak ingin nantinya ada kesalah pahaman antara dirinya dengan bang Aro yang melihat kejadian ini karena saat ini tengah dalam perjalanan menuju ke rumah sakit untuk menjemputnya.
"Ma..af Ra, aku cuma mau ngucapin makasih. Kamu sudah tulus membantuku selama ini terlebih kamu merawat Kaila dengan sangat baik" ucapan itu tulus dari hati Ghio yang paling dalam.
"Iya sama-sama mas, saya iklas membantunya" karena Ara melakukan semua itu dengan iklas. Terlebih dia sudah menganggap Kaila seperti anaknya sendiri.
"Maafkan kesalahan saya yang lalu yah, mungkin itu tidak bisa kamu maafkan selama-lamanya tapi hari ini aku mencoba untuk meminta maaf kepadamu dengan kerendahan hati" ucapnya dengan penuh penyesalan atas apa yang pernah dilakukannya dulu kepada wanita ini.
Ara tersenyum tulus. "Saya sudah mencoba melupakannya mas, bukankah yang lalu biarlah berlalu, yang penting sekarang kamu mulailah perbaiki diri mas agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Aku yakin kamu bisa merubahnya sedikit demi sedikit nantinya. Dan aku harap jangan simpan dendam lagi diantara kita masing-masing yah"
"Sekarang jalan kita udah beda mas, aku harap kamu paham dan menerima semua ini. Aku sudah memaafkan kamu, jadi mari kita buka lembaran baru sebagai teman" jelas Aro kepada mas Ghio karena dia tidak ingin ada kesalah pahaman diantara mereka.
Teman. Ucapan Ara yang terakhir itu, sungguh menohok hati Ghio saat ini. Sakit rasanya mendengar kenyataan itu. Tapi dirinya lebih sadar diri karena semua ini terjadi juga akibat salahnya sendiri yang telah menyakiti hati seorang wanita sebaik dan setulus Ara ini.
"Iya Ra, kamu benar aku akan merubah diriku perlahan-lahan dan akan menerima semua ini dengan lapang dada karena semua kejadian ini juga akibat ulahku sendiri" jawabnya.
"Makasih ya atas semua ini, dari kejadian ini aku banyak belajar. Bilangkan ke pak menteri dia adalah laki-laki yang pantas untuk kamu, kalian pasangan yang sangat serasi dan kalian sangat cocok karena sama-sama orang yang tulus. Aku doakan semoga kalian langgeng" Ghio tanpa sengaja mengenggam erat tangan Ara kembali, ini bukan karena maksud apa-apa tapi dia hanya ingin mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ara.
"Bilangkan juga sama dia, saya begitu menyesal hampir mencelakainya. Beruntungnya kasus ini tidak diperpanjang olehnya, dia itu adalah laki-laki yang luar biasa baiknya" ungkap Ghio karena benar pak menteri itu tidak membawa kasus ini ke pihak yang berwajib dan lebih menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY MINISTER(Tamat)
RomanceClavaro Putra Aldikiano adalah Menteri termuda yang menggemparkan publik dengan lulusan S2 di Oxford dan mendapatkan gelar yaitu lulusan terbaik sehingga dirinya mendapatkan kepercayaaan Presiden untuk membantunya dalam menjalankan Kabinet Kerjanya...