Epilog

18.8K 568 41
                                    

Author Pov

Gedung tempat berlangsungnya acara resepsi pernikahan yang tadinya ramai kini sudah mulai sepi, para tamu undangan sudah mulai pulang satu persatu sejak satu jam yang lalu. Saat ini yang tersisa hanyalah keluarga dekat saja karena acara terakhir adalah makan malam bersama pengantin baru.

Dimana sudah ada kakek, nenek, orangtua, beserta adik-adik dari kedua mempelai semuanya lengkap berada disana untuk melakukan makan malam bersama untuk merayakan kesuksesan dari acara hari ini. Disana juga tidak ketinggalan ada Aro dan Ara selaku sang mempelai tengah bercanda gurau dengan keluarga lainnya, berbeda dengan saat acara tadi karena keduanya sibuk dengan para tamu yang hadir.

"Nak sini" panggil seorang wanita paruh baya yang berada di kursi roda dia tengah memanggil cucu menantunya yang tak lain adalah pak menteri Varo.

"Iya oma" Aro langsung bersimpuh didepan nenek istrinya ini.

"Kamu kan sudah jadi suami Ara cucu saya, bahagiakan dia nak. Dari kecil Ara sudah sengsara hidupnya, oma yakin kamu itu laki-laki yang baik dan bisa membahagiakan Ara. Oma titip dia yah" ucapnya dengan menitikkan air matanya, selama ini dia bahkan menjadi nenek yang tidak bisa membahagiakan cucunya justru membuatnya sengsara.

"Iya oma pasti, Aro akan berusaha keras membahagiakan istri saya Ara" ucapnya dengan penuh keyakinan.

Setelah pembicaraan serius itu mereka langsung bergabung dengan keluarga lainnya untuk bercanda gurau hingga pukul 12 malam. Dimana sudah saatnya mereka semua istirahat karena sejak tadi pagi mereka sudah disibukkan dengan acara pernikahan ini membuat mereka semua sudah lelah, sehingga satu per satu mulai meninggalkan tempat acara makan malam keluarga untuk menuju ke kamar hotel masing-masing yang ada di gedung ini juga.

Hotel tempat berlangsungnya acara ini pemiliknya adalah kakek dari ayahnya Ditto. Sehingga baik Aro dan Ara tidak membayar sepeserpun tempat sewanya sekaligus tempat menginap semua keluarga karena sang kakek melarangnya dan ini diberikannya secara cuma-cuna sebagai hadiah karena cucunya sudah menikah.

"Istirahat gih bang, istrinya udah kelihatan capek banget itu. Kalau capek gak usah malam ini juga besok kan masih bisa" gurau Killa kepada putranya yang baru saja resmi menjadi seorang suami ini.

"Ih apaan sih bun" ucapnya dengan malu-malu.

Ditto segera menghampiri istri yang sedang berbincang-bincang dengan anak dan menantunya. "Bun, yok istirahat juga kita jangan kalah sama pengantin baru dong" dia merangkul mesra sang istri untuk menggodanya, namun dia langsung mendapatkan sebuah pukulan diperutnya.

"Gak malu apa sama Aro dan Ara, kita ini udah tua nanti mau punya cucu masih aja seperti ini" ucap Killa.

"Iya kan gapapa bun, lucu aja nanti siapa tau kita bisa punya anak lagi sekaligus cucu iya kan" goda Ditto kembali.

"Udah ah ayahmu ini pasti rewel kalau ngantuk gini jadinya ngomongnya ngelantur" membuat Aro dan Ara terkikik menyaksikannya interaksi kedua orangtua Aro.

"Nanti pelan-pelan aja bang jangan maksain yah" ucap Ditto sebelum ditarik oleh sang istri untuk meninggalkan anak dan menantunya itu.

"Apanya yah?" tanya Aro yang tak paham.

"Yah masak ayah perlu jelasin sih bang, kan abang udah gede" teriaknya sebelum memasuki lift karena sang istri terus saja menariknya.

"Ayah sama bunda lucu yah bang mereka masih mesra diusia mereka yang tidak lagi muda" sahut Ara yang menyaksikan sendiri bagaimana kemesraan mertuanya itu.

"Iya kalau gitu kita juga jangan kalah dong sayang" ucapnya dan langsung membopong sang istri membuat Ara terpekik dan segera mengalungkan tangannya dileher sang suami.

MY SEXY MINISTER(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang