MSM 20

9.9K 423 8
                                    

Author Pov

Waktu bergantu dengan begitu cepat dilalui begitu saja. Semua yang terjadi dalam sebuah kehidupan seperti roda yang terus berputar hingga waktu terasa begitu cepat berlalu dan berjalan.

"Ar... Ra" Ara yang saat itu menaruh piring habis makan papanya terdiam beberapa saat mendengar panggilan dari orang yang dulu selalu memanggilnya, namun dia menepisnya karena mungkin dia hanya salah dengar membuatnya Ara kembali melanjutkan kegiatannya yaitu membersihkan peralatan makan bekas papanya. Posisinya kini membelakangi papanya yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

"A.. Ra.. Raku" sebuah panggilan lirih lagi-lagi didengarnya kembali membuatnya dengan perlahan memutar badannya menghadap ke papanya yang duduk di sofa dan betapa terkejutnya dirinya bahwa panggilan kesayangan yang papanya sematkan dulu kepadanya kini dapa kembali didengar olehnya.

"Pa.. Pa"

"A.. Ra.. Ra ku.. Sa... yang " seketika tangis Ara pecah dipangkuan papanya.

Hal ini adalah yang dinantikannya sejak 7 tahun yang lalu. Papa Ara pun juga ikut menangis sambil mengelus kepala sang putri dengan perlahan karena tangan yang masih kaku.

Inilah yang dihasilkan dari terapi yang dijalankannya oleh papanya. Sejak 2 tahun yang lalu sudah ada kemajuan yang sangat pesat dari hasil terapi yang dijalaninya seperti beliau sudah bisa menggerakkan tangannya dan kakinya walaupun masih sedikit kaku tapi sudah bisa digerakkan sedikit demi sedikit.

Kemudian beliau mulai bisa berjalan walaupun masih memerlukan bantuan tongkat untuk membantunya menopang tubuhnya tapi secara keseluruhan semua tubuhnya sudah bisa digerakkan hanya saja yang belum adalah berbicara. Dan ternyata hari inilah beliau kembali bisa berbicara dan kata pertama yang kali diucapanya setelah 7 tahun lamanya tidak pernah terucap itu adalah nama putrinya, putri kesayangannya Ara.

Hal positif itu membuat Ara begitu bahagia atas perkembangan papanya yang menunjukkan kesembuhan ini, karena kini lagi-lagi kemajuan yang ditunjukkan papanya yaitu papanya bisa berbicara walaupun sedikit tertatih-tatih namun dia amat bersyukur dengan semua ini.

"Papa sudah bisa ngomong" sebuah anggukan kecil diperlihatkan sang papa. Dia masih tak menyangka kemajuan papanya akan se pesat ini, hal itu membuatnya kembali menangis.

"Ja... ngan nangis sa.. yang" ucapnya kepada putrinya, tetapi tanpa disadarinya dia pun ikut menangis dan masih tidak percaya dengan kesembuhan yang tinggal sebentar lagi ada didepan matanya.

"Ara seneng banget akhirnya papa bisa kembali normal kayak gini pa" dia kembali menangis tersedu-sedu. Inilah Ara yang sesungguhnya. Dia hanya bisa menangis ketika berada dihadapan papanya saja, hanya papanya lah yang bisa membuatnya bisa menangis dipangkuannya.

Papa yang dulu membesarkannya dengan penuh kasih sayang kini telah kembali seperti sedia kala membuat perasaan Ara campur aduk antara tidak menyangka, bahagia, terharu semuanya jadi satu.

"Ka...mu gak ke cafe? " dirinya mencoba mengingatkan putrinya jika ini sudah waktunya dia harus pergi ke cafe untuk bekerja.

"Iya pa, tapi papa gak apa Ara tinggal sendirian lagi" tanyanya dengan mengusap air matanya.

Raihan papanya Ara hanya bisa menganggukkan kepalanya, lidahnya masih terasa kelu jika harus berbicara terlalu banyak. Setelah 7 tahun lamanya semua tubuh dan juga mulutnya tidak bisa digunakan rasanya seperti masih kaku jika pertama kali menggerakkannya. Hanya bisa dilakukan sedikit demi sedikit agar terbiasa dan bisa kembali normal, sehingga dia mencoba untuk tidak terlalu memaksakannya dirinya untuk banyak bicara terlebih dahulu.

"Ya sudah Ara siap-siap dulu nanti kalau ada apa-apa papa telepon Ara yah pa" setelah mendapat anggukan dari papanya Ara berdiri dan pergi dari ruang tamu menuju ke kamar mandi untuk cuci muka terlebih karena pasti wajahnya akan terlihat sembab akibat menangis tadi.

MY SEXY MINISTER(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang