MSM 46 (2)

10.3K 524 32
                                    

Author Pov

Suasana makan siang di meja makan kediaman Aro sangat hening, tidak ada yang berbicara ataupun bercanda sedikitpun. Ditto selalu kepala keluarga memang tidak menyukai adanya percakapan apapun itu saat ada di meja makan. Semuanya harus diam dan menikmati makanan mereka masing-masing, setelah selesai makan baru boleh berbicara.

Ara sedikit dibuat canggung dengan keadaan seperti ini, karena biasanya saat makan dirinya akan sesekali mengobrol dengan sang papa ataupun mamanya sehingga meja makan tidak pernah se sepi ini tapi kali ini sangat berbeda membuatnya sedikit kurang nyaman dengan kesunyian ini.

Hanya bunyi dentingan sendok dan garpu yang saling menyahut satu sama lain. Begitupun dirinya yang saat ini tengah menikmati makanan yang baru pertama kali dicobany yaitu Rawon, makanan ini merupakan makanan khas dari Surabaya. Cita rasa kuahnya sangat enak karena percampuran dari berbagai macam rempah-rempah yang pas.

Kuahnya yang berwarna sedikit gelap dengan rasa yang luar biasa enak membuat Ara langsung menyukai makanan ini, terlebih ada daging empal yang menemaninya. Ara sebenarnya bukan tipikal orang yang menyukai makanan berkuah tapi setelah mencoba makanan yang di rekomendasikan tante Killa ini, dia langsung menyukainya karena makanan ini adalah masakannya sendiri membuat dirinya memberanikan diri untuk mencoba dan ternyata rasanya sangat enak.

"Mau nambah lagi Ra?" tanya Killa kepada Ara saat melihat isi piring miliknya tinggal sedikit.

"Tidak tante makasih" jawabnya dengan sopan, mungkin Ara terlalu bersemangat untuk memakan makanan yang baru di cobanya ini membuatnya lebih cepat menghabiskan makanan miliknya jika dibandingkan dengan yang lain. Selain itu perutnya tadi sudah sangat lapar, karena tadi pagi dia terburu-buru membuatnya hanya makan se lembar roti saja sehingga dia memakan dengan cepat makan siangnya ini.

Ara tersenyum malu-malu setelah menyelesaikan makanan miliknya, dan dia segera melirik ke sampingnya dimana ada bang Aro yang masih menikmati makanan miliknya. Ara merasakan ada sedikit perubahan di wajah abang yang lebih pendiam setelah mereka berpisah karena dirinya ke kamar dengan tante Killa.

Akhirnya acara makan siang telah usai. Kedua adik Aro berpamitan masing-masing untuk pergi terlebih dahulu karena ada urusan. Sekarang tinggal empat orang disana yaitu Ditto, Killa, Aro, dan Ara.

"Saya bantu yah tante" ucap Ara saat Killa hendak membersihkan piring-piring kotor bekas makan siang tadi.

Sedangkan Killa hanya bisa menganggukkan kepalanya. Dengan cekatan Ara membawa piring kotor itu ke dapur mengikuti tante Killa, didapur yang sudah ada Bi Ninik selaku pembantu rumah tangga di rumah Ditto dan Killa.

"Biar saya saja non yang mencucinya" tawarnya saat Ara hendak mencuci semua piring kotornya.

"Biar saya saja bi, saya sudah terbiasa dengan pekerjaan seperti ini" Killa memberikan isyarat kepada bi Ninik untuk tetap memperbolehkan Ara yang mencuci semuanya dan meninggalkan mereka berdua karena Killa sendirilah yang akan membantu Ara.

Dengan cekatan Ara membersihkan piring-piring yang kotor. Dia sudah terbiasa dengan pekerjaan seperti ini, setelah mamanya pergi ia sudah bisa melakukan hal-hal seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci dan lain-lain sejak kecil karena sang papa harus bekerja untuk mencukupi kehidupan mereka membuatnya harus bisa melakukan semuanya dan seperti inilah jadi dia mudah melakukannya.

"Ara sudah terbiasa yah" tanya Killa tepat disampingnya dia bagian menaruh piring yang sudah selesai dicuci Ara ke rak piring.

"Sudah tante, dari umur 8 tahunan Ara terbiasa dengan ini semua. Ayah kerja jadinya siapa lagi kalau bukan Ara yang mengerjakannya"

MY SEXY MINISTER(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang