MSM 5

14.9K 762 16
                                    

Author Pov

"Aku suka dengan hujan, karena ia bisa membawa dua rasa sekaligus yaitu kebahagiaan dan juga kesedihan secara bersamaan"

Naraya Adara Areana

Didalam sebuah mobil yang ditumpangi oleh Aro dan Ara diliputi dengan keheningan karena keduanya sama-sama masih canggung setelah beberapa saat mobil itu berjalan semakin jauh meninggalkan area kampus Ara. Namun ringisan yang keluar dimulut Ara membuat Aro tidak bisa terus berdiam diri saja, dia harus bergerak untuk mengobati luka itu.

"Pak masih ada kan kotak P3K disini" tanyanya kepada pengawalnya yang duduk didepan.

"Sebentar mas sepertinya masih ada" jawabnya dengan mencari-cari kotak P3K di dashboard.

"Ini mas" ucapnya sambil menyerahkan kotak P3K yang memang selalu dipersiapkan Aro dimobil dinasnya.

Aro memang selalu menyiapkan kotak P3K di mobil pribadinya maupun mobil dinasnya karena dia pasti akan memerlukannya ketika ada hal yang terjadi di jalan dan dia memang sering menggunakannya, seperti sekarang ini sangat berguna untuk mengobati luka wanita ini.

"Maaf, nama kamu siapa tadi Mbak?" tanyanya dengan mulai membuka kotak P3K itu.

Ara yang mendengar pertanyaan itu membuatnya yang tadinya tengah membersihkan darah di siku tangannya itu langsung menghentikan aktifitasnya sejenak kemudian menjawabnya.

"Ara Pak" jawabnya.

"Jangan memanggil saya bapak, karena saya rasa tidak begitu tua, jadi panggil mas atau apa terserah kamu saja" Aro mencoba mencairkan suasana diantara mereka, jujur dirinya masih merasa sedikit canggung berhadapan dengan wanita yang bukan dari keluarganya sendiri seperti ini karena dia memang sangat jarang sekali berkomunikasi dengan lawan jenis.

"Sini mana tangan kamu biar saya obatin daripada semakin parah nanti"

"Ehmm tidak usah pak...eh mas biar nanti dirumah saya obatin sendiri"

"Sini tidak apa" atas paksaaan dari Aro membuat Ara mengalah karena yang memaksanya adalah seorang menteri terlebih orang yang ada disampingnya ini telah menolongnya tadi membuatnya merasa tidak enak jika akan menolaknya.

Aro mengambil tangan kanan Ara yang terluka dan disaat itu dia merasakan begitu halusnya kulit putih bersih Ara.

"Akhh" ringisan Ara saat Aro mulai membersihkan darah segar yang mengalir disana.

"Maaf ya. Kamu tahan dulu rasa sakitnya tidak akan lama" ucapan Aro sambil tersenyum sebelum dia kembali mengobati luka itu.

Dengan telaten Aro membersihkan darah yang ada disana kemudian dia memberikan obat antiseptik dengan perlahan-lahan dan tak jarang sebuah ringisan kecil kesakitan keluar dari mulut Ara. Hal itu membuat Aro lebih pelan lagi bahkan sering kali dia meniup di bagian luka membuat Ara tidak begitu kesakitan.

Dan semua hal yang dilakukan oleh Aro itu menarik perhatian Ara. Ara memperhatikan dari bagaimana Menteri muda ini mengobatinya dengan begitu sabar dan lembut membuatnya merasa terenyuh. Karena selama ini Ara belum pernah mengenal sosok yang bisa sebaik dan selembut itu bersikap kepadanya yang bisa dibilang orang asing. Pantas jika selama ini dia begitu dieluhkan oleh masyarakat dari berbagai usia, termasuk teman-temannya tadi karena memang dia pantas di kagumi. Sikap dan tindakan yang dia lakukan begitu tulus dan tidak ada kebohongan yang dibuat-buat tidak seperti kebanyakan petinggi negara yang akan melakukan sesuatu ketika ada kamera yang akan menyorot mereka. Menteri Sosial ini berbeda, dia tidak hanya tampan dari parasnya saja tetapi juga hatinya.

MY SEXY MINISTER(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang