13.NOFFUR CHANGED

585 24 0
                                    

aku ingin sekali memanjakan diri disini. Bulan bingung,hendak menggubris apa dari benaknya.
Aku meringis,melihat tingkahmu yang seakan-akan menjalar pada ingatanku. Aku sungguh tak sanggup.
Ku pertahankan derai haru ini,kusembunyikan semua hasrat yang akan ku sampaikan.
Semoga kau tetap bertahan,di dalam sisi kelam yang menyelimuti dinginnya malam.

○○○

Pada malam itu,Tari pergi dari rumah untuk berbelanja.Sonya memberikan sebuah notes yang berisi daftar sayur mayur dan beberapa bahan masak lainnya yang harus Tari beli di supermarket.Tempat yang akan Tari tuju berjarak lumayan jauh dari rumahnya.Memang,Sonya sedang sibuk saat ini.Bahkan,bang Ujang tidak bisa mengantarkan Tari,karena kondisi anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit.Sudah 5 hari bang Ujang tidak datang ke rumah.

Hari belum cukup larut untuk Tari mencari angkutan umum.Tetapi,Tari sangat takut,kebanyakan dari angkutan yang ditumpangi selalu sepi.Terbayang jika tiba-tiba ada seseorang yang menyekap nya.

Tepat! Perjalanan sangat amat lancar hingga tiba di depan sebuah supermarket yang menjual beragam jenis kebutuhan rumah tangga.Tari masuk dan memutari tempat tersebut untuk mencari bahan yang Sonya ingin kan.Sesekali mata nya terarah pada snack dan aneka coklat disana.Ingin sekali Tari membeli satu saja coklat,tetapi mengingat bahwa Tari membawa uang yang pas.Harga yang tertera pada bandrol coklat itu sangat mahal.Rugi juga kalau untuk sekedar memakan coklat yang akan cepat habis.

Tari memasukkan satu demi satu barang ke dalam keranjang belanja.Ia membawa nya langsung menuju ke kasir.

"Totalnya Rp.135.000 mbak," Ucap seorang wanita yang bekerja pada bagian kasir.

Tari menyodorkan selembar uang 100 ribu dan 50 ribu kepada wanita tersebut.Ia langsung menerima kembaliannya dan beranjak meninggalkan supermarket.Akan tetapi,langkah nya terhenti saat mendapati jika suasana di luar tiba-tiba hujan lebat.Sangat lebat.Bahkan,pengendara motor yang berlaku-lalang berhenti di teras supermarket untuk berteduh.Tari bingung akan naik apa untuk pulang kerumahnya.Ia lupa membawa ponselnya,ingat ponsel itu masih tergeletak di meja rias Tari saat pulang sekolah.

Tari mencari tempat duduk yang teduh.Tepatnya di cafetaria yang terletak di dalam supermarket tersebut.Ia meneguk segelas teh hangat dengan Pastry coklat yang ia pesan.

Terlihat di depan meja kasir seorang laki-laki bertubuh tegap sedang memesan sesuatu.Sesekali,Tari menatap lekat lelaki tersebut.Terkesibak pada pikirannya bahwa Tari sangat mengenal lelaki itu.Ia mulai berjalan menuju bangku kosong yang ada di depan Tari.Tari menutupi wajahnya agar tak terlihat olehnya.Alhasil semua itu nihil,lelaki itu menatap Tari dan tersenyum manis melihatnya.

"Hai,Tari kan?"

"Hmm," Tari mengangguk pelan.Yang terselip pada bayangannya saat ini adalah kejadian masa lalu bersama lelaki tersebut.Reynold namanya,biasa dipanggil bang Rey.Suatu kisah cinta yang terkesima pada masa lalu,membuat Tari dan Reynold menjalin kasih yang terukir indah.Namun,suatu hal memisahkan mereka begitu saja,hal yang tidak diinginkan oleh siapapun.

○○○

Reynold adalah lelaki yang sangat baik kala itu.Namun,setelah 7 bulan menjalin kasih dengan Tari,entah apa yang ada di pikirannya saat itu.Datang seorang wanita yang menjadi penghalang bagi kelanjutan hubungan mereka.Semakin lama,Tari semakin terusik dengan kehadiran wanita tersebut.Ia memecah belah hubungan Tari dan Reynold dengan membuat suatu hal yang tidak diinginkan seolah-olah itu adalah kesalahan Tari.

"Rey,gue sayang sama lo,gue nggak mungkin ngelakuin semua itu!"

"Bohong,omong kosong! Dasar wanita pelacur,gue nggak butuh pendamping hidup macam lo!"

"Re---"

"Gue mau kita putus! Kita akhiri saja hubungan ini! Lo bilang hubungan kita bakalan langgeng,tapi apa? Lo sendiri yang udah membengkalai semua nya! Gue benci sama lo Tari! Eh bukan Tari,tapi pelacur!" Bisiknya di samping telinga Tari.

Beberapa hari setelah kejadian itu,Tari belum bisa melupakan Reynold.Hingga pada akhirnya,Tari sudah terbiasa dengan hari-hari tanpa lelaki itu lagi.Tari mulai membiasakan diri untuk menyibukan kegiatannya dengan pekerjaan rumah,menulis,membuat puisi bahkan ia sering memaksa sahabatnya untuk pegi berlibur.Walaupun,kantong masih kering.

Setelah Tari putus dengan Reynold.Tari sering melihat Reynold dan Alika pergi bersama.Terlihat mereka sangat dekat dan akrab.Bahkan,beberapa minggu kemudian,Tari mengetahui sebuah kabar mengenai Reynold dan Alika bahwa mereka sudah berpacaran setelah putus dengan Tari.

○○○

Reynold berjalan menghampiri Tari.Ia langsung duduk di bangku kosong yang terletak di hadapan Tari.Sedangakn tari hanya diam saja,ia tidak mau menjalin hubungan dengannya lagi.Tetapi,Reynold sudah keterlaluan.Dia pernah bilang bahwa ia tidak ingin berbicara lagi kepada Tari.Akan tetapi,Reynold melanggar semua perkataannya itu.

"Lo,gimana kabar nya?"

"Baik," sahut Tari dengan cuek.Ia memandang kondisi di luar.Bahkan,Reynold yang sedang duduk di hadapannya ia abaikan begitu saja.

"Gue kangen sama lo,gue cari lo kemana-mana tapi nggak ketemu.Btw,gue nyesel udah mutusin lo.Gue sebenernya nggak tahu kalo Alika lah yang jahat sama lo.Dia nggak mau lihat hubungan kita baik-baik aja.I hate her!"

"Oh,"

"Lo kenapa? Sekarang,lo sekolah dimana Tar?"

"Lo nggak perlu tahu!" Emosi Tari sudah tidak terkontrol lagi saat itu.Ingin sekali ia menggebrok meja dihadapannya.Mengingat,sekarang ia sedang berada di tempat umum,banyak orang disana.Tari akan menjadi pusat perhatian saat itu juga.

"Lo kenapa sih? Nggak biasanya lo kayak gini Tari,"

"Gue bukan Tari!" Ucap Tari sambil menekan nada ucapannya.

"Terus siapa? Lo itu Tari,gue masih inget muka lo."

"Gue? Pelacur!!!"

Reynold terkejut saat Tari mengatakan itu.Reynold mengingatnya kala itu,saat Reynold tersulut emosi,ia mengucapkan bahwa Tari adalah pelacur.

"Permisi,gue mau pulang."

Tari langsung keluar dari cafetaria.Tetapi,ada hal lain yang tidak Tari suka.Reynold mengikuti Tari hingga ke tempat parkir.Tari menunggu angkutan yang lewat.Ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 malam.Sudah pasti tidak akan ada angkutan umum yang lewat.Sebuah mobil berhenti di hadapannya.Tari juga sangat mengenal mobil itu dari segi bentuk,merk,bahkan warna nya.Itu mobil Reynold.

"Ayo,gue anter pulang.Ini udah malem,takut lo kenapa-napa." Reynold menyuruh Tari pulang bersamanya.Tari bingung apa yang akan ia lakukan.Tetapi,jika Tari menunggu angkutan yang lewat itu tidak akan ada,kecuali Tari menginap di dalam supermarket tersebut.

"Tapi--"

"Udah ayo masuk aja,gue masih inget rumah lo,buruan gih!"

Reynold langsung mengendarai mobilnya.Ia menyusuri jalan yang sudah terlihat lumayan lengah.Hingga mereka tiba di tempat yang mereka tuju.Mereka sampai di depan rumah Tari.Terlihat Sonya sedang mengerjakan sesuatu dengan laptopnya di bangku depan teras rumah.

"Makasih,"

"Iya sama-sama,i hope we can meet again soon."

"Noffur changed," ucap Tari,yang berarti aku harap tidak.Ia tidak mau lagi bertemu dengan Reynold.Ia tidak mau sakit hati itu muncul lagi dalam benaknya.

Mobil Reynold langsung melaju meninggalkan pekarangan rumah Tari.Tari lega saat bisa tiba di rumah dengan selamat.Ia berpikir,jika tidak ada Reynold bagaimana ia bisa pulang saat itu.Bagi tari,Menit lalu,Reynold lah pahlawannya.Tetapi,pahlawan yang sebenarnya untuk Tari,tetaplah Dio.

○○○

Wahhh satu minggu udah 3 kali update nih hehe,besok jumat lagi ya.Tunggu saja cerita End of sadness ini.Hehe.

END OF SADNESS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang