7.MERANGKAI KATA

998 37 2
                                    

Tanpa disadari,cowok absurd di sekolah Tari berdiri tepat di depan pintu rumahya.Memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana.Tak lama setelah Tari memutar engsel pintu,cowok itu langsung melambaikan tangannya dengan riang gembira.

Tari menatap bingung saat melihat tingkah Vino yang nggak karuan itu."Vino?"

"Hai Tar! Boleh gue masuk ke dalam sebentar aja,nggak sampai 15 menit kok hehe." Ucap Vino tanpa tahu malu.Tanpa basa-basi,Tari langsung menyuruh Vino untuk masuk ke dalam rumah.

"Ngomong apaan?"

"Lo mau nggak,kalo di ajak jalan sama Dio?"

Deg-deg an sekaligus bingung,keringat dingin menjalar pada kepala Tari."Hah? Ngaco lo?" Desisnya sambil mengumpas malu,"Dio nggak bakal pernah suka sama gue Vin.Lo tahu kan? Dulu gue sempet marahan sama dia?"

Vino tertawa kecil.Mengingat kejadian dulu semasa SMP yang pernah melanda Dio dan Tari.Masalah sepele yang pada akhirnya menjalar sampai seisi sekolah tahu."Tapi kan,dia sekarang baik ke lo.Udah lo juga nggak usah dendam sama Dio.Mau nggak?"

"Lo kesambet apa sih sebenernya.Atau diguna-guna sama Dio?"

"Apasih Tar? Gue waras kali.Gue udah hampir 15 menit nih,cepet dong mau apa nggak?"

"Ya deh!Jam berapa?"

"Nanti Dio sendiri yang ngabarin kapan waktunya.Yaudah gue pamit dulu.Bye Tari cantik semoga sukses nge-date nya!"

Sempat ingin tertawa mendengar ucapan Vino.Manusia aneh.Memang,dari masa polos sampai masa bodoh dia nggak pernah berubah.Selalu berlaku gila.Apa karena belum mendapatkan jodoh,atau uang jajannya kurang padahal dia orang kaya,ataupun apalah yang lain.

"Dasar bego lo Vin!Hahaha."

♡♡

"Gimana Vin?Mau?"

"Nggak." Sahut Vino ceplos.Tanpa menyadari bahwa Dio itu suka emosi.Tetapi,Vino tetap saja suka bercanda.

Suara hentaman stir mobil mengagetkan Vino.Ia yang sedari tadi santai dan tertawa licik,kini sangat takut dilanda badai kehancuran Dio."Mampus!"

"Woi!Santai,gue becanda doang keles.Baperan!"

"Terus?"

"Iya,tadi Tari mau jalan sama lo!"

"Oh,yes!"

♡♡

Seorang Tari sangat bahagia saat seorang laki-laki mengajaknya jalan.Apalagi hanya berdua,menikmati moment yang tak terlupakan itu sangat fantastic.Waktu semakin berjalan.Tari merebahkan tubuhnya di spring bed.Dengan dipenuhi dress bahkan baju dan kaos lain di sebelahnya.

Channel Ghibah

Tari : Mampus lah gue gaes!

Bella : kenapa lo? Mampus kenapa?

Retha : Marahin Mama?

Tari : Nggak! Gue di ajak jalan sama Dio.Tapi gue bingung pake kostum apa?

Retha : Kostum badut aja biar gemesh!

Tari : Gila lo! Mau bikin malu apa bikin sayang kalo gitu?

Bella : Terserah lo sih Tar,yang penting simpel aja,jangan ribet,cowok nggak suka yang ribet.

Retha : Wah!pakarnya nih hahaha

Tari : Oke lah,gue pake kaos sama Cardigan aja ya?

Bella : Nah gud! Good luck ya Tar!

Retha : Good luck ma babeee,semoga jodoh amin! Benci jadi cinta nih?

Tari : Mau marah gue Reth sebenernya sama lo,tapi gue sayang sama lo.

Retha : Bd y.Bd y.

Tari langsung menutup ponselnya,ia letakkan begitu saja di kasur.Sekarang,ia sibuk memilih kostum lagi.Tak lama kemudian,satu pesan dari Dio muncul di bar notifikasi whatsapp.

Tari langsung kaget melihat pesan yang Dio kirim.30 menit lagi Dio akan menjemput Tari.Padahal,belum ada satupun baju yang cocok untuk ia kenakan.Satu ide muncul di otaknya.Tari langsung berlari menuju kamar Mama nya yang terletak di sebelah kamar Tari sendiri.

"Nah!!! Baju Mama!" batinnya.

Suara decitan pintu berbunyi mengagetkan Tari.Terlihat sworang wanita paruh baya berdiri di depan kamar menatap Tari heran.

"Hei,mau nyuri apaan?"

"Ini mah,Tari pinjem bentar ya,plissss."

"Bonus nya?"

"Martabak pake telur 2 deh!"

"Oke princess nya mama!"

Sudah hampir 30 menit.Tetapi,Dio belum datang juga.Terlihat,langit sudah mulai gelap,semua lampu di jalan menyala secara bersamaan.Tari berjalan pelan dengan muka yang lesu menuju pagar,ia berniat untuk menutup pagar tersebut.Alhasil,mobil berwarna silver berhenti di depan halaman rumah Tari.

Seorang laki-laki berpakaian hem hitam dengan lengan setengah di tekuk,dan rambutnya yang sedikit berantakan.Berjalan masuk ke dalam halaman.Semakin dekat dengan Tari.Dio terlihat sangat keren,nggak kalah sama foto-foto nya di Instagram.

"Mama lo ada? Gue mau ijin dulu."

"Ada,sana masuk aja,di ruang tamu kok."

Tak lama setelah itu,Dio kembali keluar bersama Sonya.Terlihat dari belakang Dio,Sonya mengangkat kedua jempol nya dan mengedipkan sebelah mata nya.

Di perjalanan malam itu,tak banyak ucapan dan pertanyaan yang dilontarkan keduanya.Dio tampak tenang menyetir mobil,dan Tari sibuk menggosip kan senior-senior kegatelan itu.

Hingga tiba di tempat yang Dio tuju.Sebuah Cafe yang tak asing di mata Tari.Tepat di sebuah jalan yang sering ia lalui saat berangkat maupun pulang sekolah.Ohana Cafe.Sebuah plot huruf dari besi yang terdapat di atas bangunan megah tersebut.2 pasang kaki,kini berjalan bersama menuju kursi yang sudah Dio pesan.

Duduk berdua,dengan manik mata yang kini berhadapan,membuat Tari tak bisa berkata-kata.Alunan musik di Cafe itu membuat suasana semakin romantis.

"Mau pesen apa?"

"Terserah,samaan aja."

"Oke deh."

"Dio," sahut Tari,dibalas dengan angkatan kepala melihat Tari, "Tumben ngajakin gue jalan?"

"Nggak boleh ya? Kayak nya nggak ada yang ngelarang gue deh."

"Oh,hmm.."

Sikap nya mulai dingin saat itu.Melebur menjadi satu bersama dinginnya udara malam di kota Atlas.

"Gue akan pergi,"

Deg!!!!!

Tari terkejut dan bingung dengan ucapan Dio barusan.Pergi kemana? Maksudnya apa dia pergi?.

"Maksud lo?"

"Iya,untuk sekolah gue."

"Jadi,maksud lo ini pertemuan terakhir kita? Heran ya gue,kenapa sih lo baik ketika ada tujuan yang nggak gue ingin?"

"Gue terpaksa Tar,maka dari ini gue mau bilang.Kalo gue suka lagi sama lo,gue mau kita ulangin dari awal lagi hubungan kita,kisah kita Tar."

"Lo pikir ini mudah? Lo jadian sama gue,terus lo tinggalin gue ke luar negeri gitu aja?"

"Tar,please."

"Gue nggak bisa jawab malam ini,sorry."

"Oke,gue tunggu kapanpun sampai lo jawab pertanyaan gue."

"Hmm,"

Keheningan di dalam mobil pada saat itu membuat Tari semakin terpaku.Mendengar bahwa Dio akan pergi jauh.Tidak ada pahlawan lagi untuk Tari.Sudah cukup,hari-hari nya akan sepi tanpa Dio.

Salam Hangat,

DesikaPutri
Revisi,30 Januari 2019

END OF SADNESS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang