Dalam mimpi yang sepi,
Terkuburkan benalu yang menyimpang,
Tanpa arah,
Ku temukan kau dan kusimpan dengan nyata.-Dio Alfarizi-
Perkumpulan anggota OSCAR sudah dimulai sejak 1 jam yang lalu.Manik mata Dio memerah,ketika ia mendengar bahwa Reynold akan menjadikan Tari sebagai bahan taruhannya.
Tangan nya mengepal,mencengkeram celah seragamnya kuat-kuat.Rahangnya mengeras memperlihatkan otot-otot pada bagian rahang nya.Reynold berjalan menuju Dio.Ia tak butuh alasan lagi.Reynold hanya ingin Tari kembali kepadanya.
"Bangun lo!" Kecam Reynold yang sudah berada di depan Dio.
Dio menuruti ucapan Reynold,ia bangkit dan sangat jantan menatap mata Reynold. "Kenapa? Puas lo sekarang? Udah buat Tari sedih sekarang!" Ujarnya.
Reynold langsung menengadah,"Gue mau Tari! Gue nggak akan buat acara taruhan seperti ini kalo lo ngasih Tari ke gue!"
"Nggak akan!" Tegas Dio semakin jengkel dengan ucapan Reynold.Setan itu tidak ada henti-henti nya ingin menyakiti Tari.
Tangan Reynold mulai melambung ke atas.Ke pipi Dio,kemudian perut.Tonjokan yang seakan-akan membuat Dio beralih untuk membalasnya.Suara deguman itu,membuat anak-anak yang lain berlarian datang untuk mencegah mereka berdua.
"Kenapa berhenti? Pukul lagi! Mendingan lo pukul gue sampai gue sekarat daripada lo milikin Tari lagi!"
Bugh!
Hantaman yang cukup keras lagi.Membuat darah di pelipis dahi Dio mengalir sampai menetes ke seragam nya.Vino yang datang membawa Aji,Ganang,dan Arnold,langsung menghadang mereka berdua untuk melanjutkan kegiatannya.
"Udah Dio! Kalo lo terus-terusan gini,lo yang rugi!"
"Rugi? Rugi apa maksud lo Vin? Hah!"
"Lo jadi tambah sakit! Dengerin ucapan gue,Yo!" Tegas Vino sambil menyuruh ketiga temannya untuk menahan hasrat Dio untuk membalas hentaman dari Reynold.Suasana di situ mulai hening seketika.Darah yang terus mengalir,membuat Dio tak berdaya lagi.Ia mulai lemas,bahkan melangkah untuk berdiri saja ia tak bisa.
"Vin,mending gue yang sakit Vin daripada Tari yang sakit! Gue sayang sama Tari,dan nggak akan ngebiarin Reynold ngambil Tari gitu aja!" Ketus Dio.Nafasnya terengah-engah,jantungnya berdegup kencang.Sudah ia pungkiri,bahwa Dio sudah tidak kuat menahan rasa sakit di bagian perutnya.Vino langsung membawa nya ke rumah sakit dan menghubungi Tari untuk bicara tentang keadaan Dio sekarang.
🎡
Tari yang tak segan-segan membolos dari pelajaran pak Dibyo,langsung bergegas mencari taksi untuk pergi ke rumah sakit.Air mata yang terus bercucuran,semakin membuat ia terlihat sangat lemah.
Sesampai di rumah sakit yang sudah Vino beri tahu,ia langsung mencari tangga darurat agar cepat sampai di ruangan Dio.Dari sisi pojok,terlihat berderet anak laki-laki yang juga menggunakan seragam SMA sedang panik dan berkumpul di depan ruangan.Pasti itu anak-anak OSCAR! Batinnya.
Benar,mereka adalah anggota OSCAR.Yang menyempatkan waktunya untuk menunggu dan menemani Dio di rumah sakit daripada menerima materi pelajaran yang membuat kepala pusing di sekolah.
"Vino!" Sapa Tari dari kejauhan.Membuat semua orang yang ada di situ menoleh ke arahnya.Tari yang berlari,langsung memaksa Vino untuk menceritakan apa yang sudah terjadi.
Vino terperangah,ia langsung menenangkan Tari dahulu dan membawa nya di rooftop rumah sakit tersebut.
"Ceritain apa yang terjadi Vin?" Vino bahkan tidak tega dengan kondisi Tari.Wajahnya semakin memerah karena terlalu lama ia menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF SADNESS [ON GOING]
Teen Fiction-HARAP FOLLOW DULU SEBELUM BACA- (Dilarang copast🚫) Mengira bahwa Dio adalah Monster abadi di sekolah,membuat banyak orang menjauh darinya.Namun,sebuah tarikan bermunculan saat pria tersebut tiba-tiba bersikap lembut.Dengan paras yang memukau kaum...