Uri Tears 2

9.1K 451 11
                                    

"Kookie?!"

"Kookie mana pih? Kookie mana?" tanya Taehyung panik, tidak melihat adiknya bersama Namjoon

"Tae, tadi tuh papih lagi ke toilet, keluar2 udah badai kya gini, papih juga mau cari Kookie, papih berharap kamu udah sama dia Tae, bagaimana ini astaga" jawab Namjoon tak kalah panik namun sedikit lega karna anaknya satu sudah aman

"pih, biar Tae cari Kookie aja, papih tunggu sini ya, papih masuk aja Ta-"

"Nggak! kamu masuk sekarang! papih cari Kookie"

"Tap-"

"Permisi! anak ini kedinginan hebat, saya perlu bawa kedalam!" ucap seseorang yg menggendong anak laki-laki, menabrak Namjoon dan Taehyung untuk menerobos masuk ke restoran, dan itu..

"Kookie!" ucap Namjoon dan Taehyung yg menyadari Jungkook digendongan pria itu tidak sadarkan diri, mereka mengikuti pria itu masuk restoran dengan bergegas

"pak! pak! sini biar saya saja, saya ayahnya, saya mencari anak saya tadi pak, terima kasih banyak bapak sudah menemukannya" kata Namjoon yg lgsg mengambil alih gendong Kookie untuk ditidurkan di sofa restoran.

"baik pak, saya menemukan dia terduduk di lapangan tadi, saya mendekat dan dia hanya menangis menyebut 'papih' sebelum saya bertanya, dia lgsg tidak sadarkan diri"

"Sekali lagi terimakasih banyak pak, sudah menyelamatkan adik saya"

"sebaiknya, cepat diberi penanganan, saya akan meminta dibuatkan teh hangat"

"ah iya, Tae Kookie bawa baju ganti kan? apakah basah juga?"

"ah iya pih, ini, ngga basah, biar aku bantu gantikan" Namjoon dan Taehyung pun mengganti pakaian Kookie, pengunjung lain yg sedang berteduh melihat itu ikut bersedih dan berusaha membantu dengan menyiapkan teh hangat, ada yg meminjamkan syal, jaket, apapun yg bisa menghangatkan tubuh Kookie yg sedingin es

"Tuan, ini pakaikan syal ku untuk anakmu, semoga membantu menghangatkan tubuhnya"

"iya, pakaikan juga jaketku, baju ku tidak basah dan disini cukup hangat"

"eoh iya terima kasih semua bantuannya Tuan, Nona ini semua sangat berguna, terima kasih"

setelah tubuh Kookie kering, Namjoon dan Tae setia memeluk Kookie, kini tubuh menggigilnya demam tinggi, Namjoon sangatsangat khawatir, dia menyalahkan dirinya yg meninggalkan anaknya itu

"Kookie sayang, bangun sayang ini papih, maafin papih ya..hiks.. maafin papih" pecah sudah tangis Namjoon, Tae yg melihat itu pun ikut bersedih teramat dalam, dia juga lebih memilih jajanan daripada menemani adiknya, pikirnya, walaupun sebenarnya ini semua hanya musibah semata.
.
.

Ketika badai sudah reda, Namjoon lgsg menggendong Kookie, dia dan Tae bergegas menuju mobil untuk membawanya kerumah sakit.

sementara itu jauh disana Jisoo tidak berhenti berdiri memandangi hujan bingung, kenapa dia sangat khawatir, apa yg terjadi

"Noona, daritadi disini aja, ayo masuk nanti masuk angin, ada apa sih? risau sekali" ujar Seokjin yg mengkhawatirkan noonanya

"Jinnie, noona kok perasaannya tidak enak sekali ya, apa sesuatu terjadi? Namjoon? Tae? Kookie? ya tuhan, ada apa ini"

"Noona jangan seperti itu, mereka baikbaik saja, ayo masuk"

drrrtrrdrrtt

"Halo pih? apa?! iya aku kesana sekarang!"

"Jin, antar noona sekarang!"
.
.
.
.
"Tae!"

"Mamih, om Jin!, Kookie didalam mih, ada papih, Tae habis dari toilet"

Uri Kookie~ || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang