Uri Confession

5.4K 379 23
                                    

Persiapan ujian kelulusan Jungkook semakin mendekat. Jungkook, Mingyu juga Yugyeom terkejut setelah mendapat kabar bahwa Daniel pindah sekolah keluar kota diwaktu-waktu yang sudah dekat ujian kelulusan ini. Pertama kali mereka mengetahuinya sudah dipastikan Jungkook sedih dan menyalahkan dirinya habis-habisan. Tidak pernah menyanhka Daniel akan mengambil keputusan seperti ini, hanya karena masalahnya Daniel sampai mengorbankan pendidikannya. Mungkin bagi Daniel memang gampang mendapatkan sekolah baru hanya walau tinggal beberapa bulan lagi. Ayahnya memiliki kuasa dan ya sekolah juga bukan prioritasnya. Tapi tetap saja bagi Jungkook itu masalah yg cukup besar. Jungkook sampai menyalahkan dirinya jika masa depan Daniel hancur. Tapi setelah ditenangkan dan mendapat pengertian dari sahabat dan keluarganya, Jungkook sudah lebih tenang sekarang.

Pemuda yang sebulan ini telah belajar dengan giat kini tengah bersiap-siap didepan cermin dengan wajah kusutnya. Terlalu fokus belajar membuat dia bahkan melupakan kondisinya sendiri. Disinilah dia sekarang, suntuk, kusut karena harus dipaksa melakukan hal yg paling dia benci.

"Dek... udah belom? Cepetan nanti kesiangan" teriakan dari balik pintu anak itu

"Iya sebentaaar" jawab Jungkook sedikit teriak

Jungkook yg 'sudah siap' turun menuju meja makan keluarganya. Semua anggota keluarga sudah lengkap disana menunggu dirinya.

Baru duduk dengan wajah kusut, sang anak lgsg membuka suara merajuk protes.

"Mihh...kenapa harus check up sih? Aku gapapa ish"

"Gapapa gimana semalem kamu sesek hebat gitu. Kan udah mamih bilang jangan terlalu diforsir badannya, kamunya bandel jadi harus nurut"

"Iyaa bener kata mamih. Nanti kalo malah kamu parah pas ujian gimana? Sia-sia loh nanti usahanya. Mau?" Kali ini Namjoon angkat bicara. Sementara sang anak hanya menunduk memainkan ujung bajunya

"Tau, hyung dulu malah santai aja ujian SMP"

"Kamu mah emang males!" Ucap Jisoo yg lalu mencubit lengan Tae.

"Tapi..."

"Ga ada tapi-tapian! Habisin makanannya mamih udah buat janji sama dokter Hoseok" skakmat, anak itu semakin menunduk dan kehilangan nafsu makannya.

.
.
.
.

Sesampainya dirumah sakit, muka masam selalu diperlihatkan anak itu. Sejak terakhir dia dari rumah sakit ini sudah terbilabg cukup lama dia tidak kembali dan terbebas dari aroma obat-obatan namun kini kembali walaupun hanya untuk check up.

Kini Jisoo, Namjoon dan Jungkook tengah menunggu giliran mereka untuk masuk ruangan.

"Pih...gamau lama-lama" ucap Jungkook, Namjoon menoleh dan langsung membawanya kedekapannya

"Selanjutnya, Kim Jungkook.."

.
.
.
.
.
.
.
.

Ting nong

Ceklek

"Permisi" ucap Taehyung dengan ramah dan tersenyum lebar

"Cari siapa?" Jawab sosok yg dihadapan Taehyung, laki-laki yang berkulit pucat dan wajah sinisnya

"U-um..c-cari Rose kak eh om eh a-apa ya panggilnya hehe"

"Siapa lo cari adek gue?"

"S-s..saya temen-"

"Tae! Udah dateng?" Ucap Rose dari dalam rumah

"Mau kemana lo?"

"Apaansi bang minggir deh gue mau cabut"

"Cabat cabut, mau kemana? Eh lo mau bawa adek gue kemana?" Tanya Yoongi, ya Rose memiliki kakak laki-laki bernama Yoongi.

"Ke.."

Uri Kookie~ || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang