Uri Guardian 2

6.8K 444 33
                                    

Siang ini, di taman kampus Taehyung duduk sendiri masih teringat semua perkataan Jungkook semalam. Mungkin memang Jungkook hanya emosi tapi kenapa, kenapa sesakit ini. Apa benar Jungkook baik-baik saja jika Taehyung tidak ada? Hanya itu yang selalu memutar dikepala Taehyung.

"woy!" teriak Rose yang mengageti Taehyung dari belakang

"gue boleh ikut duduk kan?" Tanya Rose yang dijawab dengan anggukkan kecil Taehyung

"kenapa Tae? Ada masalah?"

"gapapa.."

"elah, kayak cewe lo jawabnya gapapa gapapa.. cerita dong~ lo ga percaya sama gue? Gue kangen Taehyung yang receh hehe" hibur Rose yang cukup membuat Taehyung kaget campur hatinya seakan meninggi, Rose, bidadari idamannya se-care itu?

"ck.. gombal lo ye... gapapa ko Cuma... masalah Jungkook ckck haha lucu ya? Hari gini gue galauin adek gue sendiri"

"ga lucu ko, gue suka cowo yang care sama keluarganya.. jarang" ucap Rose lalu tersenyum ke arah Taehyung

"hehe thanks ya" balas Taehyung dengan senyuman hangatnya

"apapun masalah lo, jangan bikin itu ngendaliin diri lo Tae.. jangan berlarut, lakuin apa yang terbaik menurut lo, banyak hal yang harus lo kejar kan? Jadi, cepet selesain atau cepet move on dari masalah-masalah itu, arracciiii?!"

"Um! Kalo gitu gue akan kasih Jungkook space, mungkin ini yg dia mau.. mungkin... gue emang terlalu overprotective.."

"... gue akan jauhin Jungkook"

Plakkkk

"Heh! Ga dijauhin juga! Awasin dari jauh yg bener, dasar alien"

"hahhaahaha oiya, sore nanti gue udah mulai photoshoot nih, mau ikut?"

"ciyeeee~ temen gue model. Gak deh nanti lo grogi ad ague hahaha dah yok ke kelas!"

Kehadiran Rose berhasil mengembalikan mood dan semangat Taehyung. Hampir saja dia mengabaikan photoshoot perdananya hari ini karena masih memikirkan Jungkook. Masalah memang masalah, tetapi bukan berarti harus melenyapkan mimpi bukan? Bagi Taehyung apapun tidak ada yang sama nilainya dengan adik kecilnya itu.

.

.

.

Jungkook sudah pulang sekolah, dijemput supir kantor Namjoon karena Taehyung lebih dulu mengabari kalau dia harus ke kantor Jin Hit, walaupun sebenarnya itu juga dijadikan alasan agar tidak menjemput Jungkook karena Tae belum siap bertemu dengan adiknya itu, takut dia ditolak mentah-mentah. Lain dipihak satunya, Jungkook merasa Taehyung benar-benar tidak lagi memperdulikannya, bahkan sempat terpikirkan kalau Taehyung sudah sampai membencinya, sungguh menyesal Jungkook akan perkataannya semalam. Dia sangat membutuhkan Taehyung, sungguh, bahkan saat ini, dia ingin sekali memeluk Taehyung dengan erat dan mengucapkan 'maaf hyung' tapi entah kapan Taehyung pulang, Jungkook hanya menunggunya dengan setia, dengan air mata yg terus mengalir, mengunci diri dikamar dan menolak makan malam.

"gimana nih pih, kamarnya masih dikunci dia belum makan malam" ucap Jisoo yang mesih setia memandangi pintu kamar Jungkook

"huft, papih juga gabisa maksain dia mih.."

"Taehyung! Cuma Tae yg bisa pih, mamih mau telfon dia dulu"

.

.

.

".... Bener-bener gabisa pulang sekarang sayang? Mamih takut Kookie sakit"

"iyaiya gapapa kamu focus aja jangan terlalu cape ya Tae, kalo sudah terlalu larut biar mamih suruh papih jemput.. Kookie biar mamih bujuk lagi kamu hati-hati ya"

Uri Kookie~ || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang