Jisoo POV

6K 397 13
                                    

Aku sekarang ada dikamar Jungkook, anak bungsuku yg saat ini sedang ku khawatirkan. Sangat.

Meskipun sejak dia lahir, aku sudah mengkhawatirkan setiap langkahnya entah kenapa saat ini... aku sangat ingin melindunginya, seperti sudah terlalu banyak rasa sakit yg ia rasakan.

aku melihatnya tidur dengan damai, pipi gembulnya yang seperti akan tumpah menarik perhatianku, ku usap lembut dan ku kecup berulang.

Surai hitamnya, keningnya, hidungnya, semuanya tidak pernah berubah sejak ia lahir, menurutku, dia tetap bayi mungilku.

Jungkookie, kalau mamih boleh egois, aku akan meminta tuhan agar kau jangan bertumbuh besar dan tetap menjadi bayi mungilku agar tetap manja dan tak malu ku cium, Tapi rasanya Tuhan sedkit mendengar doa ku, kau tumbuh, tapi tetap seperti bayi hahahaha mian.. ku tau kau tak suka jika org menganggapmu bayi, tapi mamih tak peduli, kau bayiku Kookie.

Maaf mamih kasar padamu, ku tau kau sedih akan hal itu. Mamih sadar sekarang, itu tidak akan menjagamu tetapi menyakitimu.

Maaf sayang...
akan kupastikan esok tidak ada yg menyakitimu lagi, bahkan mamih...

mamih ga akan bales apa yg dia lakukan sama Kookie, tapi mamih akan buat dia sadar dan menyesal..

Telah menyakiti anak lembut sepertimu...

Mamih menyayangimu Jungkookie, tetaplah seperti ini...
.
.
Itulah suara hatiku saat ini, sembari setia mengelus dan menciumi wajah imut Jungkook yg kini sedang tertidur. Tak sadar air mataku menetes hingga mengenai pucuk keningnya..

...

"..mamihh.."

"mamih kenapa nangis?"

"hiks..mamih Kookie minta maaf udah nyakitin mamih...hiks...hukum Kookie apa aja asal mamih jangan nangis..hiks...mamihh...mamihh jangan..mamihh~"

Ucap Jungkookieku dalam keadaan yg masih menutup matanya, apa dia bermimpi sesuai dengan yg terjadi sekarang? Ya, mamih menangis sayang, tapi bukan karna kau nakal...

anakku gelisah dalam tidurnya, ku tenangkan dia..

"sshh.. mamih disini sayang... tidurlah dengan nyaman... jangan takut, ada mamih..hiks..a-da mamih..hiks..disini...shhh Jungkookieku...t-tidurlah...ssshhh" ucapku yg tak kuasa melihatnya seperti itu, pertahananku runtuh.

Aku memeluknya dengan erat, mendekapnya agar tidurnya nyenyak, menghapus air matanya, air mataku, dan menjajikan esok adalah hari yg bahagia untuknya...

Selamat Tidur Jungkookie

Uri Kookie~ || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang