Jungkook sudah jauh lebih baik sekarang, dalam hal fisik maupun mental. Tetapi masih satu yang mengganjal pikirannya, Daniel.
Dia tau apa yang dirasakan Daniel saat ini kepadanya, perihal sikapnya dan alasannya. Tapi, hanya satu yang Jungkook inginkan, tidak ada permusuhan. Jungkook ingin memastikan dia sudah meredam segala sakit hati dan dendam antara orang lain padanya dan sebaliknya. Walaupun akhirnya Daniel tetap akan menjauhinya, Jungkook tetap perlu bicara, menyelesaikannya dan berdamai. Setidaknya dari pihaknya."Kalian ke kantin duluan deh, aku masih mau lanjutin tugas yang tadi, tanggung" ucap Jungkook pada Mingyu dan Yugyeom
"Haish, yaudah tapi jangan sampe ga makan siang lo. Gue aduin Tae hyung baru tau rasa!" Ucap Mingyu
"BAWELNYA!!!"
Mingyu dan Yugyeom pun keluar kelas menuju kantin. Saat ini memang kelas cukup sepi karena hampir semua beraktifitas diluar kelas saat istirahat.
Jungkook fokus pada bukunya, hingga tanpa disadari ada yang menghampiri.
"Uh? Daniel?"
"Ada waktu pulang sekolah?" Ucap Daniel to the point
"Hmm...a-ada apa?"
"Kalo lo masih mau ketemu gue, gue tunggu di taman deket sekolah pas pulang nanti. Kalo lo gamau juga gapapa ko" lalu Daniel beranjak dan meninggalkan Jungkook
Jungkook masih terdiam dan bingung. Ada rasa bahagia, tanpa berusaha bertemu Daniel, sudah dirinya dahulu ditemui. Ada rasa khawatir dan takut, apa benar Daniel seperti yang dipikirkannya? Dan bingung, bagaiamana caranya pulang telat lagi kali ini?
.
.
.
.
.
.
.Selesai mengirim pesan singkat untuk mengabari hyung yang super protective sekarang, Jungkook kembali berdiskusi pada Mingyu dan Yugyeom membantunya satu suara pada Taehyung.
"Kook, gue sama Yugyeom tunggu disini ya nanti. Lo kalo dia macem2 teriak aja"
"Elah! Kaya aku anak perawan aja diapa-apain teriak"
"Eh cowo gagah juga kalo dikeroyok teriak!"
"Ckk udah tunggu aja aku dari jauh. Aku ga akan diapa-apain. Dan yg paling ditakutin itu Tae hyung, bukan Daniel. Pokoknya kalo hyung tlp jgn sampe salah skenario!"
"Iya bawel" ucap Yugyeom
Drrrtt drrtt
"Mau kemana? Sama siapa? Berangkatnya gimana?" Semua pertamyaan ia tumpuk tanpa koma
"Sama Mingyu dan Yugyeom. Mau ke rumah Mingyu, dijemput supir Mingyu hyungg. Boleh kan?"
"Mingyu dan Yugy aja main kerumah"
"Gabisaa. Tugasnya dirumah Mingyu"
"Minta supirnya ambil terus antarkan"
"Hyung kenapasih..." ucap Jungkook dengan nada malasnya tanda ngambek
"Iyaiya..pulang nanti kabarin, hyung jemput. Gaada penolakan, bantahan, rengekan dan segala macamnya"
"Siapp boss!"
.
.
.
.
.Daniel sudah berada ditempat janjian mereka. Jungkook menghampiri dengan ragu-ragu, takut. Ya sedikit, lebih kepada canggung bagaimana harus memulainya.
"Daniel, sebenernya aku juga mau ngomong-"
"Kook.." Daniel memotong
"Gue mau bilang makasih sekaligus minta maaf.."
"Makasih karena lo udah nyadarin gue, gue harus bisa ngelewatin kenyataan. Dan maaf kalo gue pernah bahkan selalu bikin lo sakit, memperburuk kondisi lo dan bawa pengaruh buruk buat lo-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Kookie~ || END
FanfictionHanya cerita dari keseharian Jungkook, adik dari Kim Taehyung, anak bungsu dari pasangan Kim Namjoon dan Kim Jisoo yang sangat manja walaupun bongsor. Terutama dengan ayah tercinta yang juga idolanya~ #1 brothership