Mimi dan tasya tengah sibuk dengan persiapannya untuk acara nanti malam. Dan sekarang mereka sedang berada di mall. Membeli gaun dan perlengkapan lainnya.
"Sya masa iya sependek ini. Kurang bahan kali ya ni baju" ketus mimi
"Ya ampun mii namanya juga gaun. Ya ini tu standar"
"Bagaimana bisa ada baju sejelek ini"
Tasya hanya menepuk jidatnya pelan. Tasya tau bagaimana mimi yang tomboy.
"Nahh ini nii.. Perfect!" menunjukan baju pada mimi
"Ah serah kamu deh sya, aku udah cape dari tadi keliling cuma buat beli 1 baju. Lucu" ucap mimi sambil duduk dilantai dengan kaki terlentang
Dengan kelakuan mimi barusan menjadi pusat perhatian di toko baju itu. Pasalnya mimi duduk dilantai dengan muka yang lelah dan kaki yang terlentang.
"Ya ampun mii, ayoo banguun. Malu tau diliatin, ayo cepet bangun" tangan tasya menarik lengan mimi
"Lebih baik malu dari pada mati berdiri karna kelelahan" ucap mimi masa bodo dengan orang2 disekitarnya
"Ayoo cepett" tasya menarik paksa tangan mimi membuat mimi harus bangun dan berjalan mengikuti tasya
"Sekarang tinggal heel nya. Ayoo" tasya bersemangat mempersiapkan perlengkapan untuk mimi
Mimi diam saja dan mengikuti tasya kemanapun tasya pergi. Mimi terlalu lelah untuk membantah. Lagian ini juga untuk mimi.
"Maaf nyonya, sepatu itu kualitasnya sangat bagus. Harganya juga sangat tinggi" ucap seorang pelayan toko kepada mimi yang ingin mengambil hils di dalam kaca
"Hey orang tua! kau fikir aku tak mampu membelinya hah? Jangan kan sepatu ini. Mall ini bisa aku beli! Kau tidak tau siapa aku? Hah?! Dasar tua bangka!" mimi marah karna merasa diremehkan
"Mii, udah mii. Mending kita cari toko lain ayoo"
"Bentar sya. orang tua ini harus tau siapa aku. Memangnya kau siapa berani menghinaku, hah?"
"Maaf nyonya maksud saya.." terpotong
"Maaf? Gajih mu seumur hidup aja tidak akan bisa membeli maafku!"
"Udah mii udahh. Malu diliatin. Ayoo.." tasya mencoba menarik tangan mimi. Memaksa mimi untuk keluar dari toko itu karna semua orang disekitarnya memperhatikan mimi. Lagi2 mimi menjadi pusat perhatian semua orang. Mungkin mimi dilahirkan untuk diperhatikan
Mereka masih menyusuri mall
"Yang benar saja. Bagaimana bisa seorang pelayan toko menghinaku. Dasar tua bangka" gerutu mimi. Ia masih belum bisa memaafkan perlakuan pelayan toko itu padanya.
Tasya hanya diam sambil geleng2 kepala mendengarkan kemarahan mimi. Mulut mimi yang terus2an nyerocos membuat tasya menepuk dahinya pelan.
"Sya?" panggil seseorang membuat tasya berbalik melihatnya
Tasya melongo. Bengong.
"Waw.."
"Aduhh, ini ga ketebelan yaa make up nya" memegang pipi
"ehh ehh udah miii, segini tu pass. Ga terlalu tebal dan tipis. Perfect pokonya"
"Masa ah?"
"Kalo di iyain pasti gaakan percaya jadi percuma" Ketus tasya
"Ah gemashh" mencolek dagu tasya. Dan mereka tertawa bersama
.
"Udah jam 7 sya, rendy belum juga keliatan batang idungnya" ucap mimi resah
"Aduh mi baru juga jam 7 pas. Mungkin rendy lagi dijalan. Mungkin juga dijalan macet" tasya menenangkan mimi
"Gimana kalo kata sindy benar. Gimana kalo rendy cuma mengiyakan aja" mimi mulai gundah
"Omongan si penyihir itu gausah didengar mii"
Jam menunjukkan pukul 19.30 dan rendy masih juga belum datang.
"Udahlah sya, percuma. Rendy gaakan datang. Aku mau ganti baju aja" mimi berjalan menuju kamarnya
Tokk.. Tokk.. Tokk
"Nahh tuh mii. Pasti rendy"
Mimi menghentikan langkahnya menuju kamar dan berbalik berjalan ke arah pintu rumah.
"Sudah lama menunggu?" ucap seseorang dari luar pintu
Mimi hanya terpaku tanpa menjawab pertanyaan seseorang itu.
"Mii, rendy mii rendy. Ya ampun ganteng banget" ucap tasya gereget pada mimi
"Emm iya"
"Kalo gitu ayo pergi" ucapnya biasa saja
"Iya ayoo. Sya aku pergi dulu yaa. Jaga rumah yaa"
"Iyaa ah bawel. Udah sana selamat bersenang2" tasya kegirangan
.
"Aku fikir kamu gaakan datang" ucap mimi
"Hm" rendy hanya bergumam
Hening.
"Makasih"
"Buat?"
"Sudah mau menemaniku ke acara itu"
"Hm"
"Kalo kamu butuh bantuan bilang saja. Aku siap membantu sebagai ucapan terima kasih aku" ucap mimi bersemangat sambil memegang tangan rendy
Rendy hanya diam. Tidakada reaksi apapun darinya.
'Bagaimana bisa ada cowok sedingin dia. Dia fikir dia ganteng? Dasar cowok so' gerutu mimi dalam hati
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wife
RomanceMenjadi seorang istri dari pria yang kadar ketampanannya itu melebihi dewa. Bagaimana rasanya? . .