Part 12

4.4K 233 3
                                    

Hari yang ditunggu2 akhirnya tiba. Rendy begitu cemas. Tidak karuan. Tangannya dingin, otaknya tidak bisa berfikir. Segitu gugupnya rendy dihari pernikahannya. Beberapa jam lagi ia akan menjadi seorang suami, seorang kepala keluarga dan sebentar lagi ia akan mengucapkan ijab kobul didepan keluarga dan orang banyak.
Berbanding terbalik dengan mimi, mimi justru sangat santai. Mimi sama sekali tidak banyak fikiran. Mimi sibuk makan buah apel, padahal ia sedang di make up. Perias nya sangat kewalahan mendandani mimi. Mimi tidak mau diam, ada aja tingkah laku yang menyebalkan darinya.

"Maaf nyonya, apa nyonya tidak gugup?" tanya perias itu

"Apa yang harus digugupkan? Memangnya aku akan melakukan apa?" santai mimi

"Nyonya kan mau menikah" heran perias

"Cuma menikah, bukan perang" lagi2 menjawab dengan santai

Perias hanya diam mendengar jawaban mimi. Baru kali ini ada klien dia yang seperti mimi. Sungguh luar biasa

.

"Ka.." suara itu membuyarkan hafalan rendy yang sedang menghafal ijab kobul nanti

"Hm?" rendy bergumam

"Are you oke?" tanya Refan

"Entahlah, aku begitu gugup"

"Memang seperti itu biasanya. Wajar. Tenanglah, semua akan berjalan dengan lancar"

"He'em" gumam rendy mengiyakan ucapan refan

"Fikirkan yang manis2. Kau akan punya istri yang seksi, montok. Sebentar lagi akan ada orang yang menemani kau tidur" ujar refan dengan otak mesumnya

"Aaiissshhh kau ini minta dijitak!" rendy menjitak kepala refan

"Aku serius kak, hahahaa" refan tertawa. Rendy juga sedikit tenang dengan ocehan refan

"Tokk.. Tokk. Tokk"

"Masuk" jawab rendy

"Sayang, apa kau sudah siap?" tanya ibunda rendy

"Sudah mih" jawab rendy mantap

"Ya sudah ayo sayang"

Rendy dan keluarga sudah siap di hadapan penghulu. Tinggal menunggu mimi yang sedang berjalan menuju tempat ijab kobul.
Semua mata tertuju pada sosok pengantin yang luar biasa cantik. Hidungnya yang mancung, matanya yang berbinar, kulit wajahnya yang bersinar, senyumnya yang manis. Membuat semua tamu termasuk pengantin pria tak lepas memandanginya.

"Luar biasa"
"Cantik sekali"
"Ya tuhan, bidadari"
"Indah"
Seperti itulah celetukan para tamu. Begitupun rendy, ia berkata dalam hatinya 'sangat cantik' matanya terus memandangi mimi tanpa mengedip.
Hingga akhirnya mimi sampai di depan pak penghulu dan berada disamping rendy. Mimi duduk ditempat yang sudah disediakan.

Singkat cerita, acarapun berjalan dengan lancar. Banyak tamu berdatangan.

Mimi sudah sangat resah dengan baju pengantinnya.

"Hey tuan, kapan acaranya selesai? Aku sudah tidak ingin menggunakan baju ini" rengek mimi

"Sebentar lagi sayang, sabar yaa" bisik rendy pelan namun terdengar oleh mimi. Mimi hanya mendengus kesal mendengar jawaban rendy

"Ya tuhan, aku ingin segera melepas baju ini" bisik mimi yang terdengar oleh rendy. Rendy yang mendengarnya pun hanya tertawa kecil

'Ada saja kelakuannya yang membuatku tertawa. Sungguh kau luar biasa sayang' ~ Rendy

.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang