"Ahh tunggu, menjauhlah dariku. Aku tidak ingin jadi bahan perhatian orang" mimi menghentikan langkahnya saat akan masuk ke kelasnya
"Apa kau terganggu? Apa aku harus mematahkan leher mereka?" rendy santai
"Ahh sudahlah. Atau ada yang aneh dariku? Coba kau lihat" mimi mensejajarkan posisinya dengan rendy
"Coba aku lihat, berputarlah (mimi berputar) tidak, tidak ada yang aneh. Lehermu juga tertutup baju" ucap rendy
"Leherku? Memangnya leherku kenapa?" mimi memegang lehernya
"Ah tidak sayang, mungkin kau terlalu cantik. Udah ah nanti kita telat. Ayo masuk" rendy kembali menggandeng mimi
"Ah benar kah aku cantik? Aku tidak merasa seperti itu. Entahlah. Iya mungkin aku terlalu cantik" ucap mimi sambil berjalan membuat rendy terkekeh pelan
"Kau akan makan siang disini (dikampus)?" tanya mimi
"Entahlah, sepertinya aku akan makan di kantor saja" jawab rendy
"Baiklah" mimi
Mimi dan rendy pun masuk ke kelasnya masing2. Mulai belajar hingga jam mata pelajaran berakhir.
"Kau akan makan disini mii?" tanya tasya
"He'em" santai mimi sambil berjalan
"Yasudah aku pulang duluan yaa. Aku ada urusan hari ini. Tidak apakan?" tasya
"Memangnya kenapa? Aku bukan perang sendiri ko. Jadi kau tenang saja" mimi tertawa kecil membuat tasya lega meninggalkannya makan sendiri dikampus
Mimi berjalan kearah kantin kampus sendirian. Dan langsung mengambil piring dan mengantri mengambil makanan. Sebelum menikah mimi selalu makan di kantin. Setelah menikah mimi jarang sekali makan dikantin. Entahlah, mimi banyak berubah. Namun sikap santai dan masa bodonya tidak pernah berubah.
Setelah berhasil mendapatkan makannya, mimi mencari meja nya yang selalu ia gunakan untuk makan sendirian atau bersama tasya. Ketika melihat mejanya ditempati orang mimi langsung menghampirinya dan menaruh makanan dengan kasar dimejanya."Kau anak baru?" tanya mimi
"Ah maaf mimi, aku ga bermaksud menempati tempatmu. Hanya saja sudah beberapa hari meja ini kosong, aku fikir kau sudah tidak ingin makan disini. Maafkan aku. Aku akan pindah" ucap seorang wanita sambil berdiri berniat pergi
"Ada atau tidak nya aku, kau tidak berhak menempati mejaku. Aku fikir semua orang mengerti akan hal itu" santai mimi
"Maaf mii, maafkan aku" orang itu menuduk meminta maaf
"Pergilah" santai mimi
Tanpa menjawab mimi, orang itu langsung pergi meninggalkan meja mimi. Dan mimi langsung duduk dan perlahan memakan makanannya.
"Sepertinya tempat ini kosong. Bolehkah aku ikut duduk disini?" tanya seseorang yang membuat mimi mendongakkan kepalanya
Mimi melihat orang itu dengan tajam tanpa menjawab pertanyaannya. Dan orang itu tersenyum pada mimi dan langsung duduk dihadapan mimi. Di meja yang sama dengan mimi.
"Apa kau menikmatinya? Aku rasa seperti itu. Baiklah, ini .. Ini.. Ini.. Kau makan punya ku. Kau harus tumbuh dengan baik" ucap orang itu sambil memberikan lauknya pada mimi
Mimi hanya diam memperhatikan tingkahnya. Baru kali ini ada yang berani seperti ini pada mimi.
"Ahh, apa kau ingin aku suapi. Ah baiklah, aaa.." ucap seseorang itu yang menyodorkan makanan pada mulut mimi. Dan lagi lagi mimi hanya terdiam dengan penglihatan tajamnya
Brakk...
Rendy menaruh piring di meja mimi dengan kasar. Dan tertawa kecil melihat kelakuan orang yang ada di hadapan rendy. Mimi terkesiap saat menyadari itu adalah rendy. Dan rendy pun duduk di samping mimi dan menghadap orang itu. Dengan tangan yang dilipat didadanya dan mata yang sangat tajam melihat orang itu."Oowwh hayy. Apa kabar?" sapa orang itu dengan mengangkat tangannya berniat menyalami rendy
"Kau tau aku tidak suka disentuh orang" sinis rendy
"Ahh yang benar saja. Lama tidak berjumpa, kau sangat menakutkan" ucap orang itu sambil tertawa geli
"Pergilah" rendy
"Kau mengusirku? Ayolahh jangan seperti ini, aku hanya ingin bertemu dengan sahabat kecilku" dia adalah juan mantan sahabat rendy
"Apa kamu bisa pindah dari sini sebentar?" tanya rendy pada mimi yang sedari tadi memperhatikan rendy dan juan
"Kenapa harus pindah? Aku suka duduk dengannya" ucap juan yang berhasil membuat rendy marah
Brakk..
Rendy menendang meja dari bawah dengan sangat kencang, membuat semua orang yang ada di kantin terkesiap dan memperhatikan rendy dan juan. Begitupun dengan mimi yang langsung menutup telinganya karna kaget rendy akan melakukan hal itu."Kau merepotkan sekali" ucap rendy penuh penekanan
"Owwhh tenang tenang, mari bicara baik2" ucap juan masih dengan posisi santai nya sambil terus tertawa kecil namun sangat membuat rendy kesal
"Aku akan pindah" mimi beranjak dari duduk nya dan pergi meninggalkan rendy dan juan
"Kau membuat dia ketakutan" ucap juan, kali ini dia benar2 serius dan sama2 menatap dengan tajam
"Berhentilah sebelum kau menyesal" rendy tidak kalah sinis
"Kau tidak pernah berubah, selalu menganggap segalanya milikmu" ucap juan
"Bukankah apa yang aku inginkan selalu menjadi milikku?" rendy
"Berubahlah, sebelum aku yang merubahmu" juan
Perkataan tersebut berhasil membuat rendy menendang kursi yang ada disampingnya. Mereka berdua kini menjadi bahan perhatian orang yang ada dikantin. Dan mimi sangat kaget dengan tindakan rendy. Mimi duduk tidak jauh dari meja rendy dan juan.
"Ahh kau membuatku takut" kekeh juan yang menyebalkan
"Sadarlah, kau bukan siapa2" ucap rendy
"Benarkah? Ahh jelas, jika dibandingkan dengan anak pengusaha terkenal sepertimu" lagi2 juan terkekeh menyebalkan
"Pergilah, ini bukan tempat untuk memberikanmu pelajaran" rendy beranjak dari duduknya dan pergi kearah mimi untuk mengajaknya pergi dari tempat itu
Namun tangan juan memegang bahu rendy berniat menghentikan langkah rendy yang membuat rendy berhasil menarik tangan juan, berbalik dan langsung memukul muka juan. Semua terkesiap dan langsung berdiri untuk melihat juan yang tersungkruk ke lantai. Tapi juan hanya tersenyum menyebalkan setelah dipukul oleh rendy. Mimi benar2 tidak menyangka rendy akan memukul juan.
"Aku sudah bilang tidak suka disentuh" ucap rendy
"Kalian ini apa2an? Kampungan sekali" ucap shella sambil membangunkan juan
"Berhentilah mengejarku, aku sudah punya mimi" sambil tangannya menggenggam tangan mimi dengan penuh percaya diri
"Heyy!! Siapa yang mengejarmu, ahh kau menyebalkan sekali! Kau juga kenapa lemah sekali?" ucap shella yang membenarkan baju juan
"Dia memang tidak pernah berubah" ucap juan sambil memegang pipi yang dipukul rendy dan tersenyum menyebalkan
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wife
RomanceMenjadi seorang istri dari pria yang kadar ketampanannya itu melebihi dewa. Bagaimana rasanya? . .