Part 48

2.6K 141 0
                                    

Rendy bersiap pulang dari rumah orang tuanya. Begitupun dengan refan yang sudah siap pindah rumah.

"Jangan lupa pulang setiap ada waktu yaa, jangan lama2 tidak bertemu" ucap ibu rendy dengan mata yang berkaca2

"Iya mih pasti, mamih sama papih baik2 disini yaa. Kita akan pulang setiap ada waktu. Kalo ada apa2 telfon aja" ucap rendy yang memeluk ibunya

"Pokonya kita akan selalu ada untuk mamih" sambung refan yang juga memeluk ibunya
Bella dan mimi menyalami mertuanya dan bergegas menaiki mobilnya masing2

Diperjalanan, mimi melihat rendy sekilas. Tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Biasanya rendy selalu membuka suara, namun kali ini rendy hanya diam. Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai dirumah. Rendy menurunkan koper kecil dari mobil dan langsung menyusul mimi yang sedari tadi berjalan mendahului rendy.

"Aku istirahat sebentar yaa" ucap rendy menuju tempat tidur

Mimi hanya mengangguk pelan. Mimi duduk di kursi kamarnya sambil memainkan ponselnya. Mimi tertawa saat menonton video lucu yang ada di ponselnya. Tertawanya sangat kencang, ia tidak sadar kalau suaminya sedang tidur.
Merasa tawaannya sangat keras dan rendy tidak menegur nya sama sekali, membuat mimi penasaran. Ada apa dengan rendy?

"Heyy.." mimi mencoba memanggil rendy

"Heyy (menggoyangkan badannya) ya ampun, badanmu panas. Apa kau sakit? Aku akan panggilkan dokter, tunggu sebentar" mimi bergegas turun dari ranjang, namun tangannya ditahan oleh rendy

"Bawakan aku obat saja. Aku hanya demam biasa" lirih rendy

"Ah tidak, lebih baik aku panggil dokter saja. Demam mu sangat tinggi. Takutnya bukan demam biasa" mimi khawatir

Rendy menarik tangan mimi hingga mimi terjatuh tepat diatas rendy.

"Aku tidak ingin sendiri. Ambilkan obat saja. Setelahnya akan baik2 saja" lirih rendy sambil memeluk mimi yang ada diatasnya

Mimi hanya diam

"Ah yasudah, aku akan mengambilkan obat untukmu" mimi bangun dan mengambil sebutir obat demam untuk rendy

Setelah meminumnya, rendy kembali tidur. Mimi khawatir, diam2 ia menghubungi dokter langganannya untuk datang kerumah rendy dan memeriksa keadaan rendy. Tidak lama akhirnya dokterpun datang. Mimi membangunkan rendy untuk diperiksa.

"Heyy bangun, aku sudah memanggil dokter. Biarkan dokter ini memeriksamu" ucap mimi

"Aku sudah bilang, aku baik2 saja sayang" jawab rendy

"Silahkan dok periksa. Badannya sangat panas. Seluruh badannya juga sakit, trus kepalanya pusing" jelas mimi yang membuat rendy tertawa kecil

"Apa bapak mual2?" tanya dokter

"Mana mungkin? Diakan cowok? Mana mungkin mual2. Yang hamil kan cewek" cerocos mimi

"Mual bukan pada ibu hamil aja bu, semua orang bisa merasakan mual" jelas dokter

"Ah iya terserah" mimi
Lagi2 rendy tertawa kecil.

"Bapak hanya kecapean. Dan kurang tidur. Diusahakan istirahat total untuk beberapa waktu kedepan. Dan mohon dijaga asupan makannya yaa" dokter

"Tidak ada apa2 dok?" tanya mimi

"Tidak buu, bapak hanya kecapean saja" jelas dokter

"Ah baiklah, terima kasih dok" mimi

"Ini resepnya dan jangan lupa dihabiskan obatnya pa" ucap dokter pada rendy yang mendapat anggukan dari rendy

"Saya pamit dulu. Permisi pak, buu" dokter

"Iya dok" mimi "aku akan menebus obatnya. Kau tunggu sebentar yaa" mimi

"Aku sudah bilang aku tidak mau sendiri" rendy

"Hanya sebentar" mimi

"Minta supir beli obatnya saja, kamu jangan kemana2" rendy

"Yasudah" mimi mengangguk dan langsung menuju supir untuk meminta dibelikan obat yang diresepkan oleh dokter


.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang