Rendy dan mimi tercengang. Pasalnya, orang yang mereka khawatirkan kini duduk dipelaminan. Bella menatap refan tidak percaya. Kemana denis? Kenapa bisa seperti ini? Apa yang refan lakukan?
Beribu pertanyaan menumpuk di fikiran bella, mimi dan rendy."Hah? Kenapa bisa?" rendy
"Waw.." ucap mimi tersenyum tipis seraya kagum dengan apa yang refan lakukan
"Wali, saksi sudah siap semuanya ya. Kita akan mulai. Silahkan ayahanda dari calon mempelai wanita" penghulu mempersilahkan ayah bella untuk menjadi wali pernikahan bella dan refan
Bella dan refan pun mengucap janji pernikahan. Dengan berbagai rangkaian acara telah dilalui akhirnya refan dan bella resmi menjadi pasangan suami istri.
"Lihat saja, aku akan patahkan lehernya" ucap rendy
"Kau bicara apa?" tanya mimi santai
"Refan merebut posisi denis. Harusnya kan denis yang disana. Bagaimana bisa? Apa yang dia lakukan? Bagaimana kalau denis menuntut dia?" rendy geram
"Bukan refan yang merebut posisi. Tapi dia memperjuangkan posisinya" lagilagi bicara dengan santai
"Memperjuangkan apaan? Kalau urusannya dengan hukum, apa yang harus diperjuangkan? Ish anak itu benar2" rendy geram
"Jangan terlalu mengkhawatirkan hal2 yang tak seharusnya dihiraukan" ucap mimi
Rendy hanya diam
"Adikmu sekolah tinggi. Dia juga sudah dewasa. Dia pasti berfikir sebelum bertindak" sambung mimi
Rendy dan mimi berjalan mendekati bella dan refan untuk memberikan selamat.
"Kaaaa..." refan memeluk rendy
"Apa yang kau lakukan? Bagaimana bisa?" bisik rendy
"Iya, bagaimana bisa?" sambung bella yang masih penasaran dengan refan yang tibatiba menjadi suami bella sekarang
"Panjang ceritanya" refan tersenyum, terlihat sangat bahagia di raut mukanya
"Jangan membuat masalah" ucap rendy dan beralih menyalami bella
"Hidup memang harus ada masalah, biar menarik" ucap mimi yang berhasil mendapat senggolan dari rendy, refan tertawa
Flashback on
"Saya akan pertaruhkan apapun agar saya mendapat restu om. Saya mohon om. Izinkan bella bahagia dengan saya" refan memohonPlakkk.. sebuah tamparan berhasil mendarat dipipi refan. Membuat ibu refan berniat bangkit dari duduknya, namun ditahan oleh ayah refan. Ayah refan mengerti apa yang dilakukan ayah bella pada refan.
"Kau fikir anakku semurah itu hingga kau berani menukar anakku dengan hartamu?!" ayah bella geram
"Pahh..." lirih ibu bella mencoba menghentikan ayah bella
"Kau tidak pernah tau perasaan seorang ayah yang mengkhawatirkan anaknya. Tidak tidur semalaman karena takut anaknya akan menikah dengan orang yang salah dan tidak bahagia. Setelah memutuskan untuk menikah dengan denis, kau fikir hatiku tenang? Bella sangat mencintai kamu. Dia bahkan selalu bermimpi menjadi istrimu. Apa kau tau sehancur apa hatiku saat tau anakku menikah dengan orang yang tidak ia cintai?" ayah bella meneteskan air matanya. Begitupun ibu bella yang sedari tadi sudah menangis
"Maafkan saya om. Saya siap mendapatkan perlakuan apapun. Saya siap menerima pukulanmu. Saya siap dengan apa yang saya dapatkan atas perlakuan saya om. Tapi saya mohon izinkan saya menikahi anakmu om. Saya mohon" lagi2 refan berlutut
"Urus saja urusanmu dengan denis!" ucap ayah bella tegas
"Apa om merestui saya? Saya sudah mengurus semuanya sebelum kesini om, begitupun masalah denis" refan berbinar
"Tanyakan pada bella" ucap ayah bella seraya memberikan restu
"Bella pasti setuju!" ucap ibu bella
Refan bangun dan langsung menyalami ayah bella.
"Terimakasih om. Saya janji tidak akan menyakiti bella" girang refan
Refan memeluk ibu bella dengan penuh kebahagiaan. Begitupun dengan ibu bella dan ibu refan, mereka sangat bahagia.
"Terima kasih. Saya senang punya besan seperti anda" ucap ayah refan
"Saya harus memperjuangkan kebahagiaan anak saya. Bagaimanapun caranya" ayah bella tersenyum..
Flashback off
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wife
RomanceMenjadi seorang istri dari pria yang kadar ketampanannya itu melebihi dewa. Bagaimana rasanya? . .