Part 45

2.9K 129 1
                                    

"Miiii... Mimiiiii...." rendy memanggil mimi

"Ada apa?" tanya mimi saat rendy memasuki kamarnya yang didalamnya ada mimi

"Kamu udah liat baju yang aku beli kemarin untuk pergi ke acara nikahannya bella?" tanya rendy yang mendekati mimi

"Belum" singkat mimi dan masih sibuk dengan ponselnya

"Kenapa? Cobalah lihat dan pakai. Itu baju seragam keluarga. Aku harap kamu suka" ucap rendy

"Jangan berharap hal2 yang ga penting. Lebih baik kau hubungi adikmu. Apa dia baik2 saja" mimi berdiri dan mencharger ponselnya

"Ternyata kau perduli juga pada manusia" ujar rendy tertawa ringan

"Itu hanya saran. Bukan perduli" singkat mimi

Sebenarnya mimi memang perduli meskipun sikapnya sangat cuek. Ia khawatir dengan refan. Namun sikap khawatirnya tidak ia perlihatkan.

"Bersiap lah. Kita akan berangkat" ucap rendy

"Kemana? Acaranya kan malam" mimi

"Siap2 aja" rendy

.

Rendy mengajak mimi kesalon. Merapikan rambutnya. Memijat tubuhnya. Serta mempercantik kukunya. Mimi sempat tidak ingin masuk ke salon. Namun rendy dengan sigap menggendongnya. Bukannya rendy malu dengan penampilan mimi saat ini. Namun ini akan lebih baik buat mimi. Mimi akan terlihat sangat fresh setelah melakukan beberapa tahap perawatan tubuhnya. Rendy sangat ingin melihat mimi berdandan. Memakai gaun dan berjalan disampingnya dengan tangan digandeng olehnya.

Mimi tidak bisa berbuat apa2 selain menuruti keinginan suaminya. Semakin hari, ia semakin tidak bisa membantah omongan rendy yang selalu bersikap lembut dan memanjakannya.

Setelah beberapa rangkaian perawatan dan polesan make up natural selesai. Mimi berjalan kearah rendy dengan muka yang datar. Namun rendy sangat bahagia. Bagaimana tidak, mimi benar2 cantik. Hanya dengan polesan make up natural, mimi bisa secantik ini ~ batin rendy.

"Kalau tau akan seperti ini, aku tidak akan ikut denganmu" ketus mimi

"Kau harus ikut kemana pun aku pergi. Aku ini kan suamimu" ujar rendy merangkul pinggang mimi dan berjalan bersama

.

Acara pernikahan bella pun dimulai. Mimi dan rendy baru memasuki gedung tempat resepsi pernikahan bella. Disusul dengan tamu2 lainnya yang ikut merayakan pernikahan bella.

"Kau sudah menghubungi adikmu?" tanya mimi berbisik

"Belum, nomor nya tidak aktif. Mamih dan papih juga sama. Mereka tidak bisa dihubungi" ucap rendy sambil terus mengecek ponselnya

"Kita tunggu saja" mimi santai

"Apa kau ingin ke kamar pengantin dan melihat bella?" tanya rendy

"Ah untuk apa? Nanti juga aku melihatnya" jawab mimi santai sambil meminum segelas air yang disediakan di meja

"Ah kau ini tidak pandai beradaptasi" ucap rendy

"Untuk apa pandai? Tidak menjadikan aku masuk surga" elak mimi

Rendy tertawa ringan mendengar perkataan mimi.

"Oh iya, aku mau nanya, cita2 kamu apa?" tanya rendy

"Cita2 ku simple. Aku ingin Ucapanku di tiru. Perintahku di gugu. Hukum, tak berlaku padaku" santai mimi yang berhasil membuat rendy menganga

"Hah? Apa kau ingin jadi ratu?" tanya rendy

"Ahh kau dramatis sekali" ucap mimi

"Iyalah. Sekarang kau ingin perintah mu digugu dan hukum tak berlaku padamu. Seperti seorang ratu" rendy berhalusinasi

"Ishh kau ini" mimi berjalan menjauhi rendy

"Sayang tunggu, benarkan apa kataku?" rendy tertawa ringan sambil mengejar mimi

"Selamat malam semuanya. Terima kasih telah turut hadir dan merayakan kebahagian pernikahan kedua mempelai. Agar tidak memakan waktu lama. Kita akan segera memulai janji suci kedua mempelai. Baiklah, kita akan mengundang mempelai wanita dan mempelai pria untuk duduk di kursi yang telah disediakan untuk mengucap janji suci pernikahan" ucap mc pernikahan

Bella keluar dari ruang make up. Dia berjalan ke arah kursi yang telah disediakan disana. Dengan balutan gaun pengantin yang luar biasa mewah. Serta polesan make up yang super apik membuat bella menjadi wanita tercantik malam ini. Semua mata tertuju pada bella. Tidak sedikit yang memuji kecantikan dan keanggunan bella. Siapa yang akan menolak wanita secantik bella? Bahkan banyak wanita iri padanya.

Bella duduk dikursi. Dan merasakan calon suaminya telah menduduki kursi yang ada disampingnya. Bella hanya menunduk.

"Apakah kita bisa mulai sekarang acaranya?" tanya penghulu yang sudah siap

"Baiklah, inilah detik2 janji suci kedua mempelai" ucap mc

"Baiklah saudara refan, apa anda sudah siap?" tanya penghulu membuat bella mendongakkan kepala dan membulatkan matanya

"Refan?" bella langsung melihat kesisi calon suaminya

Ya, bukan denis tapi refan. Bagaimana bisa?

.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang