Part 11

4.4K 225 1
                                    

Hari2 selanjutnya, mimi dan rendy disibukkan dengan persiapan pernikahannya.

"Selamat pagi tante" sapa rendy dan menyalami ibu mimi

"Ehh rendy udah datang, bentar yaa mimi masih pakai baju" ujar ibu mimi

"Rajin amat. Padahal masih 10menit lagi" celetuk mimi dari belakang

"Iya, sengaja agar cepat selesai" jawab rendy

"Memangnya nikah harus sekali pakai cincin kawin?" ketus mimi sambil melipat lengan bajunya

"Ya tuhan sayangg, ya prnting lah. Itu sebagai tanda ikatan pernikahan kalian" ujar ibu mimi

Rendy hanya menunduk. Entahlah, apa mimi emang polos atau bodoh. Mimi sama sekali ga ngerti tentang pernikahan.

"Hey tuan, ayoo. Katanya ingin cepat selesai" mimi berjalan keluar mendahului rendy

Mereka berada di toko perhiasan tempat pembuatan cincin pernikahan mereka.

"Bagaimana mba, pesanan saya sudah ada?" tanya rendy

"Sudah tuan. Tunggu sebentar yaa" ucap pelayan toko

Mimi berjalan melihat2 perhiasan, rendy tidak lepas memperhatikan mimi. Mimi begitu menggemaskan. Tingkahnya yang luar biasa unik, membuat rendy selalu ingin tertawa ketika melihatnya.

"Ini tuan" pelayan itu membuyarkan pandangan rendy

"Ah iya makasih. Mimi.." panggil rendy

"Apa?"

"Nih cobain"

"Wah pas sekali. Bagaimana bisa? Ahh kau peramal hebat rupanya. Kau tau ukuran jariku. Kau luar biasa" cengir mimi

"Mamah kamu yang kasih tau ukuran jari kamu" dengan santai rendy menjawab dan langsung mencoba cincin dia

Mimi mendengus, dugaannya ternyata salah, tapi memang selalu salah.

.

"Ahh aku sudah lelah. Kau saja berjalan sendiri. Aku ga kuat" mimi duduk dibawah dengan kaki terlentang. Seperti biasa, banyak orang yang memperhatikan tingkah mimi

"Eh jangan duduk disitu. Ayo bangun. Ayo kita pulang. Kamu lelah kan? Ayoo" ajak rendy mengajak mimi pulang karna malu dilihat orang

"Aku lelah, kaki ku sakit"

"Ya sudah, aku gendong. Mau?"

"Hah?"

"Ayoo"

Mimi hanya melohok mendengar ucapan rendy yang akan menggendongnya.
Awalnya mimi menolak digendong rendy. Tapi apa boleh buat, kakinya terlalu sakit untuk berjalan. Rendy pun menggendong mimi.

"Berat sekali" keluh rendy karna memang badan mimi yang montok. Tidak gendut, hanya saja berisi

"Kau saja yang kurang kuat" ujar mimi

"Tapi lumayan lah, besar" ucap rendy

"Apanya yang besar?" tanya mimi kaget

"Hmm"

"Apaa?!" bentak mimi

"Bisalah menyusui anakku nanti" celetuk rendy dengan tersenyum

"Apa kau bilang? Dasar otak mesumm. Turun kan aku sekarang jugaaa......" teriak mimi

Rendy tidak menghiraukannya. Ia terus berjalan menggendong mimi. Dan mereka pun telah sampai di mobil rendy.
Rendy tersenyum melihat tingkah laku mimi yang menggemaskan.

.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang