Part 43

4.5K 145 9
                                    

DAMN.....

"Apa? (Kaget) baiklah, aku akan bahagia" air mata yang sedari tadi ia tahan kini keluar tak tertahankan
Satu dua tetes air mata hingga bella tidak mampu menyembunyikan tangisnya. Tangisnya pecah saat refan memeluknya.

Bagaimana bisa refan berkata seperti itu? Apa dia main2 pada bella? Apa selama ini refan memang tidak ingin menikahi bella?

Pertanyaan yang sangat banyak di benak bella. Namun bella tidak sanggup menanyakan semuanya. Bella lebih memilih bungkam dan menangis. Ia tidak perduli refan melihat bella yang sangat rapuh, bella yang lemah yang cuma bisanya nangis.
Refan memeluk bella dan mengelus rambut bella.

"Aku akan mengikhlaskan apa2 yang bukan menjadi milik aku. Maafkan aku" refan

Tangisan bella semakin menjadi. Bukan ini yang bella harapkan dengan kedatangan refan. Ternyata benar, 'tidak perduli seindah apa keadaan, kenyataan selalu punya cara untuk menghancurkan'

Setelah cukup lama menangis akhirnya tangisan bella memelan. Ia melihat laki2 dihadapannya yang sangat ia cintai. Menatap lekat2 bola mata refan, tidak ada suara. Tidak ada yang mampu membuyarkan fokusnya.

Refan menarik pinggang bella agar mendekat padanya. Menempelkan payudara bella dengan dada bidangnya. Matanya fokus menatap bella, tangan refan mulai menghapus air mata yang ada di pipi bella. Dengan lembut, dengan penuh perasaan. Refan mulai mendekatkan wajahnya pada bella dan entah sejak kapan bibir refan menempel pada bibir bella, melumatnya dengan lembut. Sesekali menggigit pelan bibir bella. Dan entah kenapa, bella sulit menolaknya. Bella sangat merindukan refan, merindukan sentuhannya, ciumannya dan wangi tubuh refan.

Merasa tidak ada penolakan dari bella, refan pun mulai menggerayami tubuh bella. Darah bella benar2 berdesir, bella benar2 tidak bisa menolak. Ia menerima apapun yang refan lakukan padanya. Refan mulai meremas payudara bella dari luar t-shirt yang sangat tipis yang digunakan bella. Bella semakin menikmatinya.
Refan bergerak menggendong bella dan menidurkannya di ranjang. Menindih dan menciumi leher bella dan membuat banyak kissmark disana. Bella sangat menikmatinya hingga terus menerus mendesah. Membuat refan semakin bersemangat untuk menjamah bella.

Entah kapan baju bella dibuka, kini bella benar2 telanjang. Tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya. Begitupun dengan refan yang sama2 telanjang. Refan menghisap, melumat, menggigit payudara bella dan satu tangannya meremas payudara bella yang satunya lagi. Bella benar2 menikmati, entah masih sadar atau sudah terbang ke angan2.
Bibir refan turun hingga berhenti di bagian intim milik bella. Mencium serta memainkan lidahnya di miss v bella. Ini kali pertama untuk mereka berdua melakukan hal sejauh ini.

"Ahhh refff.... Ahh" bella mendesah kuat saat lidah refan memasuki kewanitaannya

Refan terus memainkan miss v bella, tangan bella menjambak rambut refan seakan tidak ingin menyudahi permainan refan. Sudah dirasa cukup, refan kembali mencium bibir bella, kembali menindih bella.

"Kali ini saja sayang" refan berbisik ditelinga bella

"Tapi reff.. Ahhh.." terpotong karna refan memasukkan kejantanannya ke dalam vagina bella yang membuat bella mendesah dan kesakitan. Baru setengah kejantanan refan masuk tapi bella sudah sangat kesakitan.

"Maafkan aku, tapi ini akan sedikit sakit. Tahan lah sebentar" bisik refan ditelinga bella. Bella hanya mampu diam tanpa menolak perlakuan refan

Jleebbbb... Dengan sekali hentakan junior refan masuk sepenuhnya kedalam kepunyaan bella
"Aahhhh awww fan sakiiittt ahh" air mata bella keluar saat refan berhasil memasukkan junior nya kedalam milik bella

"Tahan sayang. Maafkan aku" refan menghentikan aksinya saat bella kesakitan

Kemudian sudah cukup lama refan terdiam, kini ia mencoba memaju mundurkan badannya, pelan hingga cepat. Semakin sini semakin cepat hingga bella berdesah dengan nikmat. Begitupun dengan refan yang mendesah sesekali karna menikmatinya.
Satu, dua, hingga 3 kali bermain, akhirnya refan dan bella menyudahi permainannya dan tertidur dalam keadaan kejantanan refan masih di dalam vagina bella.

Waktu sudah menunjukan pukul 8 pagi dan refan masih juga belum bangun. Bella yang bangun dari awal kini sedang memandangi refan yang sedang tertidur pulas. Air matanya menetes tak henti. Apa yang dia lakukan semalam? Sedangkan hari ini ia akan menikah dengan lelaki lain. Tapi keperawanannya sudah diambil oleh laki2 yang ia cintai dan tidak akan menikahinya. Bella terus menangis tanpa suara 'bagaimana ini?' batin bella.
Akhirnya refan bangun dari tidurnya, ia melihat bella yang sedang menangis.

"Maafkan aku bell.." refan gelagapan dan mencoba mencari bajunya

Bella tidak menjawab. Ia terus menangis.
Refan memakai bajunya.

"Maafkan aku bel" ucap refan lalu pergi meninggalkan bella yang sedang menangis

Pergi begitu saja? Dan hanya mengucapkan kata maaf yang tidak ada artinya?

Tangisan bella pecah seketika

.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang