Part 9

4.6K 214 3
                                    

'Dia bilang ingin perawanku? Bagaimana bisa dia bilang seperti itu? Bagaimana kalo nanti dia menerkamku. Ahh ngeriiii..' ~ mimi

Mimi memikirkan rendy yang ingin mengambil perawannya. Mimi benar2 takut.

"Ayo ikut" suara yang membuyarkan lamunan mimi dan menarik tangan mimi

"Hey kau mau bawa aku kamana? Jangan macam2 kau yaa. Aku bisa melaporkan mu ke densus yaa biar kau ditembak" merasa perkataannya tak dihiraukan, mimi pun berteriak "rendyyyy...."

Rendy menarik tangan mimi tanpa menghiraukan ucapan mimi. Rendy membuka pintu mobilnya dan memasukan mimi kedalamnya, bagai barang yang akan dia antar ke suatu tempat.

"Hey ini penculikan. Kau mau bawa aku kemanaa?" teriak mimi

"Kau bisa diam?! Aku akan membawa mu kerumahku"

"Apa? Kau benar2 ingin mengambil perawanku yaa?! Kau sudah gila? Berhenti rendy! Aku tidak akan membiarkanmu membawaku! Aku tau niat burukmu!!!" teriak mimi dengan suara cemprengnya

"Aku akan memperkenalkanmu ke orang tua ku. Buang fikiran negatifmu!" jelas rendy

"Oh begitu. Bilang dari tadi" dengan santainya mimi berkata sambil membenarkan bajunya

Rendy hanya diam. Dia benar2 gahabis fikir dengan kelakuan calon istrinya. Bagaimana bisa rendy lebih memilih mimi untuk dijadikan istri. Sebenarnya masih banyak diluar sana wanita yang cantik luar biasa. Tapi hati rendy lebih memilih mimi. Entahlah, rendy juga masih belum percaya dengan apa yang dia lakukan saat ini.

"Jangan rubah aku. Aku tidak ingin kesalon atau apapun itu. Aku ingin apa adanya. Gamau bersandiwara dan pura2" tegas mimi

"Siapa yang akan merubahmu?"

"Kau"

"Aku tidak akan merubahmu"

"Syukurlah. Kalo kamu berniat merubahku. aku tidak mau menikah denganmu"

Rendy hanya diam. Tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Mereka masih sibuk dengan fikiran masing2.

.

"Mihh.." teriak rendy memanggil ibunya

"Iya sayangg" sahut ibunya dari arah kamar

"Kamu udah pulang. Ehh bawa siapa ini" tanya felyn ramah

"Siang tante" sapa mimi dan langsung menyalami felyn

"Kenalin mih, ini mimi. Calon istri rendy"

"Apa? Calon istri? Benarkah? Aaaaa syukurlah. Akhirnya mamih akan segera dapat cucu" felyn bahagia

"Apa tante setuju denganku?" tanya mimi ragu

"Apa yang membuat tante tidak setuju? Kamu cantik, sangat cantik. Semoga sifatmu sesuai dengan rupamu nak" puji felyn pada mimi

Mimi hanya diam dan salut dengan ibunya rendy. Ibunya rendy sama sekali tidak pilih2 dalam memilih menantu.

"Kebetulan papihmu tidak bekerja. Biar mamih panggilkan papih yaa" ujar felyn

"Iyaa mih"

Felyn memanggil fery untuk melihat calon menantunya dan menentuakan tanggal pernikahan rendy dan mimi.

"Wah kamu bawa siapa?" tanya fery sambil berjalan ke arah rendy dan mimi

"Siang om" mimi menyalami ayahnya rendy

"Siang nak"

"Kenalin pih. Ini mimi. Calon istri rendy"

"Wah, akhirnyaa. Jadi kapan kalian mau nikah?" fery langsung to the point

"Ahh om, kenapa harus buru2?" tanya mimi

"Kami sangat menantikan cucu dari rendy. Apa kau keberatan?"

"Emm bagaimana kalo papih dan mamih bertemu dengan orang tua mimi untuk menentukan tanggal pernikahan" Rendy memotong percakapan mimi dan papihnya

"Baiklah. Kapan?" tanya fery

"Nanti malam saja. Apa papih sibuk?" tanya rendy

"Oh tidak. Papih tidak sibuk. Atur saja ren"

"Baiklah pih"

.

Rendy mengantarkan mimi pulang kerumahnya. Didalam mobil masih hening tidak ada yang bersuara sepanjang perjalanan hingga mereka sampai di rumah mimi.

"Tunggu" rendy menghentikan mimi yang mau membuka pintu mobil

"Ada apa?"

"Apa aku boleh meminta sesuatu?"

"Jangan harap aku memenuhi keinginanmu!" ketus mimi berfikir negatif pada rendy

"Aku ingin kau dandan yang cantik nanti malam" pinta rendy

"Jangan harap aku melakukannya" tangkas mimi

"Aku tidak memaksa" ujar rendy

Mimi langsung keluar dari mobil rendy dan melangkah kerumahnyavtanpa melihat kebelakang pada rendy. Rendy hanya diam. Dia berfikir hal gila apa yang akan dilakukan calon istrinya nanti malam saat bertemu orang tuanya.

.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang