"Nah sayang, mulai sekarang kamu tinggal di rumah ini sama suami kamu. Ya memang tidak besar, tapi cukuplah untuk kalian berdua" ujar ibu rendy pada mimi
"Memangnya kenapa tidak tinggal dirumahku saja? Rumah ku luas ko" jawab mimi yang membuat semua orang tertawa termasuk rendy
"Ngga sayang, kan sekarang kalian udah menikah. Masa mau tinggal sama orang tua terus. Mulai sekarang, kamu jadi tanggung jawab rendy. Bukan mamah sma papah lagi" ucap ibu mkmimemberi penjelasan
Mimi hanya diam, ia belum bisa mencerna begitu banyak perkataan orang tuanya dan org tua rendy.
"Ya sudah, sekarang kalian istirahat yaa, pasti cape kan. Kita mau pulang dulu yaa" kata ayah rendy
.
"Hey tuan, dimana kamarnya?" tanya mimi pada rendy
"Diatas, nyonya" jawab rendy
Mimi akhirnya berjalan menuju kamarnya, dengan masih memakai baju pengantin. Sedangkan rendy duduk di sofa untuk sekedar istirahat sejenak.
Setelah beberapa lama, rendy pun menyusul mimi ke kamar nya. Rendy berniat membersihkan diri."Astaga, kau belum mandi?" tanya rendy yang melihat mimi sedang terlentang diatas kasur dengan gaun pengantin yang masih ia pakai
"Hey, kau tidak lihat aku sangat kelelahan? Dan ini, baju ini menyebalkan. Bagaimana aku bisa membuka nya? Resleting nya di belakang" jawab mimi dan langsung berdiri sejajar dengan rendy, namun rendy lebih tinggi darinya
"Sini" rendy memeluk mimi
"Hey kau! Dasar otak mesum, kau mau apa?" jelas mimi berteriak dengan perlakuan rendy dan berusaha mendorong rendy. Namun nihil, tubuh kekar rendy sama sekali tidak bergerak
"Diam sebentar" pinta rendy. Mimi hanya pasrah, dia sangat lelah sehingga tidak ada kekuatan untuk melawan rendy
"Nah sudah, mandi sanah" ternyata rendy hanya membukakan resleting gaun pengantin mimi.
"Emm.." mimi bergumam malu
"Udah sana cepat. Aku mau mandi setelah kamu" rendy mendorong tubuh mimi untuk masuk kekamar mandi
Setelah beberapa menit..
"Tuann.." mimi memanggil rendy yang sedang terlentang diatas tempat tidur
Tidak ada respon. Sepertinya rendy tidur. Bagaimana ini? Handuk mimi tertinggal di lemari barunya.
'Bagaimana ini? Apa aku harus berjalan ke lemari? Kalau si tuan bangun dan melihat tubuh ku bagaimana? Apa aku harus menunggunya disini? Sampai kapan? Esok pagi kah? Ya tuhaann, aku sangat kedinginan' ~ mimi
Tak lama akhirnya rendy membuka mata. Ia merasakan bahwa tubuhnya sangat lengket. Rendy melihat disekelilingnya. 'Tidak ada mimi. Kemana dia?'
"Mimii.." panggil rendy
"Ahh kau sudah bangun. Tolong ambilkan handukku. Aku lupa membawanya" jawab mimi dari dalam kamar mandi
"Jadi dari tadi kau dikamar mandi?"
"He'emm"
"Ya tuhan mimi" rendy memukul jidatnya pelan
Rendy mengambilkan handuk mimi dan memberikannya.
"Kau sedang apa masih disini? Bukannya mau mandi?" ketus mimi pada rendy
Rendy hanya diam dan langsung berjalan kekamar mandi.
"Iisshh apaan ini? Baju kurang bahan semua. Masa iya transparan gini. Pasti murah" oceh mimi berbicara sendiri saat memilih baju tidur pemberian dari tamu dan yang ada dalam lemari barunya
"Ahh untung aku bawa baju kaos. Tak apalah, sedikit ketat. Daripada transparan. Ihh" kata mimi
Suara pintu kamar mandi terdengar terbuka. Rendy keluar dari kamar mandi. Ia disuguhkan dengan melihat mimi yang sedang menyisir rambutnya di depan meja rias. Terlihat dari belakang lekukan tubuh mimi memang sangat terlihat, karna mimi memang montok. Badannya yang berisi memperlihatkan lekukan pada tubuhnya. Rendy menelan ludahnya saat melihat mimi pakai kaos ketat.
"Kenapa berdiri disitu? Mau menjadi penunggu kamar mandi?" tanya mimi pada rendy
"Emm emm nggaa" rendy gelagapan
"Ahh sudahlah, aku mau tidur. Oh ya, kau tidur diluar atau di sofa itu. Aku tidur di kasur sendiri. Jangan coba macam2 tuan! Awas kau!" kata mimi
"Kan kita sudah menikah" polos rendy
"Lalu? Kalau sudah menikah kau mau apa?" tanya mimi menantang
"Emm tidak" rendy segera mengambil bantal dan selimutnya lalu keluar kamar dan tidur di depan tv
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/180657084-288-k847910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Wife
RomanceMenjadi seorang istri dari pria yang kadar ketampanannya itu melebihi dewa. Bagaimana rasanya? . .