Part 42

3.2K 128 3
                                    

Refan melajukan mobilnya sangat kencang. Entah menuju kemana. Dengan raut muka yang datar namun sulit ditebak. Hujan sangat deras, namun refan tetap melajukan mobil nya dengan kecepatan yang tinggi. Ada apa dengan refan. Cukup jauh akhirnya refan berhenti di salah satu villa mewah. Ia memarkirkan mobilnya di halaman begitu saja. Lalu keluar dari mobil tanpa payung.

Refan berjalan dan berhenti. Matanya fokus kedepan. Menghadap pintu villa, dibawah guyuran hujan refan terdiam. Tidak bersuara sama sekali. Akhirnya seseorang keluar dari dalam villa tersebut dan melihat refan berdiri terpatung dihalaman villa nya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya seseorang itu yang tidak lain adalah bella

Refan tidak menjawab namun fokus menatap wanita yang sangat dicintainya itu.

"Pulanglah" bella langsung masuk ke dalam

Namun refan masih tidak menjawab pertanyaan bella. Villa ini adalah villa milik bella yang semua orang tidak tau kecuali refan. Bahkan orang tua bella tidak tau bella punya villa mewah. Bella sangat kaget melihat refan yang tiba2 datang ke villa nya, ia fikir refan benar2 sudah melupakannya.

Diluar, refan masih terpatung, 1 sampai 2 jam bella membiarkan refan kehujanan. Refan sama sekali tidak mengeluarkan suara, tidak bergerak dari tempatnya.
Apa yang harus bella lakukan? Besok adalah hari pernikahannya, bagaimana mungkin dia memasukkan pria lain kedalam villa nya. Bella sangat menghargai dennis sebagai calon suaminya. Dia tidak ingin menyakiti hati dennis untuk kesekian kalinya.

Hati bella gelisah. Bella khawatir dengan refan. Akhirnya bella keluar, ia tidak perduli orang lain berfikiran seperti apa tentangnya. Yang ingin dia lakukan adalah memeluk refan sekarang, lelaki yang sangat ia cintai.

"Apa yang kau lakukan. Kau tau, kau bisa sakit!" ucap bella sambil memayungi refan dan memberikan handuk padanya. Tidak ada reaksi dari refan. Refan benar2 mematung. Bella menggandeng refan ke dalam dan di lap nya muka, rambut dan badan refan yang basah karna hujan.

"Aku udah siapin baju dikamar" ucap bella yang mengarahkan tangannya ke kamar yang ia tempati
Bella memang menyimpan beberapa pakaian refan di villanya. Selain pernah bermalam di villa, bella juga selalu menyimpan pakaian refan di setiap tempat yang ia tinggali. Begitupun di apartemennya, bella banyak menyimpan baju refan. Karna refan sering kali mampir hanya sekedar menumpang mandi. Atau sekedar bermalam di apartemen bella.

Setelah refan selesai mengganti baju, ia duduk di tepian ranjang. Bella menghampirinya sambil membawakan teh hangat untuk refan.

"Minumlah" bella memberikan teh

Tidak ada kata yang keluar dari mulut refan, refan hanya menerima teh nya lalu meminumnya.

"Setelah ini pulanglah, aku sudah siapkan payung untuk kamu jalan ke mobil" lirih bella

Pandangan refan beralih, dari ke depan menjadi kesamping menghadap bella. Matanya menatap bella seakan bertanya, kenapa kamu melakukan hal ini?

"Aku akan menikah besok, sekaligus resepsi malam hari" lirih bella yang tidak ingin menatap mata refan

"Aku tau" kali ini refan bersuara

"Lalu?" tanya bella berharap ada sesuatu yang ingin dikatakan refan padanya. Atau sekedar mencegah bella menikah dengan dennis dan langsung dinikahi oleh refan

"Maafkan aku tidak bisa menikahi mu. Jangan lupa bahagia"

DAMN!!!!

.

.

.

Crazy WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang