4

9K 349 2
                                    

"Lu punya mata gaksi?!" Bentak aleya.

Dan sedetik kemudian aleya terpaku ditempatnya.

Mata itu. Mata yang tadi pagi ia tatap. Dan kini pemiliknya ada di depannya menatap tajam aleya.

Orang itu menaikkan satu alisnya dan tersenyum miring. Senyum yang sama sekali belum pernah ia tunjukkan kepada siapapun termasuk sahabatnya. Walaupun hanya senyum seperti itu tapi mampu membuat semua orang yang berada di sana terkejut dan terpesona.

"Sorry" cicit aleya.

Ia tak berani menatap mata itu.
Sedangkan ketiga temannya hanya berdiri dibelakangnya sambil menatap orang itu dengan tatapan mm- memuja.

Merasa dirinya diperhatikan secara intens dengan orang yang berada dihadapannya. Aleya memberanikan diri untuk menatap mata itu.

"Kenapa ngeliatin gue kaya gitu?" Tanya aleya jutek.

"Tadi kaya orang ketakutan sekarang jutek? Dasar cewek labil"Batin Alvin.

Ya. Cowok itu adalah alvin. Alvino Prakasa Aldric.

Aleya melewati alvin begitu saja tanpa mau menawarkan tanggung jawabnya karena seragamnya terkena jus yang ia bawa. Masa bodo. Orang dia yang tiba tiba ada di belakang gue. Aleya mendengus.

Tapi sebelumnya ada tangan kekar yang mencekal pergelangan tangannya membuat dirinya mundur dan bertabrakam dengan dada bidang alvin.
Aleya menahan nafasnya.

"Shit!kenapa gue ngerasa tertarik sama nih cewek ya? Cmon kemana alvino yang dingin sama cewek?" Batin Alvin menjerit.

"Kalo diliat liat nih cowok kalo diliat dari deket kok makin cakep ya?"Batin Aleya.

Merasa tersadar dengan posisinya. Alvin melepaskan pegangan tangannya pada pinggang aleya yang menyebabkan aleya terjatuh ke lantai.

"Pantat gua gilaaa!!!"

Alvin hanya menatapnya datar. Sesungguhnya ia khawatir dengan keadaan aleya dan merutuki kebodohannya itu.

"Satu sama"

Alvin meninggalkan aleya yang berusaha bangun dari lantai.

"Woi cowok gila stres sinting miring!!!!! Gua benci lo!!!inget itu!!!"

Aleya berteriak sambil menghentak hentakkan kakinya di lantai.

Deg.

Alvin mematung.

"Ayolah vin lu udah bikin dia benci sama lu"Batin alvin lagi.

Aleya melihat gilang sedang santai menikmati baksonya di ujung kantin. Dengan rasa dongkolnya aleya menghampiri gilang. Sepupunya itu. Ya gilang dengan aleya dan arvel memang saudara sepupu. Namun dibelakang nama mereka masing masing. Justru nama gilang yang berbeda. Karena tante Mona, mama nya gilang. Ikut dengan nama belakang suaminya. Lexan. Begitulah namanya. Tapi walaupun nama belakang mereka bukan Jorge. Mereka masih tetap keluarga besar Jorge.

Back To Story~

Seakan tersadar naya langsung berlari mengikuti aleya dengan meli dan jeisha dibelakangnya.

"Gilanggg" rengek aleya sambil menggoyang goyangkan lengan gilang yang masih terus memotong bakso.

"Apa lagi? Gua laper nih"

"Jus aleya tumpah"

"Yatrus?" Gilang menaikkan satu alisnya bingung. Jusnya tumpah lalu ada hubungan apa dengannya.

"Tapi leyaa aus gilanggg..."

"Lu kan pasti dikasih ongkos sama tante freya banyak kan?"

Aleya mengangguk.

PLAYBOYSHIT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang