Saat ini Aleya sedang asik menonton tv dengan Makanan ringan di tangannya.
Berbeda dengan Dion. Ia sama sekali tidak menyaksikan tayangan tv tersebut namun pandangannya jatuh kepada makanan ringan yang dipegang oleh Aleya.
Dion menelan salivanya perlahan. Rasanya ia ingin mual kala melihat Kripik pedas dengan banyak bumbu cabe di dalamnya.
Apakah perempuan ini tidak merasa kepedesan?
Padahal sudah hampir setengahnya ia habiskan sambil menonton tv.
"Leya udah ah nanti lu sakit perut"Ucap Dion sambil mencoba merebut kripik tersebut.
Dengan sigap Aleya menyembunyikannya dibalik tubuhnya.
"Ih ini enak tau!"
"Enak apanya?orang banyak bumbu cabe nya gitu"Kesal Dion.
"Ish bilang aja lu mau"
"Nggak kok. Siapa yang bilang?"Ucap Dion sewot.
"Tuhkan Dion Sewot" ucap Aleya tak kalah sewot.
"Tapikan-
"Udah udahh heyy kaliannn berisikk bangett si!!"Pekik Grandma-nya.
"Aleya duluan Grandma"
"Dih jelas jelas lu duluan!"pekik Aleya tak terima.
"Udah udah ya Grandpa kalian sebentar lagi akan pulang kerja jadi kalian harap tenang jangan bikin Grandpa darah tinggi"
"Iya grandma"ucap mereka berbarengan.
Grandpa memang lelaki yang kuat. Walaupun di usianya yang mengharuskan ia pensiun ia tetap melaksanakan tugasnya.
Bahkan Grandpa keukeh ingin bekerja walaupun tidak sering. Grandpa membuat hotel di daerah sini yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya yang beraroma pedesaan.
"Grandpa pulang"
"Grandpaaaa"teriak Aleya sambil memeluk Grandpa nya yang masih tampan walaupun banyak kerutan diwajahnya.
Grandpa terkekeh geli.
"Dion gak mau sambut Grandpa kaya Aleya?"Goda Grandpanya.
Dion mendengus kesal.
"Dion udah gede Grandpa"ucap Dion.
"Menurut lu gua masih bocah?!"Teriak Aleya tak terima sedangkan Dion hanya mengangkat bahunya acuh lalu pergi memasuki kamar.
"Grandpaa kenapa Grandpa punya cucu perempuan cuma 2?Aku sama Lia?"Gerutu Aleya.
"Ya mana Grandpa tau sayang kan itu kehendak Tuhan"Ucap Grandpa.
Grandma hanya menggelengkan kepalanya.
"Bersyukur lu punya sepupu ganteng kaya gua"Ucap Dion tiba tiba yang saat ini sudah rapih dengan jaketnya yang berwarna biru dongker.
"Jijik"gumam Aleya.
"Kamu mau kemana malem malem gini yon?"tanya Grandma sambil membuatkan teh untuk Grandpa.
"Kedepan Sebentar kok Grandma mau nyari tukang nasi goreng"
"Aaaaa gua ikuttt"teriak Aleya tiba tiba membuat Dion terkejut bukan main.
"Bang-
"DION REIHANDRA JORGE" Ucap Grandpa memperingati. Dion langsung bungkam. Jika Grandma dan Grandpa nya sudah memanggil namanya lengkap pasti akan marah sebentar lagi.
"Iya oke lu boleh ikut"
"Tapi masa gua pake piyama gini?"Ucap Aleya sambil menatap piyama merah bergambar tedybear yang ia pakai.
"Gapapa orang cuma sebentar deket kok"
Akhirnya Aleya mengangguk.
"Dion berangkat Grandpa Grandma"
"Aleya juga"
•••
"Mang nasigoreng nya 2 porsi ya""Punya saya pedes mang"Ucap Aleya. Lagi lagi Dion dibuat terbelalak.
"Tadi kan lu udah makan pedes,Ya" Ucap Dion lembut.
"Ish orang maunya begitu"Gerutu Aleya sebal.
"Terserah palingan besok lu jadi penguasa kamar mandi"Ucap Dion jengah.
"Ohiya kabarnya Tante Hellen sama Om Ferdy gimana?"tanya Aleya. Dion yang tadinya menatap penjual nasi goreng yang sedang memasak langsung menatap wajah Aleya.
"Baik kok. Katanya si besok Bunda mau kesini"Ucap Dion.
"Wahh gua bisa belajar masak dari tante Hellen dong"ucap Aleya antusias. Dion hanya tersenyum tipis lalu mengacak acak rambut Aleya gemas.
Ferdy Azzano Jorge dan Hellena Jorge adalah orang tua Dion yang memang tinggal di New York. Tetapi karena Dion lebih suka disini jadi ia memutuskan untuk tinggal bersama Grandma dan Grandpa nya.
"Nih Den Dion nasi gorengnya"Dimeja sudah tersantap 2 porsi nasi goreng.
Dion tersenyum sebelum berkata "terima kasih mang"
"Sama sama Den. Perempuan cantik ini pacar Den Dion ya?"tanya penjual nasi goreng yang bernama Mang Asep.
Aleya yang sedang mengunyah nasi goreng tiba tiba tersedak dengan cepat Dion memberinya airputih yang berada di atas meja.
"Bukan pacar mang"Jawab Aleya. Mang Asep nampak kebingungan dengan jawaban Aleya.
"Dia sepupu Dion Mang dari kota namanya Aleya"Ucap Dion.
"Oalah..Cantik ya Den"
"Pasti dong saya kan cakep mang gak kaya samping saya"Ledek Aleya sambil melirik Dion lewat ekor matanya. Dion mendelik kesal.
"T.E.R.S.E.R.A.H"Ucap Dion sambil menekan perhuruf.
•••
"Gimana perkembangannya?""Alvin sudah di kasih obat penenang Kev"Ucap Dela dengan wajah sendu. Sedangkan Bryan tak henti hentinya menenangkan mama-nya.
Kevin menghela nafas gusar.
"Gimana ya tan,Kayaknya keluarganya Aleya nutup rapat rapat tentang keberadaan Aleya"Ucap Kevin putus asa.
Arka menepuk pundah Kevin.
"Kita bakal terus berusaha buat nyari keadaan Aleya tan"Ucap Arka sambil tersenyum. Bima mengangguk setuju.
"Iya tante tenang aja"
"Makasih ya nak" Tapi tetap saja perasaan seorang ibu tak akan tenang jika keadaan anaknya cukup buruk. Bahkan Alvin hampir kehilangan kewarasannya akibat kepergiaan Aleya.
Beruntungnya papa-nya langsung memanggil dokter pribadi keluarganya bahkan membayar mahal untuk membeli obat di luar negri supaya Alvin dapat kembali seperti semula.
Tapi tetap saja hanya seorang Aleya lah yang mampu mengembalikan Alvino yang dulu.
Aleya lu dimana?pliss balik. Alvin butuh lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOYSHIT~
Teen FictionALVINO PRAKASA ALDRIC anak pemilik sekolahan SMA PELITA BANGSA. Mempunyai sifat yang playboy. Selalu mempermainkan wanita. Bahkan ia tega memutuskan pacarnya jika ia sudah bosan. Sampai ada seorang perempuan yang selalu ceria datang dikehidupannya. ...